Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap pemuda di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dapat mempromosikan pariwisata dan berbagai atraksi yang ada di daerah itu. Anak-anak muda di Bone Bolango pasti sudah main media sosial, maka ia berharap setiap ada kegiatan dipromosikan dan gunakan sosial media yang paling mudah.
Arief Yahya saat berkunjung ke Lombongo, Kabupaten Bone Bolango, Minggu menyampaikan, selamat untuk Kabupaten Bone Bolango yang sudah punya 54 atraksi maupun kegiatan pariwisata sepanjang tahun 2020. Itu artinya setiap minggu di Bone Bolango sudah ada satu atraksi. Sementara itu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, merupakan kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat jika Menteri yang mengelola pariwisata akhirnya bisa datang. Antara
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan salah satu cara dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi global yakni memperkuat pasar lokal. Cintailah dan pakailah produk dalam negeri. Hal tersebut dikatakan Enggartiasto Lukita usai menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Sarinah dan empat e-Commerce untuk pemasaran secara online di Jakarta, Minggu. Menurut Enggartiasto, penting dalam menjaga daya beli masyarakat dalam mengantisipasi resesi global, mengingat pasar ekspor diperkirakan akan mengalami gangguan. Di saat bersamaan, yang tidak kalah penting adalah menjaga angka inflasi agar tetap terkendali. antara
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan perusahaan pemula berbasis teknologi atau startup binaan kementerian tersebut mencapai 4.900 tenants. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis,3/10 mengatakan, tahun 2020 sampai 2024 jumlah startup harus sampai tiga kali lipat. Jika sekarang ada 1.307 startups, maka tahun 2024 mencapai angka sampai 4.900. Untuk itu, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan menyalurkan anggaran paling tidak senilai 64 miliar rupiah per tahun untuk tiga program pembiayaan dan pembinaan, yaitu Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), dan Inovasi Industri. Ia menjelaskan, 280 miliar rupiah hanya untuk PPBT dalam lima tahun.
Pameran Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 yang berlangsung 3 hingga 6 Oktober 2019 menampilkan 404 produk inovasi dari perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT). Muhammad Nasir menyebut, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) atau startup juga telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Menurut M. Nasir, tahun 2014, Indonesia berada di rangking 17 diantara negara G20. Menariknya, tahun 2019 sesuai data IMF, ternyata Indonesia menempati urutan ke-7, ini lompatan luar biasa. Ia berharap para startup Indonesia makin maju.
Sementara itu Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe mengatakan, Pameran I3E 2019 menampilkan sebanyak 404 produk inovasi yang terdiri dari 249 hasil produk inovasi dari program pendanaan PPBT, 132 produk inovasi dari program pendanaan calon perusahaan pemula berbasis teknologi (CPPBT), dan 23 produk inovasi dari pendanaan Inovasi Industri yang semuanya adalah karya anak negeri.
Pameran I3E 2019 mengusung tema "Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Produk inovasi yang ditampillkan juga sejalan dengan amanat Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dimana pembangunan iptek akan ditujukan kepada 8 bidang fokus yaitu pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, serta material maju ditambah fokus bidang kemaritiman.
Irak tengah dilanda unjuk rasa. Demonstrasi berskala nasional merebak di hampir seluruh kota. Bentrokan yang terjadi antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan telah menyebabkan tewasnya sejumlah warga sipil dan juga aparat keamanan. Menyusul tewasnya 9 pengunjuk rasa, pemerintah memberlakukan jam malam di Bagdad, ibukota Irak. Selain di ibukota, jam malam juga dilakukan di tiga kota lain: Nasiriya, Amara, dan Hilla di Irak.
Para demonstran memprotes Perdana Menteri, Adel Abdul Mahdi yang memerintah selama beberap bulan. Mereka mengecam pemerintah yang dianggap tidak dapat mengatasi pengangguran, tindakan korupsi dan pelayanan publik yang buruk. Pengunjuk rasa yang umumnya terdiri kalangan pemuda, menginginkan perbaikan kondisi ekonomi guna dapat mengatasi tingginya angka pengangguran. Demonstrasi yang merebak di berbagai kota merupakan tantangan bagi Perdana Menteri Adel Mahdi yang menyalahkan pengunjuk rasa atas terjadinya kekerasan.
Selain memberlakukan jam malam, pemerintah juga telah memblokir platform media sosial, yang dianggap oleh pemerintah telah menjadi alat bagi penyebaran ajakan unjuk rasa.
Media massa melaporkan bahwa unjuk rasa juga terjadi di Basra, yang merupakan kawasan sumber minyak di Irak bagian selatan. Tidak seperti halnya di Bagdad, unjuk rasa di Basra, dan kota Tikrit dan Kirkuk berlangsung damai. Selain memberlakukan jam malam, serta membekukan media sosial, Pemerintah telah berupaya meredam unjuk rasa melalui pernyataan yang diharapkan menjawab tuntutan demonstran. Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi 2 Oktober menjanjikan bahwa pihaknya akan membuka lapangan pekerjaan dengan kuota sebanyak 50 persen untuk pekerja lokal untuk bekerja di perusahaan asing yang beroperasi di Irak. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa pengangguran kaum muda di Irak mencapai sekitar 20 persen.
Sementara Perdana Menteri, Adel Abdul Mahdi berupaya meredam unjuk rasa, Parlemen Irak mengecam tindakan kemanan yang dinilai represif. Parlemen telah memerintahkan penyelidikan atas tindakan aparat yang telah menewaskan sedikitnya 9 pengunjuk rasa. Sebelum adanya reaksi Parlemen, Presiden Irak Barham Salih telah mengingatkan aparat keamanan untuk menghadapi pengunjuk rasa dengan baik.
Memasuki masa jabatannya yang akan berlangsung satu tahun, Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahd, menghadapi tantangan berat. Memulihkan kondisi Irak khususnya di bidang ekonomi tidaklah ringan. Dia harus mengatasi bukan hanya unjuk rasa di lapaangan, melainkan juga langkah politis Parlemen dan sikap Presiden Barham Salih yang bersimpati kepada para demonstran.