Akbar

Akbar

08
August

 

VOInews.id- Rusia akan meluncurkan pesawat antariksa untuk mendarat di bulan pada Jumat, pertama sejak 47 tahun, dengan tujuan kutub selatan bulan yang merupakan sumber air potensial untuk menyokong kehadiran manusia di sana di masa depan. Peluncuran yang dilakukan dari pelabuhan luar angkasa Kosmodrom Vostochny, berjarak 5.550 km timur Moskow, akan berlangsung empat minggu setelah India mengirim pesawatnya Chandrayaan-3 yang dijadwalkan mendarat di kutub selatan bulan pada 23 Agustus.

Permukaan bulan yang kasar akan membuat pendaratan sulit, namun kutub selatan adalah tujuan yang berharga karena para peneliti yakin tempat itu menyimpang jumlah besar es yang dapat digunakan untuk menyaring bahan bakar hidrogen dan oksigen, begitu juga bisa menjadi air minum.

Badan antariksa Rusia Roscosmos menjawab pertanyaan Reuters bahwa pesawat luar angkasa, Luna-25 akan butuh waktu lima hari untuk terbang ke bulan dan menghabiskan lima hingga tujuh hari selanjutnya mengorbit bulan sebelum turun ke salah satu dari tiga titik pendaratan sekitar kutub selatan, jadwal yang menyiratkan bahwa mereka bisa mengejar atau sedikit mengalahkan pesaing mereka dari India untuk mendarat di permukaan bulan.

 

antara

08
August

 

VOinews.id- Rusia dan Ukraina kembali melaksanakan pertukaran tawanan pada Senin, yang memulangkan 22 prajurit Ukraina, menurut pejabat senior Ukraina. Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan para prajurit yang dibebaskan itu termasuk dua perwira, sersan dan prajurit yang bertugas di daerah yang berbeda di medan perang.

Beberapa di antaranya terluka. Sebuah video yang diunggah di layanan pesan Telegram menunjukkan prajurit-prajurit tersebut berbalutkan bendera Ukraina berwarna biru dan kuning dan berpose serta meneriakkan "Jaya untuk Ukraina".

"Hari ini kami memulangkan 22 pejuang Ukraina dari tawanan," kara Yermak, menambahkan bahwa prajurit tertua berumur 54 tahun dan termuda berumur 23 tahun. Tidak ada tanggapan dari Rusia dan Yermak tidak memberikan keterangan lain terkait pertukaran tersebut. Rusia dan Ukraina secara berkala melakukan pertukaran tawanan selama perang berlangsung, yang telah memasuki bulan ke-18.

 

Sumber: Reuters

08
August

 

VOinews.id- Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pembicaraan telepon, Senin, bahwa Tiongkok akan tetap mempertahankan posisi independen dan tidak berpihak terkait Ukraina di tengah upaya negara tersebut mencari penyelesaian secara politis.

Komentar Wang kepada Lavrov itu diumumkan di pernyataan Kementerian Luar Negeri pada Senin yang mengatakan Tiongkok akan jadi "suara yang obyektif dan rasional" di forum multilateral internasional apapun dan "secara aktif mempromosikan pembahasan perdamaian". Pernyataan itu muncul setelah Kementerian mengatakan pada Senin bahwa pembicaraan internasional di Arab Saudi di akhir pekan dalam rangka mencari resolusi damai bagi krisis Ukraina telah membantu "untuk mengkonsolidasikan konsensus internasional".

Lebih dari 40 negara, termasuk Tiongkok, India, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa tapi tidak Rusia, ikut serta dalam pertemuan di Jeddah. Tiongkok mengirimkan Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia dan mantan Dubes untuk Rusia, Li Hui, yang pada bulan Mei lalu melawat enam negara Eropa untuk mencari kesamaan bagi penyelesaian damai dari konflik yang telah memasuki bulan ke-18 itu. Beijing menolak untuk mengecam Moskow atas invasi ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022 dan telah mengusulkan rencana perdamaiannya sendiri yang mendapat sambutan cukup hangat di Rusia dan Ukraina, namun AS dan NATO bersikap skeptis atas usulan tersebut.

 

Sumber: Reuters

08
August

 

VOInews.id- Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Reza Suryodipuro mengatakan bahwa sikap netral adalah netral terhadap situasi yang terjadi pada suatu negara. “Bersikap netral bukanlah menjadi netral terhadap satu pihak atau pihak lainnya, melainkan netral terhadap situasi yang dialami (oleh negara tersebut),” kata Sidharto dalam acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (ASEAN IIDC) 2023 di Jakarta. Menurut Sidharto, banyak negara termasuk negara anggota ASEAN akan memilih untuk bersikap netral mengingat munculnya multipolaritas dinamis.

“Banyak negara, tidak terkecuali negara ASEAN, akan memilih untuk bersikap netral meski mereka tidak harus menentukannya,” kata Sidharto. Dia melanjutkan, dasar moral untuk netralitas tersebut adalah bagaimana menghindari kejahatan terbesar dari semuanya, yaitu perang.

“Tentang bagaimana menghindari kejahatan terbesar dari semuanya, yaitu perang, dan saya pikir ini adalah dasar moral di mana netralitas kita perjuangkan,” ujar Dirjen Kerjasama ASEAN tersebut. Sidharto juga mengatakan, dalam moralitas, seseorang tidak melihat politik sebagai sesuatu yang jahat atau malaikat, melainkan tentang melakukan hal yang benar. Sidharto R. Suryodipuro hadir sebagai panelis sesi diskusi ASEAN IIDC 2023 tentang “Melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang dibangun di atas etika universal dan nilai-nilai kemanusiaan.

” Panelis lain yang hadir dalam sesi diskusi tersebut adalah Penasehat Persaudaraan Kemanusiaan untuk Presiden Timor-Leste Martinho G. da Silva Gusmao dan Ketua Yayasan Chisty asal India Syekh Syed Salman Chisty. ASEAN IIDC 2023 yang berlangsung pada 7-8 Agustus 2023 dihadiri oleh tokoh lintas agama dari kawasan ASEAN dan merupakan bagian dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

 

antara