13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Flashmob tarian Tor-Tor sukses menggoyang lebih dari 1000 partisipan pada Outdoor Festival Indonesia 2023 di Melbourne, Victoria, Minggu (8/10). Kegiatan ini merupakan salah satu dari beragam agenda yang ada pada Outdoor Festival Indonesia Night 2023.

"Flashmob Tor-tor sangat seru. Angklung workshop juga menyenangkan. Senang rasanya melihat keluarga saya bisa berpartisipasi pada acara kebudayaan seperti ini," ujar Tanya Husnu, tokoh influencer @melbournewithkidz asal Melbourne, dikutip dari keterangan KJRI Melbourne yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Outdoor Festival Indonesia 2023 merupakan acara puncak Festival Indonesia 2023 (FI 2023) yang diramaikan oleh lebih dari 5000 orang pengunjung dan telah memenuhi taman Argyle Square yang terletak di jantung kota Melbourne. Penyelenggaraan FI tahun ini yang dibuat lebih luas dari pada tahun sebelumnya bahkan dua ruas sisi jalan taman tersebut ditutup untuk dapat menampung sekitar 25 kios untuk penjualan produk-produk Indonesia seperti kios jual beli barang, kios makanan, kios sponsor, dan kios komunitas yang berpartisipasi.

Sekitar 9 kios makanan yang disiapkan untuk memenuhi rasa penasaran para pengunjung pada akhirnya tidak mampu menampung jumlah pengunjung yang ingin mencicipi masakan-masakan Indonesia. “FI tahun ini tempatnya lebih luas dan stallnya lebih banyak, tapi tetap saja makanan kami laku keras, tahun depan saya akan ikut lagi!” ujar Ibu Asti Kaleta pemilik Dapur Bubu yang juga merupakan salah satu anggota dari Indonesian Culinary Association in Victoria (ICAV).

Konjen RI untuk Melbourne Kuncoro Waseso menyanjung kerja keras FI Incorporated serta seluruh komunitas yang mau terlibat dan berkolaborasi untuk menyukseskan agenda Outdoor FI 2023 hari ini. “Penyelenggaraan FI 2023 telah memasuki tahun kesepuluh dan tahun kedua paska adanya pandemi Covid-19. Sukses dan kelancaran FI 2023 hari ini menjadi bukti nyata ketahanan dan gotong royong komunitas Indonesia Melbourne dalam menghadapi tantangan yang ada,” tutur Konsul Jenderal Kuncoro saat menyampaikan sambutannya.

“Secara khusus, saya apresiasi Ketua Panitia FI 2023 Ibu Celly Goeltom dan seluruh panitia yang telah terlibat dalam acara ini. Terima kasih banyak atas dedikasinya,” tambahnya lagi. Melalui tema Stunning Indonesia, Outdoor FI 2023 menampilkan acara kebudayaan berupa musik, tari, dan peragaan busana.

Beberapa penampilan yang khas antara lain adalah Extravaganda Fashion Show, Kolintang Assembly, Tari Empat Etnis, Angklung Performance, Frida Aulia Fashion Show, dan tarian daerah seperti tari piring, tari paying, tari bagurau dan tarian lainnya.

13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal RI Melbourne mendorong pengembangan kerja sama ekonomi dan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Australia. Upaya ini diwujudkan dengan penyelenggaraan Forum Bisnis yang mengambil tema "Starting the Conversation on Indonesia’s Sustainable Economy", di Conversation Quarter, State Library Victoria, Melbourne, Australia, pada Jumat (6/10/2023).

“Acara yang dihadiri pemangku kebijakan dan para pelaku usaha yang berdomisili di Australia fokus membahas mengenai kerja sama dagang, investasi, dan pariwisata kedua negara dengan fokus pada pengembangan kerja sama ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan,” tulis KJRI Melbourne dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Forum bisnis ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Indonesia di Melbourne pada 6-8 Oktober 2023. Forum ini dihadiri oleh sejumlah pembicara dan panelis diantaranya Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa, Direktur the Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) di Sydney Haryo Yudho Sadewo, Lead Adviser Market Integration Katalis David Mitchell, Founder Terratai Matt Leggett, dan Co-Founder Ladang Lima Annisa Pratiwi.

“Duta Besar RI menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dan antar pemerintah Indonesia dan Australia dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tulis KJRI.

Konsul Jenderal RI di Melbourne, Kuncoro Waseso berharap berharap kegiatan ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi program-program konkrit di bidang ekonomi yang berkelanjutan Indonesia dan Australia.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan kebijakan Pemerintah Indonesia yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. “Kebijakan ini menjawab tantangan mitigasi perubahan iklim serta pelibatan masyarakat dalam pengembangan kualitas destinasi wisata,” katanya.

Sementara Direktur IIPC Haryo Yudho Sadewo menyampaikan bahwa pemerintah Inonesia telah menetapkan target proporsi energi terbarukan menjadi 31 persen pada tahun 2050 dari target saat ini yaitu 23 persen pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi untuk investasi di sektor energi terbarukan.

“Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia juga tengah membangun ekosistem yang kondusif untuk peningkatan penggunaan moda transportasi berbasis listrik,” katanya.

Forum Bisnis dihadiri pelaku usaha di Australia yang berminat untuk melakukan kerja sama bisnis dan investasi dengan pelaku usaha dari Indonesia. Untuk mendukung kegiatan ini, FI 2023 juga memfasilitasi pertemuan langsung para pelaku bisnis kedua negara melalui forum B2B Matchmaking secara pararel di tempat sama.

FI 2023 diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne. FI 2023 juga didukung oleh Garuda Indonesia, Xendit, IIPC Sydney, Kabo Lawyers, Indomie, Batik Air, Integrity Lawyers serta Atase Perdagangan RI di Canberra dan Indonesian Culinary Asssociation in Victoria (ICAV).

13
October

 

 

VOInews, Jakarta: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne menyelenggarakan Indonesian Night di Melbourne, Australia, pada Jumat (6/10/2023). Kegiatan yang merupakan rangkaian Festival Indonesia 2023 (FI 2023) itu mengangkat tema "Stunning Indonesia: The Story of Our Capitals".

“Malam ini adalah perayaan keindahan, budaya, dan sejarah Indonesia, yang menjadi pengingat akan ikatan yang mengikat kita, di mana pun kita berada. Jadi, duduklah, bersantai, dan bersiaplah untuk terpesona oleh kekayaan budaya Indonesia saat kita menyaksikan Indonesian Night,” tutur Konsul Jenderal (Konjen) Kuncoro Waseso dalam sambutannya yang dikutip dari keterangan KJRI Melbourne yang diterima di Jakarta, Rabu (11/10/2023)

Bertempat di State Library, Indonesian Night dihadiri oleh sekitar 200 penonton dan menghadirkan sejarah ibu kota Indonesia melalui narasi dan tarian. Acara ini dihadiri oleh berbagai komunitas dan penari seperti Bukit Benus Ladies Balikpapan, Frida Aulia Fashion Show, ExtravaGanda, Malindo Dance, Lia Anggraini, dan Maria Parker.

Fimelia Wikan, mahasiswi Indonesia yang tengah menempuh studi di Melbourne mengaku bangga dengan acara tersebut. "Ini mengingatkan saya bahwa Indonesia memiliki beragam budaya. Plus, kapan lagi bisa dengar musik tradisional di luar negeri. Jadi kangen rumah," tutur Fimelia.

Senada dengan Fimelia, Millie, anak diaspora Indonesia yang menjadi narrator dalam cerita ini juga merasa senang bisa menjadi bagian dari acara kebudayaan ini. "I feel good to be part of this event. It was exciting and a good experience for me," ujar Millie sambil tersenyum.

FI 2023 diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne. FI 2023 juga didukung oleh Garuda Indonesia, Xendit, IIPC Sydney, Kabo Lawyers, Batik Air, Integrity Lawyers, Indomie serta Atase Perdagangan RI di Canberra dan Indonesian Culinary Asssociation in Victoria (ICAV).

13
October

 

VOinews.id- Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memaparkan berbagai strategi yang telah dan akan dilakukan PLN dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor kelistrikan. Selama 3,5 tahun terakhir, Darmawan melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis malam, menuturkan PLN telah menghapus rencana pembangunan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya masuk ke dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL).

 

PLN mengganti PLTU batu bara sebesar 800 MW dengan pembangkit gas hingga membatalkan perjanjian pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) PLTU batu bara sebesar 1,3 GW. Hal itu disampaikannnya saat menjadi panelis dalam HSBC Summit 2023 bertajuk Navigating Indonesia's Path: Insight For Today, Visions For Tomorrow di Jakarta, Rabu (11/10). "Apakah itu cukup? Tidak cukup, 1,1 GW batu bara lainnya tidak hanya dihilangkan tetapi juga digantikan oleh energi terbarukan yang dapat menghilangkan sekitar 200 juta CO2 dalam waktu 25 tahun," ujar Darmawan. Selain itu, PLN juga tengah menggencarkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dengan membangun rancangan kelistrikan paling hijau dalam sejarah yakni penambahan 52 persen pembangkit dari EBT.

 

Selain itu, PLN juga akan mengakselerasi penambahan pembangkit energi terbarukan secara agresif hingga 75 persen berbasis air, angin, matahari, panas bumi, dan ombak. Upaya itu, lanjut Darmawan, juga ditambah dengan inovasi PLN membangun green transmission line, yaitu jalur transmisi besar dalam mengatasi missmatch antara lokasi episentrum EBT yang jauh dari pusat ekonomi dan industri yang berada di Pulau Jawa. "Kami perlu membangun jalur transmisi ramah lingkungan dalam skala besar.

 

Jika kami membangunnya, maka kami dapat menambah 32 GW energi terbarukan berbasis tenaga air dan panas bumi hingga 15 tahun ke depan," katanya. Di samping itu, untuk memastikan pasokan EBT tetap stabil di tengah cuaca Indonesia yang berubah, PLN juga akan membangun smart grid untuk mengantisipasi tantangan intermiten sistem sebelumnya yang tidak mampu mengakomodasi pembangkit surya dan angin dalam skala besar.

 

Darmawan juga mengungkapkan perseroan menjadikan tantangan transisi energi sebagai peluang untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang berwawasan dinamis dan berprospek masa depan. Dengan demikian, ucap dia, setiap proses bisnis, cara kerja dan cara pengambilan keputusan lebih akuntabel, kredibel, ringkas, terkonsolidasi,.dan terintegrasi.

 

"Transisi energi ini peluang Indonesia mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, membangun kapasitas nasional yang baru. Bagi PLN, ini kesempatan kami bertransformasi dari perusahaan statis menjadi perusahaan dinamis dan berwawasan ke depan.

 

Kami akan mengubah tantangan-tantangan ini menjadi peluang besar," ujarnya. Kendati demikian, ia juga menekankan transisi energi bukan hanya agenda PLN atau Indonesia semata, melainkan tantangan global sehingga perlu kolaborasi dan upaya global dalam mencari solusi bersama. "Jadi, ini bukan masalah lokal, ini yang kami sebut dengan perubahan iklim global. Penyelesaiannya harus berbasis pada kolaborasi, kolaborasi kebijakan, teknologi, inovasi, investasi. Selain itu, kolaborasi di segala aspek baik lokal, regional, hingga internasional juga selalu terbuka," katanya.

 

Antara