(voinews.id)- Satuan tugas khusus COVID-19 dikerahkan menuju pabrik perakitan iPhone terbesar di China Foxconn yang terdampak penguncian wilayah atau (lockdown) di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan.
Pengelola Zhengzhou Airport Economy Zone, tempat Foxconn terbesar berada di ibu kota Provinsi Henan itu, kepada pers, Selasa (1/11), menyebutkan tim dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah distrik akan memberikan petunjuk dan supervisi kepada perusahaannya untuk memperketat tindakan antipandemi.
Foxconn Zhengzhou yang selama ini disebut-sebut sebagai pemasok 90 persen produk iPhone di Asia dengan mempekerjakan 200 ribu karyawan itu paling terdampak dalam kasus COVID-19 terkini di wilayah tengah China.
Sejak 10 Oktober 2022 semua karyawan diwajibkan tes PCR setiap hari dan sejak 13 Oktober Foxconn memberlakukan sistem lingkaran tertutup di lokasi pabrik (close loop). Perusahaan tersebut juga memberikan bantuan sebesar 50 yuan (Rp107.517) per hari kepada setiap pekerja dan bantuan perawatan kesehatan.
Kantin yang ditutup sejak 19 Oktober sudah dibuka kembali. Sebelumnya telah viral video ratusan karyawan Foxconn Zhengzhou kabur dan berjalan kaki selama berjam-jam menuju kampung halamannya untuk menghindari lockdown.
Mereka memilih berjalan kaki karena khawatir menularkan virus kepada orang lain kalau menggunakan transportasi publik. Pada tahun lalu menjelang peluncuran iPhone seri 13, pabrik Foxconn di Kota Zhengzhou terendam banjir hingga menghentikan kegiatan produksi selama beberapa hari. Sementara itu, otoritas Zhengzhou membatalkan hampir 100 persen penerbangan untuk menghindari meluasnya wabah COVID-19.
Di Provinsi Henan dilaporkan terdapat 133 kasus positif lokal dan 485 kasus tanpa gejala hingga Senin (31/10). Selain Zhengzhou, pembatalan penerbangan secara masif akibat gelombang terbaru COVID-19 juga terjadi di Hohhot (Daerah Otonomi Mongolia Dalam), Guangzhou (Provinsi Guangdong), Dandong (Provinsi Liaoning), Urumqi (Daerah Otonomi Xinjiang), dan Yinchuan (Daerah Otonomi Ningxia).
antara
(voinews.id)- Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan bahwa 87.000 orang dari 300.000 orang yang dimobilisasi telah dikirim ke zona pertempuran di Ukraina. Berbicara dalam pertemuan dengan kepala militer di Moskow, Selasa, Shoygu mengatakan para wajib militer, yang melapor ke dinas militer di bawah kampanye wajib militer dua tahunan Rusia, tidak akan ambil bagian dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
"Sebanyak 87.000 orang dikirim ke daerah pertempuran setelah pelatihan tambahan dan koordinasi pertempuran. Koordinasi tempur dari unit yang dibentuk sedang diselesaikan di tempat pelatihan," kata dia.
"Upaya utama difokuskan pada pelatihan lapangan, kemampuan menggunakan alat komunikasi, navigasi, dan pengintaian. Lebih dari 3.000 instruktur yang mendapat pengalaman tempur selama operasi militer khusus terlibat dalam pekerjaan itu," ujar Shoygu, menambahkan.
Semua prajurit, yang menyelesaikan dinas militer mereka di bawah wajib militer, akan dikirim ke rumah-rumah, kata Shoygu. Dia mengatakan bahwa tentara bayaran asing terus mengambil bagian dalam perang di pihak Ukraina dan selama dua minggu terakhir, hampir 200 orang dari mereka tewas dalam pertempuran di zona konflik.
Dia mencatat bahwa serangan udara harian Rusia mengurangi potensi militer Ukraina karena mereka menghantam infrastruktur kritis musuh. Menurut Shoygu, Ukraina menanggapi dengan serangan tak berkesudahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, titik evakuasi, dan titik distribusi bantuan kemanusiaan.
Pada Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan awal wajib militer musim gugur di negara itu. Tahun ini, 120.000 orang harus melapor ke militer di bawah wajib militer. Pada 21 September-28 Oktober 2022, Rusia juga melakukan mobilisasi militer parsial, di mana 300.000 orang direkrut menjadi tentara.
Namun kemudian Shoygu mengatakan mobilisasi militer parsial telah berakhir dan pada Senin (31/10), Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov melaporkan bahwa semua kegiatan mobilisasi telah selesai.
Sumber: Reuters
(voinews.id)- Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Rabu mengatakan kepolisian harus menjelaskan respons mereka setelah menerima sejumlah panggilan darurat sebelum tragedi pesta Halloween menewaskan lebih dari 150 orang di Seoul.
Tragedi pada Sabtu malam itu menewaskan 156 orang dan melukai 151 lainnya, 29 di antaranya berada dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga negara dari 14 negara lain turut menjadi korban tewas. Puluhan ribu anak muda memadati jalan-jalan dan gang-gang sempit di Distrik Itaewon untuk merayakan Halloween.
Perayaan itu menjadi yang pertama dalam tiga tahun setelah negara itu terbebas dari pembatasan COVID-19. "Polisi harus melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan penjelasan secara gamblang dan transparan kepada publik," kata Han pada pertemuan awal satuan tugas untuk menangani bencana tersebut, yang disiarkan televisi.
Sebuah transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh kepolisian pada Selasa menunjukkan peringatan pertama tentang kemungkinan terjadinya insiden mematikan itu sekitar 4 jam sebelum peristiwa benar-benar terjadi. Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya sebelum kekacauan tersebut kemudian menjadi fatal, menurut beberapa transkrip.
Sumber: Reuters
(voinews.id)– Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, mendampingi Presiden RI Joko Widodo yang mengunjungi Pameran Industri Pertahanan (Indhan) terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence 2022 Expo & Forum, di JIexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/10). Saat mengunjungi pameran, Presiden RI bersama Menhan Prabowo dan sejumlah pejabat negara lainnya, mendengarkan penjelasan penyelenggaraan Pameran Indhan serta berkesempatan melakukan kunjungan dan berinteraksi ke sejumlah stan peserta pameran.
Dalam keterangannya kepada media usai melaksanan kunjungan, Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa dari paparan yang diterima, industri pertahanan dalam negeri BUMN dan swasta berkembang sangat bagus karena pemerintah telah memberikan ruang yang luas kepada swasta untuk ikut membangun industri pertahanan Indonesia. "Saya kira ini sebuah perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita bisa mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidang pertahanan militer. Yang paling penting itu," tegas Presiden RI.
Berbagai produk pertahanan buatan DEFEND ID ditampilkan dalam pameran ini. Sebut saja Len Industri yang menampilkan radar, intercome, E-Tactical Bike hingga Combat Management System. PT Dirgantara Indonesia memamerkan pesawat N219 Amphibi dan beragam jenis pesawat lainnya yang diproduksi di Bandung antara lain CN235-220, NC212i, UAV MALE "Elang Hitam", serta produk kolaborasi helikopter dan pesawat tempur KFX/IFX. PTDI juga menghadirkan Pesawat N219 dan CN235 FTB di area static display di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Sementara itu, matra laut yang diwakili PT PAL Indonesia menunjukkan berbagai jenis kapal perang, mulai dari LPD 163M, KCR generasi baru, Kapal Rumah Sakit, Perusak Kawal Rudal, Frigate, hingga Kapal Selam tanpa awak (Autonomous). Dari matra darat PT Pindad menampilkan ragam produk senjata & munisi mulai dari SS2-V5 A1, SS Amphibious hingga simulator senjata "Pasupati". PT Pindad juga menghadirkan berbagai kendaraan tempur yaitu Medium Tank Harimau, Badak 6x6 hingga kendaraan taktis Maung yang didemonstrasikan secara langsung di area outdoor.
Dan terakhir, PT DAHANA hadir dengan beragam produk energetic materialnya seperti roket dan kendaraan peluncurnya, bom pesawat tempur, Senjata Lawan Tank, Manpads hingga drone pintar bernama RAJATA.
Hingga kini, DEFEND ID terus bergerak melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi untuk mendukung kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) nasional, berkontribusi dalam meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri, menjadi pemain utama di rantai pasok industri pertahanan dunia, serta menjadi Top Global 50 Defence Company.
Selain mengunjungi sejumlah venue peserta Indo Defence, Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan RI Prabowo Subianto serta para pendamping lainnya, juga berkesempatan menyaksikan live demo yang menampilkan kemampuan prajurit TNI dan kendaraan produksi dalam negeri dalam satu operasi militer. (Biro Humas Setjen Kemhan).