Di Indonesia, telah terjadi berkali-kali aksi terorisme yang bukan hanya menghabisi nyawa si pelaku, namun juga nyawa orang-orang di sekitar tempat kejadian. Kejadian demi kejadian membuat masyarakat geram, mengapa terus saja terjadi aksi maut yang dapat menyebabkan konflik antar agama, kalau kita tak berpikir jernih dalam menyikapi berbagai teror di sekitar kita.
Yang terakhir, aksi teror bom bunuh diri yang dilakukan satu keluarga yang terdiri dari enam orang di Surabaya dan Sidoarjo pada 13 Mei 2018 dengan target operasi tiga buah gereja. Miris menyaksikan anak-anak di bawah umur dilibatkan untuk melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.
Dalam sebuah rapat terbatas pencegahan dan penanggulangan terorisme pada 22 Mei 2018 di Jakarta, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemberantasan terorisme tidak cukup hanya dengan penegakan hukum dan membongkar jaringan teroris hingga ke akarnya. Pemberantasan terorisme harus diimbangi dengan pendekatan soft power.
Menurut Presiden, deradikalisasi mutlak dioptimalkan, bukan hanya untuk mantan teroris, melainkan juga untuk membersihkan lembaga pendidikan di semua jenjang dan mimbar umum dari paham sesat terorisme.
Sadar atau tidak, teroris ada di mana-mana. Banyak terduga teroris yang telah diringkus aparat. Namun, apakah mungkin tindakan hukum terhadap para teroris dapat menghabisi mereka sampai ke akarnya ?
Walaupun telah banyak teroris yang tertangkap dan menjalani hukuman, aksi mereka masih saja berulang dengan pelaku yang baru lagi. Jadi sebenarnya, apa yang harus dilakukan agar terorisme benar-benar tak ada lagi di negeri ini ?
Ngeri mengetahui bahwa radikalisme telah masuk ke dunia pendidikan, dari usia dini hingga perguruan tinggi. Hasil survei LIPI pada 2016, 25% siswa dan 21% guru menyatakan Pancasila yang selama ini dikenal sebagai ideologi bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, tidak lagi relevan. Survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 2017 juga menunjukkan 39% mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia terindikasi tertarik pada paham radikal.
Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar, Dwia Tina Palubuhu, dalam rapat terbatas dengan Presiden, menyampaikan deradikalisasi dapat dilakukan dengan mengajak pelajar dan mahasiswa bangga sebagai bangsa Indonesia yang damai dan toleran. Mereka harus bangga memiliki Pancasila dengan nilai-nilai humanisme yang terkandung di dalamnya. Dalam forum itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Suhardi Alius, mengusulkan untuk mengembalikan nasionalisme melalui kurikulum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengharuskan semua guru untuk mengajarkan penguatan pendidikan karakter secara nyata, bukan hanya teori.
Yang terpenting, masyarakat harus selalu waspada untuk tidak terpancing dan terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan dan tidak masuk akal. Bentengi diri dengan pemahaman agama yang benar, agama yang cinta damai.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah pasar modern di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung terkait pengawasan barang menjelang Hari Raya Galungan. Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Ketut Raka Armaja mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan untuk menjamin serta memberikan perlindungan bagi konsumen terhadap berbagai produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran khususnya di pasar swalayan. Selain menyasar pasar modern, pengawasan terhadap barang dan jasa juga rutin dilakukan di pasar tradisional sehingga kelayakan barang yang beredar di pasaran dapat dijamin. Dalam pelaksanaan sidak di dua pasar modern yaitu Tiara Dewata di Denpasar dan Pepito di Canggu, Kabupaten Badung, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sampel barang dan melakukan pengecekan baik dari segi kemasan barang, masa kedaluwarsa serta izin edar barang maupun izin dari BPOM.
Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur Yang Mengumumkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Wilayahnya
Sedikitnya 13.000 wisatawan mancanegara (Wisman) berkunjung ke Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 2017 untuk berbisnis dan kegiatan pemerintahan. Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Kupang Eustakhius Matheus menyampaikan secara keseluruhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 250.000 orang, namun 237.000 orang di antaranya merupakan wisatawan nusantara. Menurut dia, kunjungan wisatawan ke Kota Kupang dalam tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan arus kunjungan wisatawan pada 2016 yang hanya mencapai sekitar 197.000 orang. Matheus mengatakan, tujuan para wisatawan ke Kota Kupang pada umumnya untuk urusan bisnis, wisata dan kegiatan pemerintahan. Sementara, arus kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami kenaikan sekalipun Kota Kupang tidak memiliki banyak destinasi wisata.
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Kupang juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan arus kunjungan pada 2016 yang hanya mencapai 6.500 orang.
Ia mengatakan, selama berada di Kupang para wisatawan dari berbagai negara seperti Australia, Eropa itu mendatangi beberapa lokasi wisata alam di Kota Kupang seperti Pantai Lasiana serta gua-gua alam peninggalan Jepang. Obyek-obyek wisata peninggalan Jepang seperti Gua Alam dan Meriam peninggalan Portugis, bisa menjadi sebuah obyek wisata sejarah yang menarik jika Pemerintah kota Kupang serius untuk mau menatanya.
Kota Jakarta siap menyelenggarakan Asian Games ke-18 pada Agustus 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Kota Jakarta siap menyelenggarakan Asian Games ke-18 pada Agustus 2018. Menurut dia, kesiapan tersebut dapat dilihat dari proses pembangunan sejumlah lokasi pertandingan atau venue yang akan segera rampung. Dia mengatakan pada akhir Mei 2018, pembangunan venue BMX akan selesai. Kemudian, Velodrome dan Equestrian akan rampung pada Juni 2018 dan lapangan baseball selesai pada Juli 2018. Lebih lanjut, dia menuturkan, dalam pelaksanaan Asian Games, venue terjauh dari Wisma Atlet di Kemayoran adalah Lapangan Golf di Pondok Indah, Jakarta Selatan dengan jarak sekitar 42 kilometer.
Mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Al- Azhar Kairo, antusias mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 110 yang berlangsung Minggu (20/5/2018) sore waktu setempat, di Balai Budaya KBRI Kairo. Selain mahasiswa upacara ini juga diikuti oleh diplomat dan staf KBRI Kairo, yang dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzi. Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Mesir Indonesia (PPMI) Pangeran Arsyad mengatakan, mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, menjadikan Harkitnas sebagai momentum untuk lebih meningkatkan diri dalam mencari ilmu di luar negeri. Untuk diamalkan untuk bangsa Indonesia nantinya. Sebagai Presiden PPMI Pangeran, mengajak mahasiswa yang berada di Mesir untuk bisa menjadi duta bangsa. Sehingga citra positif bangsa, dapat terlihat bagi masyarakat Mesir maupun warga dunia negara lainya yang sama-sama saat ini menuntut ilmu di negeri piramid. Pangeran menilai saat ini, 110 tahun pasca berdirinya Budi Utomo, mahasiswa Indonesia di Mesir, bisa menunjukan kemampuanya di atas sejumlah mahasiswa lainya yang berasal dari berbagai negara. Selepas peringatan Harkitnas diadakan buka bersama,dengan sejumlah menu khas Indonesia.
Wayang Kulit Untuk Pertama Kalinya Tampil Membius Warga Rusia.
Wayang kulit lengkap dengan gamelan 'live' yang menampilkan duet dalang kondang Indonesia, Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji, plus aksi dalang cilik Pramariza Fadlansyah dan Rafi Ramadhan tampil membius warga Rusia di dua gedung teater terkenal dan sekolah di Rusia. Bahkan seorang gadis semester terakhir dari Moscow State University bernama Eliza mendekati Ki Bayu usai pertunjukan dan menyatakan keinginannya menjadi dalang. Hal itu dikatakan Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan Sosial Budaya-Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia-KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Rabu. Sementara seorang warga Rusia lainnya guru seni mengatakan akan datang ke KBRI Moskow untuk belajar gamelan dan ingin membeli seperangkat gamelan dari Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, Ki Bayu memberikan wayang dan gunungan kepada kedua warga Rusia tersebut. Rangkaian diplomasi budaya diadakan KBRI Moskow di tiga kota Rusia, yaitu di Saint Petersburg yang digelar di Gedung Pusat Kebudayaan 'Troitsky' pada 15 Mei, Tchaikovsky Moscow State Conservatory, Moskow pada 19 Mei dan Sekolah Gimnasium No. 18, Distrik Korolyov 20 Mei lalu. Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan pergelaran budaya Indonesia ini dipersembahkan untuk masyarakat Rusia agar lebih mengenal budaya Indonesia dan mempererat hubungan kedua bangsa.
KBRI Beirut Gelar Buka Bersama dan Shalat Tarawih Bersama WNI
Kedutaan Besar RI-KBRI Beirut kembali mengundang warga Indonesia yang ada di Lebanon dan mahasiswa dalam acara buka bersama di KBRI. Dalam keterangan pers yang diterima redaksi RRI, Selasa (22/5/2018), kegiatan berbuka puasa yang diadakan di lobi KBRI tersebut dilaksanakan pada Jumat (18/5). Para undangan dihidangkan dengan makanan khas ta’jil ala Indonesia dan dilanjutkan dengan makan malam bersama dengan menu yang mengobati rasa rindu rumah dan makanan di tanah air. Suasana keakraban dan kebersamaan terlihat jelas antara masyarakat Indonesia, mahasiswa dan keluarga KBRI. Selain buka bersama dan tarawih di KBRI, panitia kegiatan ramadhan KBRI Beirut juga mengadakan kegiatan Tarawih Keliling (tarlung) setiap minggunya di mesjid-mesjid yang ada di Beirut. Semuanya, dilaksanakan untuk menguatkan persaudaraan antara keluarga KBRI dan Masyarakat Indonesia di Lebanon juga sebagai syiar Islam Indonesia di Lebanon.
Hutan Adat sebagai kawasan yang bernilai penting bagi masyarakat adat, tidak hanya dapat berperan sebagai sumber ekonomi masyarakat, sebagaimana skema Perhutanan Sosial, namun juga berperan sebagai tempat atau habitat pelestarian satwa liar dari kepunahan. Menyadari hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan-KLHK melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama dengan Yayasan Pencinta Taman Nasional (Friend of National Park Foundation), melakukan pelepasliaran satwa di Hutan Adat Pura Besikalung dan Pura Petali, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali Sabtu (19/5).
Dadang Wardhana, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Bali mengatakan, jenis satwa yang dilepasliarkan yaitu 7 ekor Landak (Histrix brachyura), 1 ekor Trenggiling (Manis javanica), 1 ekor Elang paria (Milvus migran), 1 ekor Sanca batik (Phyton reticulatus) dan beberapa jenis ular. Dikatakannya, keseluruhan satwa tersebut merupakan hasil sitaan dan penyerahan masyarakat, yang telah menjalani rebahilitasi dan habituasi di Pusat Penyelamat Satwa (PPS) Bali dan Bali Reptile Rescue.
Dadang juga menambahkan, pelepasliaran satwa merupakan salah satu upaya konservasi untuk mencegah kepunahan. Lebih lanjut Dadang menambahkan, selain kesesuaian habitat, komitmen masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian satwa, menjadi pertimbangan pemilihan Pura Besikalung dan Pura Petali sebagai lokasi pelepasliaran.
Pusat Penyelamat Satwa (PPS) Bali dan Bali Reptile Rescue merupakan lembaga dibawah pengelolaan Yayasan Pencinta Taman Nasional. Turut hadir mendukung kegiatan pelepasliaran tersebut, perwakilan Komandan Rayon Militer, Kepala Kepolisian Sektor dan Camat Penebel, akademisi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, serta masyarakat Desa Babahan, Kecamatan Penebel.