Akbar

Akbar

25
December

Selama dua hari Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam,  Dr. Sujatmiko, mengadakan kunjungan kerja ke Distrik Belait dan Tutong masing-masing pada 22 dan 23 Desember 2021. Dalam kunjungan tersebut Duta Besar RI beserta jajaran bertemu dengan Acting Kepala Distrik Belait, Y.M. Awang Mohamad Yassin bin Haji Ahmed beserta jajarannya dan Acting Kepala Distrik Tutong Y.M. Awang Ajmin bin Haji Meludin. Dalam pertemuan terpisah tersebut, masing-masing Kepala Distrik didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah, Pejabat Kantor Imigrasi dan Pejabat Kantor Buruh.

Duta Besar RI menyampaikan apresiasinya kepada Acting Kepala Distrik Belait dan Tutong beserta jajarannya, termasuk Jawatan Imigrasi, Buruh dan Kepolisian, yang telah memfasilitasi warga Indonesia, terutama Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di kedua wilayah tersebut. “Para PMI yang mencari penghidupan di Brunei dapat mendukung perekonomian keluarga di tanah air. Brunei pun memperoleh keuntungan dengan dukungan PMI menggerakkan aktivitas ekonomi, yang tidak seluruhnya dapat dipenuhi warga lokal.”

Pada kedua pertemuan turut dibahas beberapa kasus-kasus ketenagakerjaan yang menimpa PMI. Berdasarkan data KBRI Bandar Seri Begawan (BSB), permasalahan yang dihadapi PMI diantaranya adalah masalah upah yang tidak dibayar, perjanjian kerja yang tidak sesuai, tidak tahan bekerja, sakit dan tindakan kekerasan. Duta Besar RI dan pemimpin kedua daerah Belait dan Tutong menyepakati untuk terus melanjutkan kerja sama yang baik antara KBRI BSB dengan pihak-pihak terkait di Belait dan Tutong dalam melindungi para pekerja Indonesia di kedua distrik tersebut. 

Dalam diskusi turut dibahas masalah perekrutan oleh agen-agen tenaga kerja yang mendatangkan PMI tidak secara prosedural sesuai aturan. Dubes RI berharap hal semacam ini dapat ditindak dengan tegas sesuai hukum berlaku, utamanya para agen yang mendatangkan para PMI secara ilegal dari Indonesia. KBRI BSB siap bekerja dengan aparat penegak hukum, utamanya Kepolisian Daerah, Jawatan Imigrasi dan Jawatan Buruh untuk menindak para agen-agen yang mendatangkan PMI secara ilegal, tanpa prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Brunei. Bila dilakukan pembiaran, posisi para PMI rentan dirugikan dan juga bisa mengarah ke tindak perdagangan orang. 

Distrik Belait terletak paling selatan Brunei Darussalam dengan luas 2.727 km persegi dan terluas dari empat distrik di Brunei. Penduduk Distrik Belait berdasarkan sensus 2020 berjumlah 74.800 orang atau 16,5 persen dari total penduduk Brunei dan terbanyak kedua setelah Distrik Muara. Berdasarkan data lapor diri KBRI BSB, PMI di Belait berjumlah 2.604 orang. Distrik Belait adalah salah satu distrik terpenting di Brunei Darussalam sebagai sumber minyak dan gas alam Brunei Darussalam. Pusat Industri lainnya adalah Taman Industri Sungai Liang (SPARK) seluas 271 hektar yang memiliki posisi ideal sebagai pusat petrokimia kelas dunia.

Sedangkan Distrik Tutong merupakan distrik terluas ketiga dengan luas 1.166 km persegi dengan jumlah penduduk sebesar 51.500 orang berdasarkan Sensus Penduduk 2020. Berdasarkan data lapor diri KBRI BSB, PMI di Distrik Tutong berjumlah 1.179 orang. Distrik Tutong memiliki Pusat Isolasi Nasional (NIC/ Pusat Pengasingan Kebangsaan), suatu fasilitas isolasi medis khusus penyakit menular yang berperan penting dalam penanganan pasien Covid-19 di Brunei. Tutong merupakan salah satu pusat komoditas pertanian di Brunei Darussalam yang menghasilkan beberapa produk seperti buah-buahan, budidaya padi, sayuran, tanaman hias, dan industri unggas yang mana banyak mempekerjakan PMI.KBRI Brunei/VOI

25
December

(Voinews.id)Sebanyak 11.390 orang mengunjungi Program “Indonesia Digital Opportunity” hari pertama Program Indonesia Digital Oppurtunity di Paviliun Indonesia EXPO 2020 Dubai. Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Doddy Setiadi menyatakan jumlah kunjungan itu merupakan terbanyak kedua, setelah momentum National Day Persatuan Arab Emirat yang berlangsung 4 November lalu.
"Ketika National Day itu, panitia EXPO 2020 Dubai memberikan freepass kepada pengunjung pameran. Saat itu tercatat 15 ribu orang di Paviliun Indonesia saja. Kemarin (Jumat, 24/12/2021) jumlah pengunjung Paviliun Indonesia mencapai 11.390 orang," jelasnya di Business Lounge Paviliun Indonesia EXPO 2020 Dubai, Persatuan Arab Emirat, Sabtu (25/12/2021).
Menurut Irjen Doddy Setiadi, pencapaian tersebut menjadi rekor kedua selama Indonesia mengikuti EXPO 2020 Dubai. “Jumlah itu tercatat peringkat kedua tertinggi mulai Paviliun Indonesia menjadi bagian dari EXPO 2020 Dubai. Total pengunjung Paviliun Indonesia hingga tanggal 24 Desember 2021 mencapai 515.718 orang," tuturnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10110 www.kominfo.go.id
Irjen Kementerian Kominfo mengungkap apresiasi Menteri Kominfo Johnny G. Plate atas jumlah kunjungan saat Program Indonesia Digital Opportunity berlangsung pada hari pertama. “Pak Menkominfo menyampaikan Wonderfull dan mengapresiasi delegasi yang menyelenggarakan even di Paviliun Indonesia,” ungkapnya

Mulai tanggal 24 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022, Kementerian Kominfo menggelar Program Indonesia Digital Opportunity di Paviliun Indonesia EXPO 2020 DUBAI.
"Rangkaian pameran, diskusi bisnis, serta pertunjukan kreatif ditampilkan untuk memamerkan pencapaian terkini pembangunan digital serta menarik investasi sektor teknologi digital di Indonesia," jelas Irjen Doddy Setiadi.
Program Indonesia Digital Oppurtunity hari pertama, dimulai dengan presentasi dan diskusi “5G Connectivity for Making Indonesia 4.0”. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail memaparkan perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sekaligus peluang investasi broadband dan teknologi baru di Indonesia.
Sesi selanjutnya dengan presentasi dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mengenai upaya mengurangi kesenjangan.
www.kominfo.go.id/voi

 

18
December

 

(Voinews.id)Sebagai bagian dari upaya program pro-aktif meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Panama, KBRI Panama City melakukan blusukan guna melakukan penjajakan kota kembar (sister city) dengan pihak-pihak terkait di Panama. Dalam kaitan ini, pada tanggal 15 Desember 2021, dalam kapasitas mewakili Duta Besar RI, Counsellor Protokol dan Konsuler, Rheinhard Sinaga, yang didampingi oleh Dr. Ronel Solis, Dekan Fakultas Hukum Universidad de Panama di Chitré, telah bertemu dengan Walikota Chitré Juan Carlos Huerta Solis dan Wakil Walikota Chitré, Alba Yamisel Osorio Rodríguez, di Balai Kota Chitré.

Kota Chitré adalah ibukota Provinsi Herrera yang berpenduduk 80.000 orang dan dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata. Setidaknya, ada tiga Univeritas terkenal di Panama yang memiliki kampus di Chitré, yakni Universidad de Panama (Universitas Panama), Universidad Latina de Panamá (Universitas Latin Panama), dan Columbus University (yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan Panama). Kota Chitré juga terkenal dengan karnaval (Carnaval de Chitré) budaya yang menjadi tujuan wisata turis mancanegara. Sebagai informasi, di Chitré terdapat juga Hotel yang dimiliki oleh WNI yang tinggal di Chitré, Ida Ayu Sukmayuni Puspaka, yang didirikan sejak September 2008 dan bernama “Hotel Bali”.

“Pertemuan ini dimaksudkan untuk segera merealisasikan gagasan kerja sama yang sudah pernah dijajaki sebelumnya di awal tahun 2021 dengan Pemerintah Kota Chitré. yang sangat potensial memiliki sister city dengan Kota di Indonesia yang juga memiliki karakter yang sama. Pembicaraan kami lebih teknis untuk segera memulai proses kerja sama ini untuk meningkatkan potensi kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya antar kota di Indonesia dan Panama”, jelas Rheinhard Sinaga.

Dalam pertemuan dengan Walikota dan Wakil Walikota Chitré, Counsellor KBRI Panama City juga membahas agenda kegiatan promosi yang rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Chitré tahun 2022 untuk dapat dikerjasamakan dengan KBRI Panama City.

“Saya mengapresiasi keseriusan pihak KBRI Panama City dan menyambut baik rencana kerja sama sister city ini dan kami akan segera menindaklanjuti rencana ini dengan lembaga-lembaga terkait di Chitré, antara lain, Biro Hukum Kota Chitré. Saya yakin kerja sama ini dapat dilakukan sesegera mungkin karena semua prosesnya dilakukan secara internal”, kata Walikota Chitré, Juan Carlos Huerta Solis.

Dalam kunjungan ke Chitré, Counsellor KBRI Panama City juga sempat bertemu secara informal dengan Wakil Gubernur Provinsi Los Santos, Hermes Espino, dan membahas kemungkinan kerja sama untuk pengembangan people-to-people-contact antara KBRI Panama City dengan Pemerintah Provinsi Los Santos, Provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Herrera. Wakil Gubernur juga tertarik untuk mengadakan Indonesian Day dan mempromosikan Indonesia secara budaya di Las Tablas, Ibu Kota Provinsi Los Santos, mengingat Provinsi Los Santos sangat kuat dalam pariwisata budayanya.

“Sebagai perkenalan akan Provinsi Los Santos, saya mau mengundang pak Duta Besar dan KBRI Panama City untuk hadir dalam acara besar budaya kami yakni Desfile de las Mil Polleras (parade pakaian tradisional Panama) pada tanggal 15 Januari 2022. Ini merupakan parade kebanggaan Provinsi Los Santos”, kata Hermes Espino.

Sebelumnya, pada tanggal 14 Desember 2021, Counsellor Protkons juga telah melakukan pertemuan dengan pemilik Hotel Bali dan dua WNI lainnya yang tinggal di Chitré untuk menjajaki kemungkinan menjadi perwakilan perusahaan dari produk-produk Indonesia untuk dipasarkan di Chitré. Selain itu, Counsellor Protkons juga memberikan diseminasi untuk update kebijakan Pemerintah RI terkait keimigrasian dan kekonsuleran bagi WNI. Dalam kesempatan yang sama, Counsellor Protkons juga menyerahkan bantuan paket vitamin kepada tiga WNI di Chitré. VOI/KBRI PANAMA

21
October

 

(Voinews.id)Pada tanggal 18-20 Oktober 2021, KBRI Panama City c.q. Fungsi Protkons dan Pelindungan WNI bekerjasama dengan Konsul Kehornatan RI di Honduras telah melaksanakan program ‘Jemput Bola’ pembuatan paspor bagi WNI yang berdomisili di Honduras. Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk membantu WNI yang bermasalah karena tidak memiliki paspor yang valid akibat susahnya mendapatkan visa Panama bagi WNI untuk masuk Panama guna memperpanjang paspor berbasis SIM KIM (sistim informasi manajemen keimigrasian). Tercatat setidaknya terdapat 3 (tiga) kasus WNI ditolak visanya oleh Panama (1 kasus WNI di Honduras dan 2 kasus WNI di Nikaragua).

“Program ‘Jemput Bola’ ini merupakan langkah aktif KBRI Panama City untuk menyukseskan arahan Pemerintah RI untuk melakukan pelindungan dan pelayanan semaksimal mungkin bagi WNI di perantauan. Kegiatan ini sebetulnya telah direncanakan tahun 2020 namun tidak jadi terlaksana karena pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan penerbangan sebagai dampak kebijakan larangan terbang oleh Pemerintah Panama dan negara-negara di wilayah Amerika Tengah pada umumnya. Baru tahun 2021 ini kegiatan ini dapat kita laksanakan. Kegiatan ini merupakan yang pertama sekali dilaksanakan KBRI Panama City sejak menerapkan SIM KIM tahun 2019” kata Rheinhard Sinaga, Counsellor Fungsi Protkons dan Pelindungan WNI.

Program ‘Jemput Bola’ juga memberikan pelayanan penerbitan affidavit bagi anak-anak dari WNI yang memiliki hak berkewarganegaraan ganda (vide Pasal 4 dan 5 UU No.12/2006). Selain itu, Counsellor Protkons dan Pelindungan WNI (Protkons dan PWNI) juga melakukan pertemuan koordinasi dan penyerahan Surat Penunjukan dari Presiden RI kepada Konsul Kehormatan RI di Republik Honduras, Tn. Mohamad Yusuf Hamdani Bai.

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa Pemerintah RI melalui KBRI Panama City yang sangat peduli pada warganya di perantauan yang jauh. Sejauh pengamatan saya, baru ini saya melihat ada Kedutaan Besar yang mendatangi warganya untuk melayani paspor. Saya salut dengan inisiatif ini dan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Fungsi Konsuler KBRI Panama City ini”, ujar Mohamad Yusuf Hamdani Bai, Konsul Kehormatan RI di Republik Honduras.

Sebagaimana diketahui, penerbitan paspor dengan sistim SIM KIM mewajibkan pemohon untuk datang ke Perwakilan RI guna melakukan rekam biometrik untuk pencatatan dan pendaftaran paspor. Bagi WNI yang berada di wilayah kerja KBRI Panama City di Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua, untuk datang ke KBRI Panama City di Panama cukup sulit karena memerlukan visa yang prosesnya memakan waktu lama dikarenakan Indonesia masih digolongkan dalam restricted nationality oleh Pemerintah Panama.

“Pemerintah Panama masih memasukkan Indonesia sebagai Negara yang tergolong dalam restricted nationality yang mana untuk mendapatkan visa masuk diwajibkan untuk mengurus visa autorizada (authorized visa) yakni visa yang memerlukan otorisasi/persetujuan dari pihak Nacional Consejo Seguridad (Dewan Keamanan Nasional) sebelum visa dikeluarkan oleh pihak Imigrasi. Pengurusan visa ini dapat memakan waktu 3-6 bulan, bahkan tidak jarang permohonan visa ditolak” kata Rheinhard Sinaga.

Dalam acara, Counsellor Protkons dan PWNI juga berkesempatan saling bertukar-pikiran dengan WNI. Selain itu, bersama-sama dengan Konhor RI, Counsellor Protkons dan PWNI juga menyerahkan sertifikat tanda berpartisipasi dan penyerahan affidavit kepada WNI yang hadir dalam kegiatan ‘Jemput Bola’.

“Kami sungguh sangat terbantu sekali dengan adanya kegiatan ‘Jemput Bola’ yang dilakukan KBRI Panama City ini. Sejujurnya, saya mengalami kesulitan untuk memperpanjang paspor karena harus datang ke kantor KBRI Panama City di Panama, padahal paspor saya sudah habis masa berlakunya. Sementara, saya juga belum bisa keluar dari Honduras karena belum mendapat izin tinggal dan masih diurus pengacara saya. Selain itu, secara ekonomi kamipun sangat terbantu karena ongkos tiket ke Panama juga tidak murah”, jelas Ni Made Seri Wahyuni WNI di Honduras. Sehari-hari Ni Made Seri Wahyuni yang berasal dari Bali dan bersuamikan Warga Honduras ini bekerja membuka kedai kecil untuk mencari nafkah.

KBRI Panama City c.q. Fungsi Konsuler telah melaksanakan rekam biometrik secara offline bagi WNI yang berdomisili di Honduras dengan peralatan mobile SIM KIM. WNI yang menerima pelayanan paspor sebanyak 7 (tujuh) orang, yakni: Sdr. Supratno; Sdri. Luna Asiani Supratno Rivera; Sdri. Sara Nohemy Supratno Rivera; Sdri. Ni Made Seri Wahyuni; Sdr. Yohanes Adi Vasquez Seri; Sdri. Amelly Saraswati Vasquez Seri; dan Sdr. Joshua Khrisna Vasquez Seri. Sementara itu, penerbitan affidavit bagi anak-anak dari WNI yang memiliki hak berkewarganegaraan ganda (vide Pasal 4 dan 5 UU No.12/2006) telah diberikan kepada 5 (lima) orang yakni, Sdri. Luna Asiani Supratno Rivera; Sdri. Sara Nohemy Supratno Rivera; Sdr. Yohanes Adi Vasquez Seri; Sdri. Amelly Saraswati Vasquez Seri; Sdr. Joshua Khrisna dan Vasquez Seri.

Di akhir pertemuan, Counsellor Fungsi Protkons dan Pelindungan WNI juga membagikan paket vitamin lengkap untuk WNI yang hadir sebagai bagian dari kepedulian KBRI Panama City terhadap pemeliharaan kesehatan WNI di Honduras di masa pandemi COVID-19. KBRI Panama/Voi