Akbar

Akbar

13
February

 

(voinews.id)Data yang diperoleh menunjukkan sedikitnya 3.553 orang di Suriah meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka akibat gempa dahsyat di Turki selatan pada Senin pagi (6/2). Kementerian Kesehatan Suriah melaporkan bahwa sedikitnya 1.387 orang meninggal dunia di Provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, sedangkan 2.326 orang lainnya mengalami luka.

Menurut Pertahanan Sipil Suriah, sedikitnya 2.166 orang meninggal dunia dan lebih dari 2.950 orang lainnya terluka di daerah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah. Sejumlah besar bangunan hancur atau rusak di wilayah kekuasaan oposisi di Suriah utara yang merupakan lokasi tim penyelamat panik mencari korban selamat.

 

Sumber: Anadolu

13
February

 

(voinews.id)- Inggris bisa memproduksi senjata dan kendaraan militer di bawah lisensi di Ukraina untuk mengurangi ketergantungan negara tersebut kepada pasokan senjata dari Barat, demikian menurut surat kabar Telegraph, Minggu. Menurut The Telegraph, para eksekutif industri pertahanan Inggris telah melakukan perjalanan ke Kiev untuk membahas rencana mendirikan usaha patungan untuk memproduksi senjata dan kendaraan secara lokal.

Pabrikan dari negara-negara Eropa lainnya juga sedang berdiskusi dengan Ukraina dan saat ini ada pacuan untuk menempatkan Inggris "dalam antrean paling depan". Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melakukan perjalanan ke London dan Paris pada Rabu untuk meminta lebih banyak lagi bantuan senjata Barat guna menghadapi invasi Rusia, termasuk jet tempur modern dan senjata berat jarak jauh.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada Zelenskiy bahwa "tidak ada yang salah" ketika harus memasok Ukraina dengan jet untuk melawan Rusia, setelah dia mengumumkan rencana melatih pilot Ukraina dalam menerbangkan jet tempur standar NATO.

Namun, negara-negara Barat sejauh ini masih enggan menyediakan jet tempur atau senjata yang dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Menanggapi soal ini, kantor berita TASS mengutip kedutaan Rusia untuk Inggris mengingatkan bahwa setiap usaha Inggris mengirimkan jet tempur ke Ukraina akan menimbulkan konsekuensi militer dan politik yang serius.

Setiap usaha patungan antara produsen pertahanan dan Ukraina kemungkinan membutuhkan persetujuan pemerintah Inggris dan langkah seperti itu akan semakin memusuhi Moskow, demikian menurut Telegraph. Kantor pers Sunak di Downing Street Nomor 10 menolak mengomentari laporan tersebut, demikian juga kementerian pertahanan Inggris.

 

antara

 

13
February

 

(voinews.id)- Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Minggu (12/2) mengatakan bahwa tidak alasan bagi Filipina untuk tidak menjalin kerja sama Perjanjian Kunjungan Pasukan (VFA) dengan Jepang karena mereka ingin meningkatkan keamanan maritim dan memperbesar perlindungan bagi nelayan. Namun, Marcos juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan berhati-hati dalam mengejar kesepakatan potensial dengan Tokyo tersebut "karena tidak ingin terlihat provokatif."

Kunjungan pertama Marcos ke Jepang sejak menjabat terjadi setelah dia baru-baru ini juga memberikan Amerika Serikat akses ke pangkalan militer tambahan di Filipina, berdasarkan VFA. Langkah tersebut ditentang oleh China karena dianggap bisa merusak stabilitas regional dan meningkatkan ketegangan. Kerja sama VFA tersebut mengatur rotasi ribuan pasukan AS masuk dan keluar dari Filipina untuk latihan.

"Jika itu akan membantu Filipina dalam hal melindungi, misalnya para nelayan kita, melindungi wilayah maritim kita... Saya tidak mengerti mengapa kita tidak menerima (VFA)," kata Marcos kepada wartawan sebelum kembali ke Filipina dari Jepang pada Minggu, menurut transkrip resmi.

Marcos sebelumnya berada di Jepang dalam lawatan lima hari, untuk mempererat hubungan keamanan dengan Tokyo. Pada Desember lalu, Tokyo mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua, dipicu oleh kekhawatiran tentang tindakan agresif China di wilayah tersebut.

 

antara

13
February

 

(voinews.id)- Gelombang pertama Misi Kemanusiaan Indonesia untuk penanganan pascagempa bumi di Turki, tiba di Bandara Adana, Turki pada Minggu (12/2). Misi tersebut dibawa dengan dua pesawat TNI AU yang tiba pada dua waktu berbeda, kata KBRI Ankara di Turki dalam keterangan tertulis, Senin.

Pesawat pertama, B 737-400, mendarat pada pukul 10.05 waktu setempat dengan membawa 47 personel Medium Urban SAR Badan SAR Nasional (MUSAR Inasar) serta perlengkapan ringan. Pesawat kedua, Hercules C-130 yang mengangkut perlengkapan berat dan bantuan kemanusiaan dari Kementerian Pertahanan RI, tiba pada pukul 17.00 waktu setempat.

Setelah menurunkan penumpang dan muatan, pesawat pertama langsung terbang kembali ke Indonesia," kata Atase Pertahanan KBRI Ankara Kolonel Amir Ali Akbar. "Sementara pesawat kedua, setelah bongkar muat langsung terbang ke Ankara untuk istirahat dan pergantian kru,” kata Amir, yang bertugas mengoordinasikan pendaratan seluruh gelombang penerbangan.

 

antara