Daniel

Daniel

04
June


Lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poors (S&P) mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada BBB-/A-3 dengan outlook stabil. Lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) mengafirmasi peringkat Indonesia tetap pada level layak investasi (investment grade) pada Kamis (31/5). Dalam siaran pers-nya S&P memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB-/outlook stabil.  Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut, antara lain, beban utang pemerintah yang relatif rendah serta kinerja fiskal dan tingkat utang luar negeri yang moderat. Rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam beberapa tahun ke depan diproyeksikan akan tetap stabil. Hal tersebut  mencerminkan keseimbangan fiskal yang juga relatif stabil.

Meningkatnya pendapatan pajak sebagai dampak dari amnesti pajak dan meningkatnya harga minyak dunia diproyeksikan memperbaiki penerimaan negara. Dari sisi eksternal, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia diproyeksikan akan menyempit dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu mencerminkan permintaan global yang stabil dan harga komoditas yang lebih tinggi. Fleksibilitas rupiah dan kebijakan kehati-hatian dalam mengelola risiko utang luar negeri jangka pendek korporasi telah mendorong penurunan rasio kebutuhan pembiayaan eksternal terhadap current account receipt (CAR). Risiko pemburukan pada beban pembiayaan eksternal yang dihadapi Indonesia telah menurun secara signifikan. Selain itu, perumusan kebijakan Indonesia dianggap efektif dalam mendukung keuangan pemerintah yang berkesinambungan dan pertumbuhan ekonomi yang berimbang.

Untuk mendukung daya beli dan konsumsi, pemerintah mengambil langkah antara lain menahan kenaikan harga minyak dan listrik. Upaya tersebut dinilai bersifat temporer dan momentum reformasi akan kembali menguat. Secara khusus, Bank Indonesia dinilai memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi serta meredam tekanan pada perekonomian dan pasar keuangan.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai dipertahankannya peringkat Indonesia oleh Standard and Poor`s pada level "BBB-/" atau layak investasi (Investment Grade) dengan prospek stabil merupakan cerminan fundamental ekonomi Indonesia yang baik dan kebijakan ekonomi domestik yang kredibel. Perry Warjiyo mengatakan, peringkat dari Standard and Poor`s tersebut semakin memperkuat keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut. Perry Warjiyo mengatakan, dalam kaitan afirmasi rating tersebut, koordinasi antar-otoritas akan terus diperkuat. Hal itu untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan.

04
June

Per 9 Juni 2018, turis Indonesia dilarang masuk ke Israel. Kebijakan tersebut dikeluarkan sebagai bentuk balasan atas pelarangan turis Israel masuk ke Indonesia. Pemerintah Israel menyebut, turis Indonesia masih bisa masuk ke Israel hingga tanggal 9 Juni. Namun, setelah tanggal 9 Juni, turis Indonesia yang ingin masuk secara individu maupun kelompok tak akan bisa masuk Israel.

Keputusan tersebut disesalkan banyak pihak karena Kota Yerusalem di Israel merupakan salah satu kota yang sering dikunjungi sebagai tempat ibadah dan wisata religi bagi wisatawan asal Indonesia.

Memang, Indonesia dan Israel sampai saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik. Namun, untuk urusan wisata, khususnya wisata religi di Israel, turis Indonesia memiliki visa khusus.

Terkait pelarangan itu, Kementerian Luar Negeri RI meminta masyarakat Indonesia memakluminya. Sebab, setiap negara memiliki kebijakan terkait  pemberian fasilitas visa, yakni memberikan atau tidak memberikan. Untuk  masalah ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly.

Pelarangan masuknya turis Indonesia ke Israel ini tidak saja merugikan turis Indonesia sendiri, tapi juga  pengelola agen perjalanan.

Seperti diketahui, Yerusalem merupakan kota suci yang layak dikunjungi bagi pemeluk tiga agama, yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam. Setiap tahun umat Muslim dari berbagai negara, termasuk Indonesia, mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan visa khusus. Selain itu, umat Kristen Indonesia juga  melakukan ziarah ke Yerusalem. Diperkirakan jumlah turis dari Indonesia ke Israel rata-rata tiap tahun mencapai 40 ribu orang. Kebijakan larangan turis Indonesia untuk berwisata ke Israel tentunya berpotensi kerugian yang cukup besar, khususnya bagi agen perjalanan.

Dengan hitungan kasar, nilai kerugian akibat turis asal Indonesia tak bisa melancong ke Israel per tahunnya bisa mencapai Rp 2,23 triliun. Perhitungan itu dengan memasukkan asumsi jumlah turis sebanyak 40 ribu orang dan tiap orang mengeluarkan dana sekitar Rp 55,8 juta untuk biaya wisatanya.

Pelarangan turis Indonesia ke Israel memang tidak berdampak secara ekonomi bagi Indonesia. Pelarangan tersebut lebih berdampak sosial terutama bagi umat Islam dan Kristiani yang ingin berwisata religi dengan berziarah ke kota suci Yerusalem. Khusus bagi umat Kristiani, berkunjung ke Kota Suci Yerusalem sama seperti melakukan umrah ke Arab Saudi bagi umat Muslim.

Yerusalem merupakan kota suci bagi penduduk dunia. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengunjungi tempat yang dianggap  suci. Sehingga  tidak sepatutnya,  ada larangan untuk mengunjunginya.

02
June

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mempunyai keyakinan kuat bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Pulau Lombok akan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Keyakinan ini didasarkan juga karena adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober lalu setelah sempat terbengkalai hingga 29 tahun lamanya.

Berbicara saat Safari Ramadhan Rabu di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Tito membandingkan KEK Mandalika yang sedang dibangun ini dengan kawasan Nusa Dua di Bali yang menjadi tuan rumah Sidang Umum Interpol ke-85 pada November 2016.

Tito bersyukur Indonesia memiliki Nusa Dua yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang yang mampu menampung ribuan orang, memiliki lapangan golf, dan pantai yang indah. Hal ini juga yang membuat Raja Salman memperpanjang waktunya di Indonesia dari semula delapan hari menjadi 12 hari.

Ia membandingkannya dengan konferensi interpol di Cina pada 2017 yang dihadiri 158 negara atau lebih sedikit dengan yang ada di Bali. Tito meyakini, Mandalika dan Lombok bisa menjadi seperti yang ada di Nusa Dua, Bali dalam beberapa waktu mendatang. Bahkan, KEK Mandalika ia prediksi akan jauh lebih istimewa dibanding Nusa Dua karena Mandalika memiliki luas hingga empat kali lebih besar dari Nusa Dua.

Sepinya Kota Denpasar saat Hari Umanis Galungan

Suasana Kota Denpasar dan sekitarnya pada hari Umanis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) masih sepi dari aktifitas terutama lalu lintas tampak lengang. Dari pantauan Antara, Kamis, sejumlah pasar tradisional di seputaran kota masih tampak tutup, meskipun sebagian kecil ada yang berjualan, namun tidak ada pembeli, tidak seperti hari-hari biasanya selalu ramai.

Demikian pula sejumlah toko di sepanjang jalan di ibukota Provinsi Bali itu masih tutup, sehingga aktifitas ekonomi masih belum terlihat seperti biasanya. Hal yang sama juga terlihat di perkantoran pemerintah dan swasta masih tutup, kecuali instansi vital yang memberikan pelayanan umum bersifat mendesak seperti rumah sakit tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Berkaitan Hari Raya Galungan yaitu hari besar bagi umat Hindu tersebut, seluruh perkantoran dan sekolah di Bali tutup selama tiga hari berturut-turut, mulai hari Penampahan Galungan pada Selasa (29/5) yang juga bertepatan dengan hari Waisak, menyusul Hari Raya Galungan pada Rabu (30/5) dan Umanis Galungan, Kamis (31/5).

Kondisi sepi demikian diperkirakan masih terjadi dalam tiga hari ke depan, menyusul hari libur nasional 1 Juni hari lahirnya Pancasila Jumat (1/6), dan Sabtu (2/6), Minggu (3/6) juga merupakan hari libur, karena perkantoran di Bali menerapkan lima hari kerja dalam setiap pekannya.  

Perayaan Waisak yang Dirangkai dengan buka puasa bersama di Makasar.

Perayaan Tri Suci Waisak di Vihara Sasana Dipa Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dengan pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan karena bertepatan juga dengan bulan Ramadan. Ketua Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan, Yongris Lao di Makassar, mengatakan hal ini merupakan momentum penting untuk menjaga toleransi beragama. Menurut Yongris, perayaan Waisak tahun ini sangat baik karena butuh beberapa tahun hingga pelaksanaannya bisa bersamaan.

Bhikku Siritatano Mahathera saat memberikan sambutannya mengatakan bulan Ramadan yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini menjadi momentum yang baik dalam menjaga kedamaian umat beragama. Ia pun menyampaikan hikmah dari perjalanan Sidarta Gautama selama enam tahun setelah meninggalkan istana dan segala kemewahan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan, Asmanto Baso mengatakan penyelenggaraan acara ini merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama yang berjalan baik. Acara beruka puasa bersama tersebut juga dihadiri para pemuka agama Budha, Islam, Hindu, dan Kristen, dan unsur pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, umat Budha dan warga sekitar Vihara di Jalan Lokon Kota Makassar.

31
May

 

Sidang maraton dilakukan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat menjadi BPUPKI dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam hari-hari itu, ada 3 orang tokoh yang memaparkan tentang dasar negara yakni Muhammad Yamin, Soepomo dan Sukarno.Tepat pada tanggal 1 Juni inilah, Istilah Pancasila ini diperkenalkan oleh Soekarno, yang kala itu menjadi salah satu anggota BPUPKI . Walaupun demikian rumusan dari isi pancasila ini masih tetap dibahas pada beberapa waktu setelahnya, seperti pada Piagam Jakarta, dll. Informasi tentang munculnya istilah Pancasila ini sendiri terdapat dalam pidato Soekarno, yang menyebut, tentang Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini juga yang menjadi dasar munculnya Keppres no 24 tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo atas hari lahirnya Pancasila. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai hari libur nasional dan proses pelaksanaan Kepres tersebut dimulai tahun 2017.

Sejarah lahirnya Pancasila ini sendiri berasal dari Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat menjadi BPUPKI , yang dilakukan di gedung Chuo Sangi In, di Jakarta. Pada masa Kolonial Belanda disebut dengan gedung Volksraad. Kini gedung tersebut dikenal dengan nama Gedung Pancasila. BPUPKI sendiri merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang, pada 29 April tahun 1945. Ini sebenarnya salah satu rekayasa untuk memperoleh simpati dan dukungan dari rakyat Indonesia, dimana Jepang akan memberikan kemerdekaan pada rakyat Indonesia.

BPUPKI membentuk panitia 9, yang bertugas untuk merumuskan tentang Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar dan akan dicantumkan dalam teks proklamasi. Dalam pembuatan rumusan Pancasila yang dibuat oleh Panitia 9 ini cukup beragam. Diantaranya usulan dasar negara dari Mohammad Yamin dan Soepomo , sedangkan rumusan yang disampaikan Sukarno pada waktu itu pun berbeda dengan susunan Pancasila yang kita kenal sekarang. Dasar negara yang disampaikan Bung Karno waktu itu secara berurutan yakni: Kebangsaan, Internasionalisme atau perikemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang MahaEsa. Namun akhirnya disusun Pancasila dengan urutan : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Upacara peringatan hari lahir Pancasila untuk pertama kalinya digelar di gedung Pancasila, Kantor Kementrian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada tanggal 1 Juni 2017 pagi. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Presiden Joko Widodo. Merayakan hari lahir Pancasila berarti kita menguatkan fondasi berbangsa, merasakan indahnya bersatu, berbagi, dan berprestasi untuk mencapai kejayaan bangsa di masa depan. Perayaan peringatan hari lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni dapat menjadi momentum untuk menegaskan komitmen bersama dalam kesatuan membangun kemandirian bangsa. Komitmen itulah yang dapat memandu bangsa ini untuk bersama-sama meraih cita-cita yang gemilang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2018 mengangkat tema, “Kita Pancasila:Bersatu,Berbagi,Berprestasi” yang bermakna Pancasila membuat bangsa Indonesia bersatu,sekaligus memberikan semangat bagi generasi muda untuk leluasa menikmati kehidupan yang sejahtera , yang memberikan motivasi untuk berbagi. Di usia ke 73 hari lahirnya Pancasila bukanlah usia yang muda lagi, tentunya sikap dan semangat Pancasila yang ada pada generasi muda perlu dikobarkan kembali agar tidak pudar dimakan waktu. Dengan adanya peringatan hari lahirnya Pancasila yang dilakukan secara rutin diharapkan kaum muda akan lebih peka dalam memahami akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang mampu berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.