Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan pengurangan sampah Indonesia sebesar 30 persen pada tahun 2025. Dalam upaya mendukung misi tersebut, salah satu bank swasta nasional Indonesia melaksanakan gerakan peduli lingkungan bernama Daur Ulang Lebih Banyak, Buang Lebih Sedikit (Recycle More, Waste Less) bekerja sama dengan wirausaha sosial dan komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, antara lain WWF – Indonesia, Waste4Change, Cleanomic, Zero Waste Indonesia, Evoware, dan Weekend Workshop.
Executive Director bank swasta nasional Indonesia tersebut, Mona Monika menjelaskan, program Daur Ulang Lebih Banyak, Buang Lebih Sedikit melibatkan seluruh generasi Indonesia, terutama milenial untuk lebih kritis terhadap lingkungan sekitar, seperti melaporkan penumpukan sampah ilegal. Dikatakannya, gerakan ini bertujuan memberikan kesadaran peduli lingkungan pada generasi milenial untuk membawa perubahan dimulai dari kebiasan sehari-hari.
Mona di Jakarta, Senin lalu mengatakan, melalui gerakan ini, diharapkan generasi milenial dapat berkomitmen mewujudkan lingkungan bersih sampah dan berjanji dapat berpartisipasi dalam gerakan Daur ulang lebih banyak, Buang lebih sedikit. Menurut Mona Monika, perubahan tidaklah semata-mata dimulai dari sesuatu yang besar dan menyulitkan, tetapi dapat dilakukan dengan mulai melakukan kebaikan dan mengubah kebiasaan sedikit demi sedikit sehingga dampaknya tentu akan terasa di kemudian hari dalam jangka panjang.
Ada tiga untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. Pertama, dengan menekan pilihan 'dukung sekarang' yang akan terhubung langsung dengan media sosial pendukung dalam bentuk pledging. Kedua, masyarakat dapat memilih dan mengunduh template pledging yang ingin mereka pilih pada situs web, mengunggah template ke media sosial pribadi beserta pesan kebaikan yang tertera pada situs web dengan tagar #RecyclemoreWasteless #IndonesiaBersihSampah2025, dan membagikannya pada tiga teman. Ketiga, masyarakat dapat mendukung gerakan ini dengan mengunggah foto kreasi masing-masing dengan ketentuan yang sama dengan cara kedua.
Selain itu, melalui gerakan ini setidaknya, dapat menghimbau masyarakat untuk melaporkan penumpukan sampah di sekitar yang selanjutnya akan diteruskan ke pihak terkait. Caranya adalah dengan lapor melalui Instagram atau Twitter dan sertakan tagar #RecyclemoreWasteless #IndonesiaBersihSampah2025.
Diharapkan, seluruh generasi di Indonesia terutama milenial untuk lebih kritis terhadap lingkungan sekitar seperti melaporkan penumpukan sampah yang ilegal. Masyarakat yang berkomitmen mendukung gerakan "Recycle More, Waste Less" dengan unggahan terbaik berkesempatan memenangkan paket #TravelForGood, yakni traveling sambil volunteering ke destinasi wisata di Indonesia untuk tiga pemenang.
Lima pekan yang lalu terjadi serangan yang mengejutkan di rumah ibadah nun jauh di belahan selatan dunia, Selandia Baru. Tetapi lagi-lagi dunia dikejutkan pada peristiwa pemboman yang terjadi pada rumah ibadah dan hotel pada hari minggu ( 21 April 2019 ) di Kolombo, ibukota Sri Lanka dan beberapa kota lain. Peristiwa itu menghilangkan nyawa 321 orang diantaranya 38 orang warga asing. Peristiwa ini terjadi hampir bersamaan dimana beberapa orang meledakkan bom bunuh diri.
Pihak yang berwenang di Kolombo menuding peristiwa ini didalangi sebuah kelompok lokal yang mengaku berafiliasi pada agama tertentu. Tetapi segera muncul pernyataan bertanggung jawab dari kelompok yang berafiliasi pada ISIS. Pihak kepolisian menangkap setidaknya 40 orang setelah terjadinya peristiwa tersebut. Para penyelidik masih mendalami apakah ada keterkaitan kelompok teroris lokal dengan jaringan global. Pihak yang bertanggung jawab atas serangan menyatakan peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa di Selandia Baru.
Sri Lanka adalah sebuah negeri yang pernah mengalami konflik lebih dari 25 tahun. Perang saudara terjadi antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak macan Tamil yang menguasai kawasan timur laut Sri Lanka. Pemberontakan itu sendiri kemudian dapat diakhiri tahun 2009. Baru 10 tahun Sri Lanka merasakan hidup tanpa konflik berarti meskipun ada friksi antara mayoritas yang budhis dengan pemeluk agama hindu dan muslim.
Serangan kemarin sudah diindikasikan oleh jaringan intelijen asing. Namun sayangnya informasi itu tidak sampai kepada pemegang kebijakan pemerintahan karena hubungan kurang harmonis antara Presiden Maithripala Sirisena dengan Perdana Menteri Wickremesinghe.
Kita selalu menaruh harapan tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini. Korbannya adalah penduduk sipil. Ini bukan peperangan tetapi pembantaian. Kepercayaan apapun tidak mengajarkan perbuatan keji seperti ini. Semoga peristiwa ini membuat setiap negara lebih waspada lagi menjaga keamanan, karena peristiwa ini dapat saja terjadi di belahan manapun di dunia ini.
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa berupa flora dan fauna. Bahkan, beberapa spesies hewan yang hampir punah dan langka ternyata hanya ada di hutan-hutan di Indonesia. Sebut saja Orangutan di Kalimantan dan Harimau Sumatra.
Hewan-hewan tersebut perlahan namun pasti, semakin menurun populasinya. Hal ini seiring dengan berjalannya waktu ditambah dengan menyusutnya jumlah luas hutan di Indonesia akibat kebakaran hutan dan pembalakan liar ataudeforestation.
Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki hutan luas di dunia. Akan tetapi, semakin lama luas hutannya semakin menyusut. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, pada tahun 2015, luas hutan Indonesia sekitar 128 juta hektar. Namun, pada tahun 2017 jumlah tersebut berkurang menjadi sekitar 125 juta hektar.
Menyusutnya populasi hewan dan luas hutan di Indonesia saling berkaitan satu sama lain. Orangutan dan harimau Sumatra perlahan punah karena kehilangan hutan yang menjadi habitat asli hewan-hewan tersebut.
Hal inilah yang menjadi fokus Hari Bumi yang diperingati tanggal 22 April. Earth Day Network (EDN), atau Jaringan Hari Bumi, yaitu organisasi yang memimpin perayaan Hari Bumi di seluruh dunia, menetapkan tahun 2019 sebagai tahun untuk Melindungi Spesies Kita atau dunia.
Jaringan Hari Bumi membeberkan, sekitar 40 persen dari sebelas ribu spesies burung sudah resmi dinyatakan punah dan 75 persen dari keseluruhan jumlah koral atau terumbu karang di Bumi dalam keadaan terancam.
Menurut EDN, tema Protect Our Species atau Melindungi Spesies Kita dipilih untuk menyoroti fakta bahwa aktivitas manusia secara langsung terkait dengan apa yang dirujuk oleh wartawati lingkungan Elizabeth Kolbert dalam bukunya, Kepunahan Ke Enam, atau "The Sixth Extinction".
Dalam bukunya, Elizabeth Kolbert menggambarkan adanya kepunahan massal yang bukan secara alami namun disebabkan ulah manusia sendiri.
Dalam laporan studi yang dimuat di Science Advances Journal, terungkap bahwa sebanyak 400 spesies vertebrata telah punah sejak tahun 1900. Jumlah itu menandakan angka kepunahan yang meningkat hingga 100 kali lebih cepat dibanding sebelumnya. Ini terjadi akibat kerusakan lingkungan yang tak lain disebabkan oleh ulah manusia.
Bukan tidak mungkin, spesies hewan lainnya, bahkan juga manusia, akan punah akibat rusaknya lingkungan. Kini, saatnya bagi manusia untuk berbuat sesuatu untuk menjaga lingkungannya.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan. Di antaranya dengan menanam pohon, hemat menggunakan air, dan mengurangi penggunaan kertas dan plastik.
Menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri. Dengan menjaga lingkungan setidaknya kita ikut menjadikan Bumi menjadi rumah terbaik untuk seluruh penghuninya.
Smesco Indonesia menjaring mitra baru Usaha Kecil Menengah dengan menyeleksi produk unggulan UKM dari enam provinsi untuk dipamerkan dan dipromosikan ke pasar nasional dan global melalui Paviliun Provinsi di Gedung Smesco Indonesia. Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya berupaya menjaring produk UKM terbaik untuk tahap pertama di enam provinsi dalam program "kanvasing".
Dikatakan, banyak produk di daerah kualitasnya bagus namun terkendala dan belum dikenal di pasar Jakarta. Tahap pertama kanvasing dimulai pada April 2019 dilakukan di 6 provinsi, yaitu Jawa Barat (25 target UKM baru), Sulawesi Selatan (25), Sumatera Barat (25), Aceh (15), Kalimantan Timur (10), dan Gorontalo (10). Dari masing-masing ke-6 provinsi tersebut memiliki produk fast moving yang berbeda-beda. antara