Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Minggu pagi (28/4) meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih. Gerakan ini untuk pertama kalinya dikenalkan kepada publik sebagai bentuk ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar setiap individu lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian mereka dengan baik.
Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, gerakan Indonesia Bersih ini adalah gerakan bersama, dan tanggung jawab semua pihak untuk menjaga Indonesia bersih. Apalagi program pengelolaan sampah menjadi program pemerintah yang sangat penting yang harus dilakukan secara terpadu oleh semua pihak. Selain itu, pengelolaan sampah harus memiliki manfaat ekonomi dan lingkungan serta harus dapat mengubah perilaku masyarakat.
Dia menjelaskan, menjadi salah satu negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya kelautan dan perikanan termasuk potensi wisata yang sudah menjadi tujuan wisata dunia. Di sisi lain, Indonesia juga berhadapan dengan masalah sampah plastik yang sudah mencemari laut dan berdampak merusak ekosistem laut. Melihat kondisi ini, sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat menyadari dampak dari penggunaan plastik yang dipakai sehari-hari dan bertindak.
Luhut mengatakan, sampah plastik di laut bisa terurai menjadi mikroplastik. Jika benda itu tertelan ikan dan ikan dimakan oleh manusia, maka itu dapat mengganggu kesehatan manusia. Di Jakarta sendiri, Luhut menyebutkan terdapat sedikitnya 8.000 ton sampah per hari. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, terutama yang sekali pakai (single use) dan disarankan untuk membawa tempat makanan atau minuman sendiri ke manapun.
Luhut menambahkan, sudah banyak program yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal penanganan masalah sampah ini, misalnya menyediakan fasilitas seperti TPS 3R (recycle, reuse, reduce), Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Program Waste to Energy (PLTS), Instalasi Pengolahan Air Limbah, Sistem Pengolahan Sampah Refuse Derived Fuel ataupun Gerakan Industri Hijau.
Ia mengatakan, dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, diperlukan perubahan kebiasaan terhadap sampah, peduli terhadap makanan atau barang yang dibeli, tidak hanya isinya tetapi juga bungkus /kemasannya.
Peluncuran Gerakan Indonesia Bersih ini dihadiri oleh beragam komunitas yang peduli dengan masalah sampah di Indonesia, para relawan kebersihan, juga dihibur oleh artis ternama.
Jumat dinihari, 26 April, hujan besar tanpa henti mengguyur 9 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu melaporkan, hingga Senin, 29 April,tercatat 29 orang meninggal, 2 orang luka berat dan 13 orang hilang akibat banjir bandang tersebut. Sekitar 12.000 orang mengungsi di banyak tempat dan 13.000 orang terdampak bencana. Sejumlah ternak seperti sapi, kambing/domba dan kerbau turut menjadi korban. Sedangkan kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, 7 fasilitas pendidikan dan 40 titik sarana prasarana infrastruktur.
Untuk membantu operasional penanganan darurat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 2,25 milyar kepada Gubernur Bengkulu. Selanjutnya dana siap pakai tersebut akan diberikan kepada BPBD kabupaten/kota sesuai tingkat kerusakan akibat bencana.
Para aktivis lingkungan menyorot keberadaan delapan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di kawasan penyangga Hutan Lindung Bukit Daun. Tempat ini merupakan daerah tangkapan air hulu Sungai Bengkulu, yang meluap akibat hujan deras dan mengakibatkan banjir merendam wilayah Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Ditambah lagi sebuah perkebunan sawit yang telah menghilangkan fungsi hutan tropis sebagai penahan air. Direktur organisasi lingkungan hidup Kanopi Bengkulu, Ali Akbar di Bengkulu mengatakan, seluruh kawasan Bengkulu sudah kehilangan fungsi ekologis sehingga bencana terjadi di daerah ini.
Situasi ini diakui oleh Kepala PNPB, Doni Monardo. Saat penyerahan bantuan ia mengatakan, selain faktor alam yaitu intensitas curah hujan yang meningkat, faktor antropogenik yaitu ulah tangan manusia yang merusak alam dan lingkungan, lebih dominan menyebabkan bencana hidrometeorologi meningkat. Doni menambahkan, deforestasi, degradasi hutan dan lingkungan, berkurangnya kawasan resapan air, lahan kritis, tingginya kerentanan, tata ruang yang tidak mengindahkan peta rawan bencana dan lainnya telah menyebabkan makin rentannya daerah-daerah terhadap banjir.
Campur tangan manusia berdampak besar pada lingkungan. Sudah saatnya para kepala daerah menyadari, pembangunan yang terlalu sembrono dan menihilkan dampak ekologis harus segera diakhiri. Izin-izin industri ekstraktif di kawasan hulu sungai sebaiknya ditinjau ulang. Seperti kata Kepala BNPB, kita harus memulihkan alam, merawat alam dan lingkungan. Jika alam seimbang maka siklus hidrologi juga akan seimbang. Kita jaga alam, alam jaga kita.
Sejumlah anggota masyarakat baik dari pemimpin perguruan tinggi maupun kelompok pemantau pemilihan umum menyerukan agar kedua calon presiden dan wakil presiden yang baru saja mengikuti Pemilu, melakukan rekonsiliasi. Tanpa harus menunggu hasil penghitungan suara dan penetapan presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kedua pasangan diharapkan dapat bertemu dan menunjukkan sikap kenegarawanan.
Himbauan ini tentu bukan tanpa alasan. Setelah proses panjang dan melelahkan mulai dari masa kampanye hingga hari pemilihan di dalam negeri 17 April lalu dan dilanjutkan dengan penghitungan suara, suasana “panas” masih terlihat antar kedua kubu. Kedua pihak saling mengklaim sebagai pihak yang menang dalam pemilihan berdasarkan data-data yang mereka miliki. Padahal proses penghitungan suara secara manual yang dilakukan Komisi pemilihan umum masih di bawah 50% dari semua jumlah surat suara. Rencananya, pengumuman resmi akan disampaikan paling lambat tanggal 22 Mei mendatang.
Klaim kedua kubu dinilai sebagai faktor yang mendorong masyarakat untuk terus saling menyalahkan dan curiga. Masyarakat telah menghadapi perbedaan dan pertentangan sejak masa kampanye. Untuk itu perlu ada sinyal dari tingkat elit yang menunjukkan tidak ada masalah. Diharapkan pimpinan partai dan elit-elit politik melakukan dialog dan pertemuan terbuka dan menyampaikan kepada masyarakat terutama pendukung mereka bahwa sebenarnya diantara mereka baik-baik saja.
Rekonsiliasi tentu akan menjadi simbol “rujuk” kedua kubu yang bersaing. Mereka harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat mendorong para pendukung saling mencurigai dan mengejek. Rekonsiliasi diharapkan akan mencairkan suasana.
Disamping itu, Komisi Pemilihan umum sebagai penyelenggara pemilihan umum dan Badan Pengawas Pemilu harus selalu terbuka, jujur dan adil dalam melakukan pekerjaaan masing-masing sehingga tidak memunculkan kecurigaan masyarakat.
Pemerintah Indonesia melalui Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) memberikan bantuan kemanusiaan berupa Klinik Mata dan Klinik Telinga Hidung dan Tenggorokan yang diserahterimakan pada tanggal 21 April 2019 kepada Medical Aid for Palestinian Clinic Yordania di kamp pengungsi Palestina di Talbiyah, Yordania. Bantuan tersebut bagian dari kerjasama Baznas dengan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO ).
Seperti dikutip laman kemlu.go.id ( 24/04) Pangeran Yordania Hassan bin Talal di hadapan tamu undangan yang terdiri dari para filantropis, donatur, JHCO, tokoh masyarakat pengungsi Palestina, dan tamu undangan yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut, menegaskan bahwa kehadiran Baznas di kamp pengungsi tidak hanya sekedar untuk memberikan bantuan namun lebih terpanggil karena tingginya rasa solidaritas bangsa Indonesia kepada bangsa Palestina dan juga hubungan yang erat dengan Kerajaan Yordania. Pangeran Hassan berharap kerja sama ini akan terus berlanjut dan berkembang sehingga keberkahannya dapat dirasakan seluruh umat.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amman Yordania, Andy Rachmianto, mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dukungan Indonesia kepada perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan. Secara khusus, Dubes RI menyampaikan penghargaan yang tinggi atas respon pemerintah Yordania terhadap inisiatif dari lembaga-lembaga non pemerintah yang berkeinginan berbagi kepada para pengungsi yang memerlukan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia - KBRI Amman juga sangat mengapresiasi peran langsung Baznas yang bekerjasama dengan JHCO dalam mendukung kegiatan diplomasi kemanusiaan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagai salah satu bentuk pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Bentuk kerjasama Baznas dengan JHCO ini setidaknya dapat dijadikan model bagi negara-negara lain dalam meringankan beban pengungsi Palestina.
Baznas yang diwakili oleh Komisaris Irsyadul Halim, menekankan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina sangatlah tinggi. Untuk itu, BAZNAS memfasilitasi masyarakat Indonesia yang gemar berbagi dan menyalurkannya kepada pengungsi Palestina di Yordania. Pada tahap awal ini, kerjasama Baznas dengan JHCO lebih mengutamakan sektor kesehatan melalui pembangunan klinik dan pengadaan obat-obatan yang didistribusikan melalui 3 (tiga) unit klinik yang dikelola Medical Aid for Palestinian Clinic Yordania di kamp pengungsi Gaza, kamp pengungsi Hattien, dan kamp pengungsi Talbiyah。