Kepala Negara dan pemerintahan negara-negara anggota ASEAN, baru saja bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 32, di Singapura pada 28 April 2018. Tema yang diangkat adalah “"Resilient and Innovative ASEAN" atau Ketahanan dan Inovasi ASEAN.
Indonesia, seperti diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyatakan puas dengan berbagai hasil positif yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN itu.
Yang juga mendapat perhatian Indonesia adalah inisitiaf ASEAN Smart Cities Network (Jejaring kota-kota pintar ASEAN). Setiap negara mengusulkan maksimal tiga kota untuk menjadi bagian dari kerjasama Asean Smart Cities Network ini. Dalam rapat pleno, Presiden Joko Widodo mengungkapkan ia memandang inisiatif itu sangatlah baik. Masalah perkotaan sangatlah kompleks dan ASEAN Smart Cities Network merupakan salah satu jawaban terhadap tantangan tersebut. Yaitu membangun kota yang berkelanjutan dan inklusif dengan dukungan teknologi serta inovasi.
Wajar bila Indonesia mendukung usulan jaringan kota pintar ini. Karena Indonesia saat ini sedang mengembangkanGerakan Menuju 100 Smart Cities pada tahun 2018. Presiden memasukkan tiga kota di Indonesia dalam jejaring ASEAN Smart Cities Network, yaitu Jakarta, Banyuwangi dan Makassar.
Banyuwangi dan Makassar dianggap telah memenuhi 6 indikator kota pintar di Indonesia, yaitu Smart Living, Smart Environment, Smart Mobility, Smart Governance, Smart Economy, Smart People (kehidupan, lingkungan, pergerakan penduduk, pemerintahan, ekonomi serta warga yang kesemuanya cerdas atau pintar).
Indonesia, khususnya Jakarta, Banyuwangi dan Makassar harus memanfaatkan secara maksimal jejaring kota pintar ASEAN ini. Karena akan membuka peluang besar, antara lain bagi usaha kecil dan menengah untuk lebih berkembang dan menemukan pasar-pasar baru. Pada gilirannya, ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Diharapkan, dengan adanya jejaring kota pintar ASEAN ini, juga akan meningkatkan ketahanan kolektif terhadap ancaman umum, ancaman lintas batas seperti terorisme, kejahatan transnasional dan kejahatan siber.
Semoga ASEAN Smart Cities Network menjadi jawaban terhadap tantangan pembangunan Masyarakat Asean yang inovatif dan memiliki ketahanan.
Saudara, Sabang Marine Festival 2018 resmi dibuka oleh tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemerintah Aceh, dan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Bebas Sabang (BPKS) di Sabang Fair, Gampong Kuta Bawah, Kecamatan Suka Karya, Kota Sabang, Jumat (27/4/2018). Pada pembukaan agenda tahunan di Sabang tersebut, dari pihak Kemenpar diwakili oleh Penasehat Menteri Pariwisata, Prof Dr. Indroyono Soesilo mengatakan, Pemerintah RI melalui Kementerian Pariwisata terus berupaya untuk mempromosikan destinasi wisata Sabang sebagai poros wisata bahari dunia. Setelah sebelumnya atau pada Desember 2017 melaksanakan Sail Sabang, kali ini kembali menggelar even tahunan yakni Sabang Marine Festival 2018. Ia mengatakan, Sabang Marine Festival 2018 dilaksanakan, tujuannya untuk mempromosikan Sabang sebagai pintu wisata bahari dunia.
Daun Maronggi (Kelor) Menolak Kemiskinan Sebagai Peluang Usaha.
Saat ini, daun maronggi atau kelor menjadi primadona masyarakat di dunia bahkan digunakan sebagai bahan obat dan kosmetik. Bupati Sumenep, Busro Karim mengatakan, meskipun masyarakat Sumenep masih mempercayai dan memanfaatkan daun maronggi hanya sebagai pengusir setan, namun saat ini pemanfaatan daun maronggi harus segera dirubah untuk menolak kemiskinan dengan melihat peluang usaha demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, organisasi kesehatan dunia (WHO) menjuluki daun maronggi sebagai “daun ajaib”, karena berdasar penelitian, daun maronggi berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun di negara-negara miskin di dunia, bahkan sebagai ramuan ampuh sepanjang hidup yang khasiatnya bisa menyembuhkan lebih dari 300 jenis penyakit. Untuk itu, perlu ada inovasi masyarakat semisal membangun rumah makan khusus yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman berbahan daun maronggi. Demikian dikatakan Busro Karim, di Sumenep, Jawa Timur, Minggu (29/4/2018). Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nur Fitrianan Busro Karim mengatakan, menu maronggi harus bisa dikembangkan semua keluarga di Sumenep serta memasyarakatkan konsumsi pangan berbasis beragam, bergizi seimbang dan aman, sebagai penyempurnaan konsep 4 sehat 5 sempurna. Berdasarkan hasil Festival Maronggi yang digelar Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep pada Lomba Cipta Menu Berbasis Beragam, Bergizi dan Aman tahun 2018 yang diikuti 27 Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, keluar sebagai juara pertama PKK Kecamatan Giligenting, Juara kedua PKK kecamatan Dungkek, Sedangkan PKK Kecamatan Arjasa meraih juara ketiga.
KRI Kurau Amankan Dua Kapal Pukat Terlarang
Dua unit kapal pencari ikan yang melaksanakan kegiatan ilegal di wilayah pantai barat Sumatera Utara, di bekuk satuan patroli TNI Angkatan Laut, KRI Kurau 856. Kapal yang menggunakan pukat trawl atau alat tangkap terlarang itu masing-masing bernama lambung KM Hotma 01 dan KM Sehat. Kapal di tangkap sedang melaksanakan aktivitas ilegalnya, di perairan barat daya kota Sibolga. Hal itu dikatakan Komandan KRI Kurau 856 Mayor Laut (P) Avitssema Herlambang saat penyerahan barang bukti kepada Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Sibolga Letkol Laut (P) Fajar Priyanto, Sabtu (28/4/2018) di pelabuhan Sambas Sibolga. Selain mengamankan kapal, sebanyak 28 Anak Buah Kapal-ABK juga turut di amankan beserta ikan hasil tangkapan dan sejumlah berkas-berkas dari dalam kapal. Ditempat yang sama, Komandan Landasan Angkatan Laut-Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Fajar Priyanto mengatakan, barang bukti hasil tangkapan selanjutnya akan di serahkan langsung kepada pihak Kejaksaan guna penanganan hukum lebih lanjut. Ia mengatakan, Program kedepannya akan tetap menekankan program penegakan hukum di laut tanpa ada kompromi, yang namanya pelanggaran terhadap tindakan pidana di laut pasti akan ditindak dengan tegas.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menyampaikan, misi dagang Kemendag ke Bangladesh berhasil meraih total transaksi dan transaksi potensial sebesar 279,19 juta dolar AS. Misi dagang Bangladesh yang berlangsung pada 26 hingga 28 April 2018 di Dhaka terselenggara atas kerja sama Kementerian Perdagangan dengan KBRI Dhaka. Kegiatan misi dagang ke Bangladesh merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor Indonesia sebesar 11%. Selain itu, juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo pada Januari 2018 saat bertemu Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Presiden Bangladesh Abdul Hamid guna meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral. Misi Dagang Indonesia dilakukan dengan menggelar forum bisnis, business matching, dan pameran Indonesia Fair di Hotel Le Meridien, Dhaka. Dalam kegiatan ini, Kementerian Perdagangan membawa 93 pelaku usaha dari 43 perusahaan. Arlinda mengatakan, keberhasilan misi dagang di Bangladesh membuktikan bahwa Bangladesh adalah mitra dagang potensial bagi Indonesia sehingga pasar Bangladesh perlu digarap dengan lebih serius, khususnya di sektor industri transportasi (kereta api, otomotif, dan suku cadang); komoditas unggulan seperti minyak sawit, rempah-rempah dan teh; serta produk manufaktur lainnya seperti makanan dan minuman, fesyen, serta furnitur.
Indonesia Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Perbatasan Melalui Kerja Sama Ekonomi Subregional
Indonesia, Malaysia, dan Thailand berkomitmen untuk fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kerja sama konektivitas dan infrastruktur di daerah perbatasan. Kesepakatan tersebut dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia, Malaysia, Thailand–Growth Triangle (IMT-GT) ke-11, Sabtu (28/4) di Singapura. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hadir mendampingi Presiden RI Joko Widodo.Mendag menyampaikan kembali pesan Presiden Joko Widodo yang menegaskan bahwa negara anggota harus berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan perdagangan dalam IMT-GT. IMT-GT merupakan kerja sama subregional antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand di bidang ekonomi yang melibatkan 10 provinsi di Sumatra, 8 provinsi di Malaysia, dan 14 provinsi di Thailand. Kerja sama ini diharapkan berperan dalam meningkatkan perekonomian di kawasan dan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah ketiga negara, bahkan ASEAN secara keseluruhan.
Merayakan 30 Tahun Gamelan Indonesia di Queen Elizabeth Hall Inggris
Para pemusik gamelan yang tergabung dalam Southbank Gamelan Players (SBGP) pada tanggal 27 April 2018 diQueen Elizabeth Hall, Southbank Centre, London, Inggris menggelar pertunjukan. Pertunjukan tersebut adalah bagian dari seri Friday Tonic dan Concrete Dreams Weekend. Friday Tonic adalah seri pementasan musik yang dilakukan Jumat sore. Sementara itu, Concrete Dreams Weekend yang berlangsung dari 27-29 April ini dilaksanakan untuk merayakan sejarah pendirian gedung Queen Elizabeth Hall pada tahun 1960-an. Tiga puluh tahun yang lalu, Pemerintah Republik Indonesia memberikan sebuah perangkat gamelan lengkap kepada warga Inggris sebagai tanda persahabatan. Perangkat gamelan tersebut ditempatkan di Southbank Centre sampai sekarang. Pertunjukan musik gamelan dilakukan dalam rangka memperingati 30 tahun sejak gamelan ini ditempatkan di Southbank Centre, dan merayakan pembukaan kembali Gedung Queen Elizabeth Hall yang selama dua tahun terakhir ditutup untuk renovasi besar. Sementara itu, tarian-tarian yang melengkapi pertunjukan malam itu dihadirkan oleh kelompok tari Lila Bhawa Indonesian Dance UK.
Perusahaan pelabuhan Belanda berniat menjalin kerja sama di berbagai bidang termasuk memodernisasi pelabuhan laut di tanah air. Hal itu disampaikan Kepala Departemen Perekonomian Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, Siebe Schuur dalam wawancara dengan Voice of Indonesia baru-baru ini terkait peringatan King’s Day tahun ini. Menurut Siebe Schuur perusahaan pelabuhan Belanda Port Rotterdam melalui kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), berniat untuk membangun 5 pelabuhan laut modern di Indonesia, termasuk salah satunya di Sumatera Utara.
“ Port Rotterdam ingin terlibat dalam pengembangan 5 pelabuhan besar di Indonesia, karena Pelabuhan Roterdam percaya dengan proyek tol laut Presiden Joko Widodo. Dia telah mengumumkan ingin membangunnya di Indonesia. Kami tidak hanya ingin terlibat dalam memodernisasi pelabuhan tetapi juga para pekerja pelabuhan. Karena jika Anda memiliki pelabuhan modern namun para pekerja tidak dimodernisasi untuk memiliki keterampilan yang lebih baik, maka Anda akan menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk melatih mereka, misalnya di pelabuhan-pelabuhan milik Pelindo “.
Siebe Schuur lebih jauh mengatakan khususnya untuk daerah Sumatera Utara, Port Rotterdam akan bekerjasama dengan Pelindo tidak hanya untuk membangun pelabuhan laut tapi juga zona ekonomi khusus untuk meningkatkan aktivitas industri. Menurutnya hanya dengan membangun pelabuhan tidak akan ada hasil produksi yang akan diangkut. Untuk itu perlu untuk mengembangkan industri yang nantinya juga akan menciptakan lapangan kerja di wilayah itu. (voi/pane)