Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan nilai-nilai Pancasila hendaknya dijadikan sebagai obat intoleransi, radikalisme, dan liberalisme. Hal itu dikatakan Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat. Dikatakannya, nilai-nilai Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Romahurmuziy, Pancasila adalah pemersatu keragaman yang ada pada bangsa Indonesia. Sebagai alat pemersatu, Pancasila adalah titik temu semua agama, suku, dan golongan. Dalam ketatanegaraan, kata Rommy, Pancasila hendaknya dijadikan sebagai tolok ukur seluruh turunan undang-undang dasar (UUD). Hal itu menurutnya penting seiring banyaknya undang-undang atau pasal dalam undang-undang yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945 yang otomatis bertentangan dengan Pancasila. Antara
Teknologi informasi menjadi alat utama yang digunakan para pelaku tindakan terorisme dalam menyebarkan paham radikalisme di dunia Internasional. Untuk mengantisipasi hal tersebut Indonesia perlu meningkatkan pengawasan melalui keamanan siber agar paham yang dapat merusak generasi bangsa tersebut dapat dicegah. Demikian dikatakan Kepala Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) Joko Setiadi dalam acara Dialok tentang Terorisme di Habibicenter Jakarta Kamis (31/5).
“Penyebaran paham radikalisme tidak terlepas dari pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Para simpatisan paham radikalisme telah sadar dalam melakukan pengamanan komunikasi yang mereka lakukan dengan memanfaatkan kriptografi adanya ancaman paham radikalisme ini menyebabkan beberapa negara memberlakukan kebijakan pembatasan akses informasi kepada warganyaIndonesia sebagai negara yang mengalami ancaman ini perlu mencegah penyebaran paham di ruang siber ini”.
Joko Setiadi juga mengatakan dalam penyebaran paham radikalisme, para simpatisan juga memanfaatkan media sosial dan media online seperti group di facebook, telegram, whatsapp dan lainnya melalui foto ataupun video aksi radikalisme. Joko mengatakan BSSN terus pantau pergerakan paham radikalisme di Indonesia agar keberadaan mereka terus dapat diketahui. Ahmad Faisal VOI RRI
Kementerian Perdagangan-Kemendag mempersiapkan kantor pusat informasi perjanjian perdagangan bebas, atau Free Trade Agreement (FTA) Center Kemendag di lima kota di Indonesia, yang berisikan tenaga ahli dan konsultan di masing-masing bidang. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan FTA Center Kemendag merupakan pusat informasi bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan FTA atau perjanjian perdagangan bebas dengan optimal.
Iman Pambagyo dalam keterangan tertulis Kamis mengatakan, FTA Center Kemendag sangat diperlukan agar semua pihak dapat mengikuti informasi dan perkembangan terbaru tentang perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan Indonesia. Pembentukan FTA Center Kemendag adalah upaya meraih dan memaksimalkan manfaat perjanjian perdagangan bebas bagi perekonomian Indonesia. FTA Center Kemendag memberikan layanan konsultasi, edukasi, dan advokasi kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha, yang ingin mempersiapkan diri di era perdagangan bebas. antara
Dr. Laksana Tri Handoko terpilih dan dilantik menjadi kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggantikan Pelaksana Tugas LIPI, Professor.Dr.Bambang Subiyanto. Pelantikan kepala LIPI yang baru tersebut dilakukan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,Mohamad Nasir di Auditorium LIPI Jakarta Kamis sore (31/05). Usai pelantikan,Tri Handoko kepada Media mengatakan LIPI menargetkan tambah ribuan peneliti yang ahli dibidangnya dalam beberapa tahun kedepan.
“Total 5 ribu, tapi 3 ribu peneliti, harus mungkin 4 sampai 5 tahun baru bisa tercapai Kita tidak perduli dari mana saja yang penting kualifikasinya kalau sekarang minimal S2, tapi sekarang kita lebih banyak cari yang langsung S3 termasuk Diaspora.”
Tri Handoko mengatakan ada beberapa prioritas yang perlu dilakukan LIPI seperti melanjutkan pembenahan manajemen riset di internal LIPI dengan mengikuti norma dan standar global, mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi riset melalui peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM) dan meningkatkan peran LIPI sebagai penyedia infrastruktur SDM dan perangkat lunak atau keras riset nasional. Ahmad Faisal VOI RRI