(Voinews,id)Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menerima penghargaan Global Islamic Finance Awards (GIFA) Leadership Awards 2021, mewakili Pemerintah Indonesia dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), yang diselenggarakan Edbiz Corporation secara daring dari London, Inggris, Selasa. Sebagai Ketua Harian KNEKS, Ia menerima penghargaan ini atas nama KNEKS dan atas nama Pemerintah Indonesia. KNEKS secara institusi merupakan representasi dari Pemerintah Indonesia dalam misi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal itu dikatakan Wapres Ma’ruf Amin dalam pidatonya dari Jakarta, Selasa. Sebagai sarana untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara internasional, Wapres mengatakan GIFA telah menjadi katalisator dalam mendukung upaya pengembangan tersebut. Dengan menerima penghargaan tersebut, Indonesia akan terus bekerja keras dalam mewujudkan visi dan misi untuk menjadi global hub ekonomi dan keuangan syariah.//ANTARA
(Voinews.id)Singapura akan mulai memberikan booster vaksin Covid-19 bagi orang dengan gangguan sistem imun, lansia, serta penghuni panti wreda pada September 2021. Komite Pakar Vaksinasi Covid-19 Singapura merekomendasikan agar orang dengan gangguan kekebalan tubuh pada tingkat sedang hingga berat menerima vaksin dosis ketiga berbasis mRNA yang sama dalam kurun waktu dua bulan setelah dosis kedua. Orang yang dimaksud di antaranya penderita penyakit ginjal stadium akhir yang melakukan cuci darah, pasien HIV yang tidak dapat diobati, atau penderita kanker darah. Komite pakar dalam keterangannya, Jumat mengtakan, Orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan yang signifikan harus dirujuk untuk menerima dosis ketiga oleh dokter mereka, yang paling memahami kondisi medis mereka. Sementara, komite pakar merekomendasikan orang berusia 60 tahun ke atas serta penghuni fasilitas perawatan lansia menerima suntikan booster dari vaksin berbasis mRNA dalam waktu 6-9 bulan setelah menyelesaikan dosis kedua. Ini akan membantu memastikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19 dan penyakit parah.//REPUBLIKA
(Voinews.id) Google untuk sementara mengunci sejumlah akun email milik pemerintah Afghanistan. Penguncian Itu untuk mengatasi kekhawatiran jejak berkas digital yang ditinggalkan mantan pejabat pemerintahan. Dalam keterangan tertulis, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/9), Google mengonfirmasi akun pemerintah Afghanistan dikunci dan mereka sedang memantau situasi di negara tersebut sambil "melakukan langkah sementara untuk mengamankan akun-akun yang relevan". Salah seorang mantan pegawai pemerintahan menyatakan Taliban berupaya mengambil akun email mantan pejabat. Narasumber yang dirahasiakan itu pada bulan lalu menyatakan, Taliban memintanya untuk menjaga data yang disimpan di kementerian tempat dia bekerja dulu. Sejak pemerintahan Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, muncul kekhawatiran basis data biometrik mungkin dieksploitasi untuk mencari musuh mereka. Rekam jejak surat-menyurat yang tersedia secara publik menunjukkan puluhan lembaga pemerintahan Afghanistan menggunakan server milik Google untuk surat elektronik resmi, antara lain Kementerian Keuangan, Industri, Pendidikan Tinggi dan Pertambangan.//REPUBLIKA