Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkenalkan keindahan budaya Indonesia di kancah internasional melalui pameran produk industri kecil dan menengah. Pameran yang bertajuk Indonesia Kain Party 2018 ini digelar di Museum Aksesori Meguro dan Flagship Store Tokyo, Jepang selama April hingga Juli 2018. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Minggu (15/4) mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu momentum peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.
Menurut Gati Wibawaningsih, tahun ini, Indonesia Kain Party 2018 mengusung tema fesyen Indonesia dari yang tradisional hingga modern. Partisipasi di dalam pameran ini diharapkan dapat meningkatkan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia di Jepang, terutama yang dihasilkan oleh Industri Kecil dan Menengah nasional. Selain itu, pameran ini juga bertujuan meningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata masyarakat internasional khususnya Jepang, dan mengembangkan produk-produk budaya Indonesia.
Dalam pameran yang terselenggara atas kerja sama kedua pemerintah, desainer, dan Industri Kecil dan Menengah ini, Kementerian Perindustrian memfasilitasi delapan Industri Kecil dan Menengah fesyen nasional, yaitu Wignyo Rahadi yang menampilkan kain tenun dengan teknik kerajinan Alat Tenun Bukan Mesin yang menghasilkan inovasi baru, seperti anyaman bintik, salur bintik, dan benang putus. Ragam Tenun Wignyo dituangkan dalam bentuk kain, sarung, selendang hingga busana siap pakai.
Selanjutnya, Batik Boroko, akan memamerkan batik etnik dengan teknik pewarnaan alami yang memiliki ikon “ikan” sebagai ciri khas kain ini. Industri Kecil dan Menengah lainnya, yakni Batik Pohon, menampilkan kain batik dengan menggunakan teknik pewarnaan alami yang diambil dari berbagai bagian pohon atau tanaman sehingga sifatnya ramah lingkungan. Selain itu, menggunakan kandungan lokal seperti tawas, batu kapur hingga tunjung atau karat besi sebagai bahan pengunci warna pada kain.
Kemudian, Zie Batik Semarang, yang memproduksi batik dengan teknik pewarnaan dengan memanfaatkan limbah dan budidaya tanaman penghasil warna alami. Produk lainnya yang dipamerkan adalah milik GLAM, yang memproduksi tas terbuat dari bahan kulit, dan hanya menggunakan batik dan tenun dengan teknik tulis serta cap sebagai bahan pembuatannya.
Selanjutnya, Dyah Kuncoro Kumalasari, pemilik batik lukis kontemporer Dyah Kuncoro Handmade yang menggunakan teknik pewarnaan sintetis. Syaifitri Gallery merupakan usaha yang bergerak di bidang fesyen dengan sentuhan bordir dari berbagai macam motif seluruh daerah di Indonesia.
Terakhir, Industri Kecil dan Menengah yang ikut berpartisipasi adalah Sofie Design, yang telah mendapat sejumlah penghargaan di berbagai event, seperti Indonesia Fashion Competition dan Bali Fashion Week.
Menurut Gati Wibawaningsih, industri fesyen termasuk salah satu dari 16 kelompok industri kreatif, mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto nasional sebesar 3,76 persen pada tahun 2017. Pada periode tersebut, ekspor industri fesyen mencapai 13,29 miliar dolar Amerika atau meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto berencana meninjau sejumlah proyek pembangunan yang ada di perbatasan Merauke, Papua. Wiranto, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Minggu (15/4) menjelaskan, kunjungannya tersebut selain meninjau pembangunan perbatasan di Merauke, juga untuk melihat proyek-proyek yang sudah selesai diresmikan. Ia menyampaikan, pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki perhatian khusus terhadap pembangunan di daerah perbatasan Indonesia. Tujuannya agar ada pemerataan, agar infrastruktur di perbatasan dimanfaatkan betul untuk membangun daerah itu, untuk membangun perekonomian. Terkait rencana peninjauan pembangunan di Merauke, Menteri Wiranto menjelaskan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Badan Nasional Pengelola Perbatasan memiliki tugas dan fungsi sebagai badan yang mengkoordinir dan menyinkronkan berbagai pembangunan kantor kementerian dan lembaga di daerah pinggiran Indonesia. Tugas itu sesuai dengan nawacita yang digalakkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. antara
Ketua Delegasi Komisi VI (enam) Dewan Perwakilan Rakyat RI, Dito Ganinduto, menyatakan optimistis Republik Ceko akan menjadi salah satu mitra yang sangat potensial bagi Indonesia dalam konteks semakin diperluasnya pasar-pasar nontradisional Indonesia, terutama di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Dito Ganinduto dalam acara ramah tamah bersama Duta Besar RI dan masyarakat Indonesia di Praha, Republik Ceko, Minggu (15/4) berharap, Indonesia melalui Kedutaan Besar RI Praha terus menggali potensi dari pasar yang sangat potensial itu untuk semakin meningkatkan perdagangan luar negeri Indonesia. Seperti dikutip Antara, Komisi VI DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke Republik Ceko pada 9 sampai 14 April ini. Pada kunjungan kerja kali ini, delegasi Komisi VI DPR juga melaksanakan pertemuan dengan Komite Ekonomi Parlemen Republik Ceko. Sejumlah isu dibahas di dalam pertemuan tersebut, antara lain mengenai pengelolaan badan usaha milik negara, pengembangan energi nuklir bagi pertumbuhan ekonomi, dan dinamika sektor teknologi informasi dalam konteks ekonomi digital. antara
Pekan ini di Washington DC akan berlangsung Spring Meeting of IMF and World Bank Group atau Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia (WB). Sesuatu yang biasa bagi IMF and WB, sebab dilakukan tiap tahun. Namun bagi Indonesia, pertemuan ini menjadi istimewa, sebab terkait dengan persiapan menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan atau Annual Meeting dari IMF dan WB group yang rencananya akan belangsung di Bali Oktober mendatang. Itu sebabnya sebuah tim dipimpin Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, beranggotakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Niken Widiastuti, hadir dalam pertemuan di Washington tersebut.
Pertemuan tahunan atau Annual Meeting IMF dan WB Group 2018 sangat penting bagi Indonesia. Direncanakan bertempat di kawasan Nusa Dua, Bali, pertemuan itu akan dihadiri oleh sekitar 15 ribu orang peserta dan pendukung. Beberapa waktu lalu, managing director IMF Christine Lagarde telah hadir di datang ke Jakarta untuk mengecek persiapan Indonesia.
Lagarde mengapresiasi semua aspek yang dipersiapkan dengan sangat baik oleh Indonesia sebagai pihak penyelenggara.
Dia juga sempat mengecek area yang akan digunakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Dipercayanya Indonesia menjadi tuan rumah gelaran IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober 2018 mendatang akan menjadi momen promosi bisnis hingga pariwisata. Tamu dan delegasi yang akan hadir diperkirakan jumlahnya lebih dari 15.000 orang, di antaranya para menteri keuangan, gubernur bank sentral, bankir, hingga CEO dari seluruh dunia.
Saat ini kondisi Bali dapat dikatakan relative sangat aman. Gunung Agung pun yang beberapa waktu yang lalu menunjukkan kegiatan, sudah tidak ada lagi erupsi.
Semua sipersiapkan dengan matang oleh Indonesia, termasuk jaminan keamanan, dengan menerapkan standar keamanan tinggi untuk pertemuan Di Bali. Indonesia memiliki pasukan khusus Kopassus yang merupakan salah satu pasukan elite terbaik di dunia. Selain itu juga ada detasemen Jala Mangkara yang merupakan pasukan khusus amphibi. Untuk kepolisian, Indonesia memiliki Detasemen Khusus 88 Anti Teror yang sangat disegani.
Para peserta, selain mengikuti IMF and World Bank Annual Meeting 2018, juga dapat menikmati keindahan alam Bali yang dikenal sebagai pula dewata.