Konsulat Jenderal RI di Perth bersama masyarakat Muslim Indonesia pada Sabtu (2/6) yang bermukim di Perth dan sekitarnya memperingati malam Nuzulul Quran bertepatan dengan 17 Ramadhan atau turunnya Al Quran yang dibarengi dengan buka puasa bersama. Malam peringatan Nuzulul Quran antara lain diisi oleh pembacaan ayat-ayat suci Al Quran dan penampilan nasyid oleh putra putri Indonesia yang dibawakan dengan apik. Peringatan turunnya Quran ini diisi juga dengan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Aep Syaifullah dengan judul “Keutamaan Berinteraksi dengan Al Quran”.
Sekitar 700 orang hadir menikmati suasana kekeluargaan yang hangat yang menjadi ciri khas kegiatan masyarakat Indonesia yang sedang merantau. Tongseng ayam yang menjadi hidangan utama kali ini menambah kehangatan di malam yang cukup sejuk. Kegiatan ditutup dengan shalat Isya dan tarawih berjamaah sebelum jamaah meninggalkan lokasi.
Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Development Senior Officials' Meeting (CEAPAD SOM)
Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir membuka secara resmi Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestine Development Senior Officials' Meeting (CEAPAD SOM) di Hotel Borobudur, Jakarta (31/8).
CEAPAD merupakan forum kerja sama regional yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam memperoleh kemerdekaan dan membangun kemandirian. Wamenlu Fachir mengajak negara-negara CEAPAD untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan program peningkatan kapasitas yang lebih konkret, dapat dilaksanakan, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat Palestina.
Delegasi peserta CEAPAD SOM menyuarakan kecaman terhadap penggunaan kekerasan yang terjadi di Palestina beberapa pekan terakhir. Ketua Delegasi RI, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu RI, Cecep Herawan, menegaskan bahwa kondisi yang kondusif diperlukan untuk keberlangsungan upaya pembangunan di Palestina.
Cecep Herawan menjelaskan, pertemuan ini mengidentifikasi dan mengevaluasi program bantuan pembangunan yang telah diberikan oleh negara-negara peserta CEAPAD kepada Palestina sejak Pertemuan Tingkat Menteri CEAPAD Kedua di Jakarta tahun 2014.
CEAPAD SOM dihadiri oleh pejabat-pejabat senior dari sembilan negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Palestina, Singapura, Thailand, dan Vietnam serta dua organisasi internasional yaitu United Nations’ Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dan Islamic Development Bank (IDB). Hasil CEAPAD SOM ini akan dibahas lebih lanjut dalam Pertemuan Tingkat Menteri CEAPAD Ketiga yang direncanakanakan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada bulan Juni 2018.
Penangkapan tiga terduga teroris di kampus Universitas Negeri Riau (UNRI) pada Sabtu (2/6) menunjukkan bahwa kampus bukan suatu tempat yang bebas dari pemikiran ataupun tindakan radikalisme. Lembaga pendidikan tinggi yang melahirkan intelektual-intelektual muda bangsa nampaknya semakin ‘tercemar’ dengan individu maupun kelompok radikal. Bahkan kampus yang boleh dikatakan jauh dari intervensi atau pengawasan polisi kini dimanfaatkan mahasiswa atau alumni universitas untuk melancarkan gerakan terorisme. Mereka menganggap kampus sebagai tempat yang aman untuk menjalankan misi mereka.
Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan di Kongres IV BEM di Semarang, Sabtu (28/4), menyatakan sekitar 39% mahasiswa perguruan tinggi telah terpapar paham radikal.
Menurut Budi Gunawan, dari hasil survei diperoleh data 24% mahasiswa dan 23,3% pelajar SMA setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena mengancam keberlangsungan NKRI.
Terduga teroris MNZ bersama dua rekannya yang ditangkap di kampus UNRI mengaku merakit bom di lingkungan kampus karena dianggap aman dan tidak terjangkau polisi. Selain itu, alasan merakit bahan peledak di kampus lantaran mudah mendapatkan bahan-bahan peledak dari laboratorium.
Terduga teroris MNZ diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok teror yang melakukan penyerangan di Markas Besar Polisi Daerah (Mapolda) Riau beberapa waktu lalu. MNZ mengaku pernah mendapat pesanan bom rakitan dari pelaku penyerangan. Jaringan JAD diketuai oleh terdakwa kasus bom Thamrin Aman Abdurrahman. Aman juga dikabarkan sekaligus merupakan ketua ISIS Indonesia. JAD sendiri dibentuk sebagai wadah untuk mendukung khilafah Islamiyah.
Dari pengembangan kasus bom Thamrin Densus 88 berhasil menangkap MNZ dan kawan-kawan dengan bom rakitan yang siap pakai.Semua itu menggambarkan bahwa keberadaan dan kemampuan terduga teroris MNZ bersama teman-temannya tidak boleh dipandang remeh.
Namun, langkah yang dilakukan aparat keamanan, Densus 88 dan jajaran Polda Riau yang memasuki kampus Universitas Negeri Riau dengan bersenjata lengkap menuai protes dari Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Pejabat ini menganggap kejadian itu sebagai “perang dengan mahasiswa”.
Masyarakat umumnya berpendapat tindakan polisi sudah benar. Karena yang mereka hadapi saat itu bukan demo mahasiwa atau kejahatan biasa, tetapi orang-orang yang dapat membahayakan jiwa orang lain.
Perlu ada kesamaan pandang dalam penangangan radikalisme atau terduga terorisme di lingkungan kampus. Agar terorisme yang belum lama ini kembali beraksi, dan menelan korban puluhan jiwa, dapat diberantas dari bumi Indonesia.
Kementerian Perindustrian mendorong percepatan penyelesaian perundingan dalam kerangka kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Setelah 11 putaran perundingan dilaksanakan sejak Maret 2016, diharapkan tahun ini IA-CEPA bisa difinalisasi. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan AO di Jakarta, Kamis (31/5). Airlangga berharap dengan rencana Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia pada Juli nanti, IA-CEPA bisa ditandatangani. Pasalnya, sebagian besar isu terkait sektor industri yang dibahas sudah selesai dan disepakati kedua belah pihak. Menperin menyebutkan, misalnya Australia sudah menyetujui jika Indonesia ingin menerapkan Tariff Rate Quota (TRQ) untuk produk baja gulungan canai panas atau dingin (hot/cold rolled steel coil). Selain itu, Australia bersedia mengeliminasi seluruh pos tarifnya saat perjanjian mulai berlaku.
Airlangga meyakini, adanya kerja sama bilateral yang komprehensif ini akan meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke Australia. Airlangga menjelaskan, Indonesia, sedang memacu ekspor produk manufaktur yaitu tekstil, pakaian jadi dan produk alas kaki. Indonesia sedang meminta agar bea masuknya bisa diturunkan. Saat ini produk Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 10 sampai 17 persen.
Kementerian Perindustrian mencatat, volume perdagangan RI-Australia sepanjang tahun 2017mencapai 8,53 miliar dolar AS, lebih tinggi dibanding tahun 2016 di angka 8,45 miliar dolar AS. Sedangkan, total nilai perdagangan kedua negara pada periode Januari-Maret berkisar 2,03 miliar dolar AS.
Selama ini, komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Negara Kanguru tersebut, antara lain furnitur, produk karet dan kimia olahan, makanan dan minuman, tekstil,serta elektronik.
Airlangga menyampaikan, Indonesia masih berkeinginan untuk dapat meningkatkan ekspor ke Australia berupa kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) baik itu yang mesin menggunakan bahan bakar maupun elektrik. Hal itu mengingat industri otomotif di Australia tutup semua. Ini menjadi peluang bagi Indonesia.
Terkait mobil listrik, Australia masih meminta agar produk yang masuk ke negaranya adalah kendaraan dengan komponen lokal yang berasal dari kawasan Asean mencapai 40 persen, sementara Indonesia mengusulkan sekitar 20-30 persen.
Sementara itu Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Surywirawan menyatakan, peluang ekspor kendaraan Indonesia ke pasar Australia cukup besar. Terlebih lagi, sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan menjadi percontohan pada tahap awal untuk implementasi industri 4.0 di Tanah Air. Dalam peta jalan tersebut, pemerintah akan memacu industri otomotif nasional agar mampu menjadi champion untuk ekspor kendaraan ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran dalam) dan EV (electric vehicle/kendaraan listrik).
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ditetapkan setiap tanggal 1 Juni harus dimanfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (01.06) lalu seperti dikutip Kantor Berita Antara. Bahkan Presiden meminta warga Indonesia menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai upaya membangun bangsa dan mengajak ulama hingga elemen masyarakat lainnya untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara majemuk yang terdiri atas berbagai suku dan agama kerap diiringi berbagai isu intoleransi. Oleh karena itu, menurut presiden pengamalan Pancasila dibutuhkan untuk menghadapi hal tersebut. Presiden Joko Widodo menjelaskan negara mana pun di dunia ini akan selalu berproses menjadi masyarakat yang Bhinneka dan majemuk. Sering kali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh resiko intoleransi, ketidakbersatuan dan ketidakgotongroyongan.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengatakan kini saatnya masyarakat Indonesia berbagi pengalaman dalam ber-Bhinneka Tunggal Ika dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Presiden juga mengajak serta seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam kesehariannya. Presiden menekankan semangat bersatu berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah bangsa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya.
Sementara itu , Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar seperti dikutip laman Kantor Berita Antara mengajak bangsa Indonesia menggunakan momentum Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni menjadi sarana meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Muhaimin mengatakan Hari lahir Pancasila harus jadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersatu, bahu-membahu meningkatkan persatuan.
Pada waktu yang sama, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief mengatakan Hari Kelahiran Pancasila tahun ini spesial karena bersamaan dengan tahun politik, Ramadan dan perhelatan olahraga Asian Games. Yudi Latief berharap masyarakat dapat menumbuhkan rasa persatuan, berbagi dan soliditas. Ia mengimbau perbedaan pilihan di masyarakat jangan sampai mengakibatkan perpecahan. Yudi Latief berharap masyarakat tetap menahan diri dalam semangat persatuan.