Di hadapan delegasi Konferensi Buruh International (International Labour Conference/ILC) yang berlangsung di Jenewa, Swiss, Menteri Tenaga Kerja RI, Hanif Dhakiri, tegaskan komitmen untuk menciptakan kerja layak bagi perempuan Senin (4/6). Indonesia menyampaikan berbagai upaya yang telah dilaksanakan di tingkat nasional dalam mendorong tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan penyediaan fasilitas bagi pekerja perempuan. Menaker RI Hanif Dhakiri dihadapan delegasi pemerintah, pekerja dan pengusaha dari 187 negara anggota International Labour Organization (ILO) menyampaikan pandangan terhadap sejumlah usulan inisiatif ILO untuk mendorong kesetaraan gender dalam dunia kerja. Indonesia meminta agar ILO mengembangkan kajian terkait kebijakan jam kerja bagi perempuan yang berimbang dan sejalan dengan kebutuhan pekerja dan pengusaha. Sementara itu, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, menjelaskan bahwa pembahasan ILC pada tahun 2018 ini difokuskan pada tema “The Women at Work initiative: the push for equality".
Bis wisata hop on hop off yang berkeliling di pusat kota Moskow, Rusia.
Bis wisata hop on hop off yang berkeliling di pusat kota Moskow, Rusia dengan hiasan bergambar Wonderful Indonesia parkir di Lapangan Merah, samping Istana Kremlin, Moskow. Bis berhenti untuk menaikan dan menurunkan para wisatawan lokal dan asing. Bis bergambar Candi Borobudur dengan logo Wonderful Indonesia dan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang menelusuri jalan-jalan utama di ibukota Rusia ini mulai 1 Juni hingga 20 Juni 2018. Gambar Wonderful Indonesia di bis yang berhenti di Lapangan Merah tersebut menarik perhatian orang-orang di sekitar Lapangan Merah. Desain gambar sangat kontras dengan latar belakang St. Basil's Cathedral, salah satu ikon yang paling terkenal tidak hanya di Rusia, tetapi juga dunia. Satu bis wisata lainnya bergambar obyek wisata Bali menelusuri jalur-jalur utama pada rute berbeda mengelilingi kota Moskow. Keberadaan kedua bis Wonderful Indonesia ini sebagai bagian dari promosi pariwisata Indonesia di Rusia yang dilakukan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Selain melalui kedua bis tersebut, Wonderful Indonesia akan menyapa warga Moskow dan tamu ibukota Rusia ini melalui sebuah papan iklan digital di dua tempat strategis di Moskow, yaitu Novy Arbat dan Yerevan Plaza pada periode 15 Juni-16 Juli 2018 mendatang. Sementara itu, berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata RI, iklan promosi Wonderful Indonesia juga akan dilakukan di St. Petersburg, salah satu kota wisata utama dan kota terbesar kedua di Rusia. Sebanyak 17 unit bis besar dengan hiasan gambar-gambar lokasi wisata Indonesia akan beroperasi mulai tanggal 18 Juni hingga 9 September 2018, dan 4 unit bis besar lainnya pada 18 Juni sampai 19 Agustus 2018. Sedangkan 4 unit bis mini akan beroperasi pada periode 18 Juni-15 Juli 2018. Bis-bis tersebut akan menelusuri berbagai jalur utama dan jalan tersibuk di St. Petersburg. Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia memang sedang gencar dilakukan.
Tim Atletik Senior Indonesia Borong Medali di Sri lanka.
Kami akhiri Beranda Diplomasi dengan informasi dari Colombo-Sri langka. Tim Atletik Senior Indonesia Borong Medali di Sri lanka. Tim Atletik Senior Indonesia berhasil mengukir prestasi pada kejuaraan “Masters Athletics Sri Lanka" yang berlangsung di Sugatadasa Stadium pada tanggal 2-3 Juni 2018. Marie Rorek umur 86 tahun berhasil memborong 4 Medali Emas cabang atletik nomor Lari 100 meter, Lempar Lembing, Lempar Cakram dan Tolak Peluru. Ockben Saor Sinaga umur 45 tahun medapat medali emas cabang atletik nomor lari 100 meter dan Juara 2 cabang atletik nomor Lompat Jauh. Monna Sigar umur 50 tahun berhasil juara 2 cabang atletik nomor lari 100 meter. Dengan hasil ini, Indonesia berhak untuk kembali berlaga pada kejuaraan dunia “Word Master Atletics"di Malagga Spanyol pada bulan September 2018 mendatang. “Masters Athletics Sri Lanka" merupakan ajang kejuaraan tahunan atletik kategori senior dengan umur di atas 45 tahun.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, gagal menghasilkan Resolusi yang menentang penggunaan kekerasan oleh Israel terhadap warga sipil Palestina. Rancangan resolusi itu tidak terwujud akibat veto yang digunakan Amerika Serikat. Rancangan resolusi yang diusulkan oleh Kuwait, dimentahkan oleh Amerika Serikat. Sebagaimana dikatakan Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Nikki Haley, draft resolusi itu tidak berimbang isinya, karena tidak menyebut kelompok Hamas Palestina. Menurut Amerika Serikat, Hamas tidak dapat begitu saja dikesampingkan atas kekerasan yang terjadi di jalur Gaza. Amerika Serikat menuduh Hamas sebagai kelompok teroris yang harus bertanggung jawab atas kondisi memprihatinkan yang terjadi di Gaza. Rancangan resolusi untuk menentang tindakan kekerasan Israel kepada warga sipil Palestina yang diinisiasi Kuwait akhir pekan lalu, telah mendapat dukungan anggota tetap Dewan Keamanan yaitu Prancis, Rusia dan Tiongkok.
Anggota lain yang mendorong disahkannya rancangan Resolusi itu adalah Pantai Gading, Kazakhstan, Bolivia, Peru, Swedia dan Guyana Ekuatorial. Sementara AS menjadi satu-satunya yang menolak, sedangkan Inggris, Belanda, Polandia dan Ethiopia abstain. Sebagaimana diketahui Resolusi Dewan Keamanan PBB baru dapat disahkan manakala mendapatkan suara sedikitnya Sembilan serta tidak ada satupun dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan yang menggunakan vetonya. Menyusul gagal disyahkannya resolusi yang mengecam Israel, Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel, mengajukan draft tandingan. Pendukung utama Israel itu menyatakan bahwa Hamas bersalah atas kekerasan di jalur Gaza. Faktanya, hanya Amerika Serikat yang mendukung draf yang dibuatnya sendiri, sedangkan 3 menolak dan 10 anggota lainnya abstain.
Amerika Serikat yang merupakan sekutu dan pendukung utama Israel, akan selalu menjadi hambatan berbagai upaya untuk menekan Israel. Kekuatan vetonya di Dewan Keamanan PBB, akan selalu dimanfaatkannya untuk menggolkan setiap resolusi yang merugikan Israel. Sejak Donald Trump memegang tampuk kekuasaan, dukungan kepada Israel semakin nyata dan menguat. Konflik di perbatasan Israel Palestinapun terjadi sebagai akibat dari penempatan kedutaan Amerika Serikat di Yerussalem. Gagalnya resolusi Dewan Keamanan PBB, bisa jadi akan semakin membuat Israel merasa lebih bebas melakukan tindakan kekerasan kepada warga sipil Palestina.
Menteri Negara Urusan Keluarga dan Pemuda Hongaria Ms. Katalin Novák, mengungkapkan terima kasih dan penghargaannya kepada Dubes RI yang telah mendonasikan hasil Charity dari Indonesian Days and Charity Bazaar 2018. Ungkapan tersebut disampaikan melalui suratnya yang ditujukan kepada Dubes RI, Wening Esthyprobo Fatandari. Beberapa minggu lalu, Dubes RI telah menyampaikan donasi kepada lembaga Early Intervention Center Budapest (Budapesti Korai Fejlesztő Központ) sebuah yayasan yang menangani dan menyediakan pendidikan usia dini terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang berusia 0- 5 tahun. Sumbangan sebesar 400.000 Hungarian Forint atau senilai Rp. 20.000.000 tersebut merupakan hasil pengumpulan 10 persen keuntungan yang diperoleh para peserta bazaar dari kegiatan Indonesian Days and Charity Bazaar (IDCB) 2018 yang dilaksanakan selama 2 hari pada 5 – 6 Mei 2018 lalu di KBRI Budapest.
Terobosan Duta Besar Budapest Perkenalkan Produk Indonesia Pada Annual Rice Table DinnerNetherlands- Hungarian Chamber Of Commerce.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Wening Esthyprobo untuk ketiga kalinya mendapat undangan kehormatan dalam kegiatan tahunan Charity Rice Table Dinner oleh Netherlands-Hungarian Chamber of Commerce (Dutcham) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2018 di Hotel Marriott Budapest. Tak seperti tahun yang sudah-sudah Dubes RI memanfaatkan kegiatan tersebut untuk promosi produk-produk Indonesia utamanya yang sudah tersedia di Belanda. Sebelum acara tersebut KBRI Budapest berkoordinasi dengan Indonesian Trade Promotion Center ITPC Budapest menyelenggarakan kegiatan Trilateral Business Meeting di KBRI Budapest. Indonesia mengundang counterpart dan pelaku bisnis di Hongaria serta Duta Besar Belanda untuk Hongaria Mr. Renne Van Hell dan anggota Dutcham. Pertemuan trilateral ini secara langsung memperkenalkan pelaku bisnis Hongaria dengan importir produk Indonesia yang berada di Belanda. Ia berharap pengusaha Hongaria akan mengetahui bahwa sebagian besar produk unggulan Indonesia bisa didapatkan dengan mudah di Belanda dan secara tidak langsung membuka jalan masuknya lebih banyak produk Indonesia ke Hongaria.
Dubes RI Ajak Masyarakat Indonesia Di Hongaria Untuk Praktekkan Nilai - Nilai Ramadhan Pada Kehidupan Sehari-hari.
KBRI Budapest pada 2 Juni 2018 mengadakan kegiatan Memperingati Hari Turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) di KBRI Budapest. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh keluarga besar KBRI Budapest, masyarakat, diaspora, mahasiswa, pelajar dan tenaga kerja terampil Indonesia yang sedang bertugas di Hongaria.Selama bulan Ramadhan, KBRI Budapest secara rutin melakukan kegiatan Buka Puasa Bersama yang dilakukan setiap akhir pekan. Kegiatan buka bersama mingguan tersebut dibuat secara swadaya dari seluruh staf KBRI dan ITPC Budapest serta masyarakat Indonesia di Hongaria dan tidak menggunakan anggaran KBRI Budapest.
Menteri Negara Urusan Keluarga dan Pemuda Hongaria Ms. Katalin Novák, mengungkapkan terima kasih dan penghargaannya kepada Dubes RI yang telah mendonasikan hasil Charity dari Indonesian Days and Charity Bazaar 2018. Ungkapan tersebut disampaikan melalui suratnya yang ditujukan kepada Dubes RI, Wening Esthyprobo Fatandari. Beberapa minggu lalu, Dubes RI telah menyampaikan donasi kepada lembaga Early Intervention Center Budapest (Budapesti Korai Fejlesztő Központ) sebuah yayasan yang menangani dan menyediakan pendidikan usia dini terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang berusia 0- 5 tahun. Sumbangan sebesar 400.000 Hungarian Forint atau senilai Rp. 20.000.000 tersebut merupakan hasil pengumpulan 10 persen keuntungan yang diperoleh para peserta bazaar dari kegiatan Indonesian Days and Charity Bazaar (IDCB) 2018 yang dilaksanakan selama 2 hari pada 5 – 6 Mei 2018 lalu di KBRI Budapest.
Terobosan Duta Besar Budapest Perkenalkan Produk Indonesia Pada Annual Rice Table DinnerNetherlands- Hungarian Chamber Of Commerce.
Duta Besar RI untuk Hongaria, Wening Esthyprobo untuk ketiga kalinya mendapat undangan kehormatan dalam kegiatan tahunan Charity Rice Table Dinner oleh Netherlands-Hungarian Chamber of Commerce (Dutcham) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2018 di Hotel Marriott Budapest. Tak seperti tahun yang sudah-sudah Dubes RI memanfaatkan kegiatan tersebut untuk promosi produk-produk Indonesia utamanya yang sudah tersedia di Belanda. Sebelum acara tersebut KBRI Budapest berkoordinasi dengan Indonesian Trade Promotion Center ITPC Budapest menyelenggarakan kegiatan Trilateral Business Meeting di KBRI Budapest. Indonesia mengundang counterpart dan pelaku bisnis di Hongaria serta Duta Besar Belanda untuk Hongaria Mr. Renne Van Hell dan anggota Dutcham. Pertemuan trilateral ini secara langsung memperkenalkan pelaku bisnis Hongaria dengan importir produk Indonesia yang berada di Belanda. Ia berharap pengusaha Hongaria akan mengetahui bahwa sebagian besar produk unggulan Indonesia bisa didapatkan dengan mudah di Belanda dan secara tidak langsung membuka jalan masuknya lebih banyak produk Indonesia ke Hongaria.
Dubes RI Ajak Masyarakat Indonesia Di Hongaria Untuk Praktekkan Nilai - Nilai Ramadhan Pada Kehidupan Sehari-hari.
KBRI Budapest pada 2 Juni 2018 mengadakan kegiatan Memperingati Hari Turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) di KBRI Budapest. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh keluarga besar KBRI Budapest, masyarakat, diaspora, mahasiswa, pelajar dan tenaga kerja terampil Indonesia yang sedang bertugas di Hongaria.Selama bulan Ramadhan, KBRI Budapest secara rutin melakukan kegiatan Buka Puasa Bersama yang dilakukan setiap akhir pekan. Kegiatan buka bersama mingguan tersebut dibuat secara swadaya dari seluruh staf KBRI dan ITPC Budapest serta masyarakat Indonesia di Hongaria dan tidak menggunakan anggaran KBRI Budapest.