Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) sehingga hal ini merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Minggu, mengatakan, selain Ciletuh, UNESCO juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG dan pengesahan disampaikan dalam sidang Executive Board Unesco ke 204, Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4) lalu di Paris, Perancis. Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya mendapatkan kabar tersebut dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang tersebut. Dikatakan, Unesco sudah bersepakat menetapkan beberapa geopark di dunia. Dua diantaranya dari Indonesia, yaitu Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan yang kedua Geopark Rinjani di NT. Penyerahan sertifikat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UGG akan dilakukan pada September 2018.
Gua Rancang Kencana Dikembangkan Jadi Objek Wisata Sejarah.
Pengelola Desa Wisata Bleberan, Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan Gua Rancang Kencana sebagai salah satu objek wisata sejarah karena menurut penelitian sudah pernah dihuni manusia sejak 3000 tahun lalu. Ketua Badan Usaha Milik Desa -BUMDEs Desa Bleberan Tri Harjono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan Gua Rancang Kencono terbagi dalam tiga ruangan utama, yakni mulut gua, ruang kedua berluas sedang, dan ruang ketiga yang lebih sempit. Ia mengatakan, di mulut gua yang terdapat banyak stalaktit dan stalakmit, diduga menjadi tempat tinggal manusia dalam waktu yang cukup lama. Penamaan Gua Rancang Kencana ini menurut legenda yang dipercaya dirinya, berarti rancang artinya perencanaan, kencana berarti emas. Dulu menurut cerita turun temurun gua rancang digunakan kyai Putut Linggabawa, Kyai Sorengpati dan Kyai Kromowongso dari mataram untuk mengatur serangan ke Belanda.
Pegiat Lingkungan Tanam Mangrove Di Aceh Timur.
Puluhan aktivis lingkungan hidup dari Lembaga Swaday masyarfakat- LSM Balee Jurong bersama 150 orang mahasiswa menanam sekitar 1.500 batang bibit mangrove di lokasi Mangrove Information Center (MIC) Aramiah, Kabupaten Aceh Timur. Ketua LSM Balee Jurong, Iskandar Haka di Langsa, Minggu mengatakan, puluhan relawan dan 150 orang mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( PSGD FKIP ), Universitas Samudera Langsa hari Minggu melakukan bakti sosial penanaman bibit mangrove di kawasan konservasi MIC. Dikatakan, ini gerakan kepedulian untuk menyelamatkan bumi. Dimana penyediaan bibit manggrove disupport LSM Balee Jurong dan WWF Aceh Nort Sumatera.
Iskandar Haka mengatakan, kegaitan penanaman tersebut juga bagian menyambut hari lingkungan hidup sedunia dan perayaan pekan hari bumi tahun 2018. Sementara, dosen pembimbing PSGD FKIP, Asnawi Abbas mengutarakan kegiatan tersebut merupakan perwujudan kepedulian civitas akademika Universitas Samudra Langsa.
Menteri Luar Negeri RI menerima kunjungan kehormatanSekretaris Jenderal Developing Eight -D8 atau kelompok 8 negara berkembang, Dato' Ku Jaafar Ku Shaari, di Jakarta, Jumat, 13 April lalu. Kunjungan ini merupakan yang pertama kali sejak Dato' Ku Jaafar Ku Shaari menjabat sebagai Sekretaris Jenderal kelompok tersebut pada bulan Januari lalu. Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri RI dan Sekretaris Jenderal D-8 membahas perlunya meningkatkan aktualisasi eksistensi D-8 dan menjaga agar D-8 tetap berfokus pada kerja sama ekonomi dan perdagangan. Kedua pihak sepakat untuk mendorong sektor swasta dan pengusaha memperkuat visibilitas dan hasil-hasil konkrit D-8 di enam sektor prioritas kerja sama D-8, khususnya peluang ekonomi di bidang industri halal, perbankan syariah, dan Usaha Kecil Menengah. D-8 didirikan di Turki melalui Deklarasi Istanbul pada tanggal 15 Juni 1997, dan beranggotakan Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turki, dan Pakistan. Saat ini, D-8 berada di bawah kepemimpinan Turki selaku Ketua Konferensi Tingkat Tinggi D-8.
Komitmen dan Kontribusi Indonesia Pada Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB Mendapat Apresiasi Pemerintah Swedia.
Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir mengatakan, kontribusi dan komitmen Indonesia terhadap pasukan pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah amanat konstitusi dan memiliki rekam jejakdan sejarah panjang. Indonesia telah mengirim lebih dari 40 ribu personil dalam 28 misi perdamaian PBB sejak tahun 1957. Tahun lalu Indonesia mencapai tonggak sejarah yang penting, 60 tahun partisipasi Indonesia dalam misi penjaga perdamaian. Demikian disampaikan A.M. Fachir sebagai pembicara utama pada konferensi Peacekeeping Reform: Making United Nations Peace Operations More Fit for Purpose di Stockholm, Jum'at, 13 April. Ia menyebutkan, tahun ini Indonesia berencana mengirimkan satu kontingen TNI dalam misi PBB di Kongo atau Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en Republique Democratique du Congo) dan satuan tugas Formed Police Unit Polri dalam misi perdamaian di Sudan Selatanatau UNMISS (United Nations Mission in South Sudan). Lebih lanjut Wakil Menteri AM Fachir menekankan tiga aspek penting, yaitu mendorong peran perempuan sebagai pasukan perdamaian PBB, memprioritaskan keselamatan pasukan perdamaian, dan melindungi masyarakat sipil dalam situasi konflik serta inovasi pemanfaatan dan optimalisasi anggaran pasukan perdamaian PBB. Pemerintah Swedia dan Stockholm International Peace Research Institute menyampaikan apresiasi atas peran dan kontribusi Indonesia dalam misi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB.
Aplikasi Safe Travel, Inovasi Pemerintah Untuk Lindungi WNI di Luar Negeri
Beranda Diplomasi diakhiri dengan informasi tentang aplikasi Safe Travel, inovasi Pemerintah untuk lindungi Warga Negara Indonesia di Luar Negeri. Kementerian Luar Negeri RI memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi guna melindungi Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri dengan meluncurkan aplikasi Safe Travel yang berbasis multi-platform. Aplikasi berbasis ponsel pintar Android dan iOS ini secara resmi diluncurkan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, pada Sabtu, 14 April. Menteri Retno Marsudi mengatakan, peluncuran aplikasi Safe Travel merupakan salah satu bagian dari politik luar negeri Indonesia yang mengedepankan perlindungan Warga Negara Indonesia.
“ Jadi teman – teman, baru saja kita meluncurkan bersama, aplikasi Safe Travel. Aplikasi ini sudah bisa diakses melalui multiple platform, karena sebelumnya Januari 2017 kita sudah meluncurkan tetapi dalam bentuk peta, sekarang sudah bisa kita akses melalui berbagai macam cara. Tentunya pertanyaannya kenapa Safe Travel, jawaban yang paling pendek adalah dalam rangka perlindungan. Karena perlindungan WNI sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Presiden Republik Indonesia adalah prioritas bagi politik luar negeri Indonesia “.
Setidaknya 60 orang harus kehilangan jiwa mereka karena ketidaktahuan akan bahaya minuman berkadar metanol. Kasus ini terjadi di beberapa daerah. Tanpa harus menunggu korban korban baru berjatuhan, tanpa harus menunggu hasil penelitian lanjutan, sebaiknya segera dihentikan produksi minuman itu. Hilangnya nyawa sekian banyak orang harus menyadarkan kita semua bahwa peredaran minuman yang dibuat serampangan seperti ini membahayakan banyak orang. Secara legal, minuman beralkohol dapat diedarkan secara terbatas. Ini dimungkinkan karena adanya tamu-tamu negara asing yang datang ke Indonesia. Namun yang beredar secara tidak resmi adalah minuman keras oplosan.
Pertanyaannya, mengapa miras oplosan dan miras yang dipalsukan ini masih gampang diperoleh di tengah tengah masyarakat ?. Masih perlukah kita merevisi atau memperkuat aturan yang sudah ada? Atau mungkin malah melarang warganya mengkonsumsi minuman beralkohol, seperti yang diberlakukan sejumlah negara. Salah satu mekanisme menekan produksi ilegal adalah dengan melakukan pengawasan pada sektor hulu. Tidak semua orang boleh membeli metanol yang menjadi sumber kadar alkohol dalam produksi oplosan, dalam jumlah yang memungkinan untuk produksi.
Selain itu dibutuhkan adalah komitmen kuat dari Pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengawasi dan mengendalikan peredaran miras terutama miras oplosan. Komitmen pemberantasan sampai tuntas sudah ditegaskan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Safrudin, menyampaikan bahwa sebelum bulan Mei, minuman keras oplosan tidak boleh lagi ada. Harapannya tentu tidak sebatas pernyataan.
Tindakan tegas, pengawasan yang berkesinambungan dari pemerintah dan aparat menjadi salah satu kunci keberhasilan menekan peredaran miras oplosan. Proses hukum juga harus menghasilkan keputusan hukum yang benar-benar membuat jera pelaku, terutama para peraciknya. Tidak kalah penting adalah Komitmen dari seluruh masyarakat. Pemuka agama, tokoh masyarakat, pendidik, orang tua ikut menentukan bagaimana kita, utamanya gerasi muda ini menjadi generasi yang jauh dari minuman beralkohol, jauh dari miras oplosan. Karena apapun alasannya, ditinjau dari sisi manapun juga keberadaan Minuman keras apalagi miras oplosan akan lebih banyak mudharatnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan, peningkatan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) pada bulan Maret 2018 salah satunya disebabkan oleh musim dingin yang sedang terjadi disana. Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin, 16 April 2018 mengatakan, musim dingin tersebut membuat ekspor alas kaki dan bahan rajutan ke AS mengalami peningkatan yang signifikan.
“ Ekspor ke Amerika pada bulan Februari 2018 itu adalah 1,37 miliar US Dollar, Kemudian pada bulan Maret 2018, meningkat 21,2 persen menjadi 1,66. Komoditasnya apa saja yang mengalami peningkatan disana, ada tiga komoditas yang mengalami peningkatan signifikan untuk ekspor ke Amerika. Pertama adalah alas kaki, alas kaki naik 46,07 persen, ada kaitannya dengan winter nggak ya, saya nggak yakin betul. Yang kedua adalah barang – barang rajutan, itu naik 26,29 persen “.
Selain alas kaki dan barang rajutan, menurut Kecuk Suhariyanto, besi dan baja juga menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia ke AS yang mengalami pengingkatan pada bulan Maret 2018. Ekspor besi dan baja Indonesia ke AS meningkat signifikan dari US$ 2,13 juta menjadi US$ 35,3 juta. Hal tersebut menurut Kecuk Suhariyanto menandakan bahwa Indonesia tidak terpengaruh oleh perang dagang antara AS dan Tiongkok. Perang dagang tersebut dimulai sejak AS menerapkan bea masuk untuk besi dan baja. (Rezha)