Akbar

Akbar

20
September

(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa pemerintah tidak tergesa-gesa untuk menyatakan bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir di Indonesia.

"Kalau untuk Indonesia saya kira, kita harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak harus tergesa-gesa, tidak usah segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai," kata Presiden Jokowi di Pintu Gerbang Gabus, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Diketahui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam satu wawancara di Program "60 Minutes" CBS mengatakan dia yakin pandemi COVID-19 sudah berakhir meski mengakui bahwa AS masih memiliki masalah dengan virus SARS-CoV-2 yang terus bermutasi tersebut.

"Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia, dan yang bisa memberikan 'statement' menyatakan pandemi selesai itu adalah WHO," ungkap Presiden.

Apalagi saat ini, katanya, masih ada beberapa negara yang kasus harian positif COVID-19 masih tinggi.

"Saya kira hati-hati, ada di satu, dua negara yang COVID-nya mulai bangkit, naik, hati-hati, kehati-hatian yang harus diterapkan," tegas Presiden.

Meski Presiden AS Joe Biden mengatakan pandemi telah berakhir, Pemerintah AS masih menetapkan COVID-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat. Pejabat AS memperpanjang status darurat kesehatan masyarakat akibat COVID-19 yang telah berlaku sejak Januari 2020 hingga 13 Oktober.

Hingga saat ini, lebih dari satu juta orang AS meninggal karena COVID-19. Bahkan data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan rata-rata kematian dalam tujuh hari terakhir mencapai lebih dari 400 orang. Meski pada sisi lain, sekitar 65 persen dari total populasi AS disebut telah divaksinasi lengkap.

Sedangkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa akhir pandemi COVID-19 sudah "di depan mata" dan bahwa dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri COVID-19.

 

antara

20
September


(voinews.id)Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional saat menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian.

“Saya menyambut baik kunjungan dari sahabat Saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam tersebut, dibahas juga mengenai strategi dan sinergi antar kementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian, seperti tantangan krisis pangan, energi dan keuangan, sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina serta pandemi COVID-19 yang masih belum usai.

Kedua Menteri juga membahas lebih teknis terkait isu ketahanan pangan, terutama setelah Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo yang mengarahkan agar para Menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan.

”Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN untuk membeli dari petani dengan harga Rp 10.000 (per kilogram) sehingga harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani agar mau menanam kedelai,” ucap Airlangga.

Selain itu, Presiden juga mendorong penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau atau Genetically Modified Organism (GMO) agar produktivitas bisa meningkat. Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam, sehingga bisa meningkatkan produksi di dalam negeri dan mengurangi impor pangan.

Presiden Jokowi sebelumnya telah menunjuk Kementerian Pertahanan untuk turut membantu program food estate atau lumbung pangan nasional bersama kementerian lainnya. Dalam program food estate Kemhan di Kalimantan Tengah, lahan food estateditanami singkong yang tentunya dapat diolah menjadi tepung, mie hingga sumber energi.

Lebih lanjut kedua Menteri sepakat untuk terus saling bekerja sama sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2022 lalu, bahwa semua lembaga negara perlu untuk selalu waspada, selalu hati-hati dan selalu siaga di tengah kondisi dunia yang tidak menentu. Kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional merupakan pilar paling penting dalam mewujudkan cita-cita dan perjuangan bangsa Indonesia.

 

antara

20
September


(voinews.id)Bank Indonesia mendorong investor untuk melakukan investasi berkelanjutan di luar Pulau Jawa, khususnya di Pulau Sumatera sebagai upaya untuk mengurangi disparitas regional.

“Didukung dengan peningkatan infrastrukur, peningkatan belanja dan juga insentif pemerintah, daerah di luar Jawa dapat mengungguli dalam hal investasi dan pertumbuhan ekonomi yang luas,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat memberikan sambutan secara daring dalam Lampung Investment Business Collaboration Forum, Selasa.

Dody menyampaikan bahwa Sumatera merupakan lokasi yang potensial untuk berinvestasi karena menyimpan banyak kekayaan sumber daya alam berupa minyak, perak dan emas kemudian produsen utama teh, kopi, beras dan jagung. Selain itu, Sumatera yang memiliki luasan hampir seukuran California juga menghasilkan seperempat dari PDB negara.

Bank Indonesia menilai investasi berkelanjutan perlu diperkuat baik dari segi kerangka kebijakan maupun implementasi. Keberhasilan transisi menuju ekonomi global yang lebih berkelanjutan, sebut Dody, sangat bergantung kepada pendanaan yang berkelanjutan.

“Untuk itu, segala cara untuk memperkuat investasi berkelanjutan perlu dilakukan secara cepat dan bersama-sama, termasuk melalui berbagai diskusi yang akhirnya berujung pada konsensus bahkan di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Kendati strategi pembangunan berkelanjutan atauSustainable Development Goals (SDGs) masih dalam tahap awal, lanjutnya, namun investasi di bidang SDGs sangat penting dilakukan oleh para investor.

“Tidak hanya untuk alasan terkait kebijakan risiko iklim namun juga untuk reputasi dan kepemimpinan mereka (investor) dalam mendorong agenda keberlanjutan ke depan,” tuturnya.

Adapun Bank Indonesia telah memiliki tiga strategi untuk meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pertama, mengembangkan instrumen keuangan hijau dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai sumber pertumbuhan baru sekaligus memperluas tenaga kerja dan mendukung Paris Agreement.

“Kedua, pentingnya mengembangkan ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan dengan dukungan semua pihak terkait, melalui kebijakan insentif, dan disinsentif, sekaligus membangun infrastruktur ketahanan,” sebut dia.

Semua elemen penting seperti taksonomi hijau, layanan verifikasi, sertifikasi hijau, lembaga sertifikasi hijau dan juga lembaga pemeringkat hijau, turut menjadi bagian dari ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan.

Kemudian strategi ketiga adalah program peningkatan kapasitas dan bantuan teknis yang berkelanjutan penting untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian semua pihak. Dari perspektif makroprudensial, Bank Indonesia mendukung transformasi hijau, melalui uang muka (down payment) yang lebih rendah untuk kendaraan listrik dan pinjaman khusus untuk nilai atau properti hijau.

 

antara

20
September

(voinews.id)Taiwan mengalami lebih dari 70 kali gempa susulan setelah  gempa dahsyat bermagnitudo 6,8 pada Minggu (18/9).

Otoritas terkait memperingatkan tentang potensi gempa susulan dalam beberapa hari ke depan.

Sedikitnya satu orang meninggal dan 146 lainnya terluka setelah gempa mengguncang tenggara daerah Taitung pada Minggu malam, sehingga menimbulkan gelombang kejut di seluruh wilayah yang memilik pemerintahan sendiri itu.

Sekitar 500 orang masih terlantar di daerah pegunungan Taiwan timur akibat tanah longsor yang menghalangi jalan, demikian laporan harian Taiwan News.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa yang melanda kota Chishang pada pukul 2.44 sore waktu setempat pada Minggu berkedalaman 7 km.

Sebelumnya pada Sabtu, gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang kota Guanshan.

Pada Senin pagi sekitar pukul 10:07 waktu setempat, gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang Taiwan, menurut Central Weather Bureau (CWB), yang meminta warga agar tetap waspada.

Menurutnya, pusat gempa susulan berada di kota Zhuoxi, Hualien, dengan kedalaman 13,4 km.

Infrastruktur jalan dan lalu lintas di Hualien rusak, sementara jembatan di Sungai Shiuguluan ambruk dan Jembatan Yuli rusak.

CWB mengatakan bahwa tiga hari ke depan kemungkinan terjadi gempa dengan magnitudo di atas 5.

Sementara itu, otoritas China menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" atas bencana gempa dahsyat yang mengguncang Taiwan yang berpenduduk 24 juta jiwa.

Juru bicara Kantor Urusan Dewan Taiwan Zhu Fenglian pada Minggu mengatakan di Beijing; "Saya berharap agar masyarakat di daerah-daerah terdampak akan kembali produktif dan menjalani kehidupan sesegera mungkin."

 

antara