Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat dilaksanakan serentak mulai hari ini, 23 April, hingga 26 April di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta hampir 4,3 juta orang. Sebagian besar peserta (63%), mengikuti UN berbasis komputer (UNBK) sedangkan sisanya masih mengikuti UN kertas pensil (UNKP).
Menurut Permendikbud Nomor 57 Tahun 2015 tentang Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Saat ditanya mengenai penggunaan soal dengan tingkat kesulitan tinggi atau model HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam Ujian Nasional SMP dan sederajat, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, menjelaskan, telah menjadi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperkenalkan penilaian dengan model soal HOTS yang bertujuan untuk melatih keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif di kalangan siswa, agar siswa tidak hanya belajar dengan pola menghafal. Ini sesuai dengan salah satu tujuan Kurikulum 2013 yang memang menanamkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, kepada Antara di Jakarta, Minggu (22/4), soal HOTS tetap ada, sekitar 10 hingga 15% dari jumlah total soal, dan tingkat kesulitannya disesuaikan dengan kemampuan siswa SMP.
Mengapa soal HOTS terkesan dikhawatirkan akan menyulitkan siswa? Menurut Heru Purnomo, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), belum semua guru menerapkan HOTS dalam pembelajaran di sekolah. Pendekatan HOTS pada umumnya terkait dengan Kurikulum 2013, sedangkan siswa SMP kelas IX yang hari ini mengikuti UNBK masih banyak yang memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Polemik Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan masih menyisakan kekhawatiran, khususnya untuk siswa SMP/MTs yang hari ini hingga empat hari ke depan melaksanakan Ujian Nasional.
Sebenarnya, soal dengan model apa pun yang diberikan dalam Ujian Nasional tingkat SMP dan sederajat, tidak akan dianggap sulit, jika siswa peserta ujian telah secara maksimal mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Motivasi siswa yang besar untuk memahami bahan ajar di sekolah, ditambah dukungan yang maksimal dari orang tua, guru, dan lingkungan, menjadi sangat berarti untuk mencapai kelulusan dalam ujian akhir, apa pun namanya, baik Ujian Nasional, Ujian Sekolah (US), maupun Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Indonesia dan China terus berupaya menguatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif. Terlebih, kedua negara telah sepakat mengembangkan sejumlah proyek pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa yang tertuang dalam program One Belt One Road (OBOR). Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Chian di Jakarta Rabu (18/4) mengatakan, mereka membahas perkembangan kerja sama Indonesia dan China khususnya di sektor industri, yang selama ini sudah berjalan. Selain itu juga terkait dengan proyek-proyek dari Belt and Road Initiative.
Airlangga Hartarto mengatakan, kedua belah pihak akan bersinergi dalam pembangunan kawasan industri di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Potensi investasi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Dikatakan, pihaknya mendorong percepatan pembangunannya karena membawa efek ganda bagi perekonomian nasional. Ia menjelaskan, di Sumatera Utara, investor China berpotensi menamamkan modalnya untuk pembangunan Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate. Selain itu, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Menteri Hartarto juga mengatakan, untuk wilayah Kalimantan Utara, proyek yang ditawarkan adalah pengembangan kawasan industri klaster smelter alumina dan aluminium. Ada pula kawasan industri dan pelabuhan Internasional Tanah Kuning. Sedangkan, di Sulawesi Utara, terdapat pula peluang pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Bitung. Kerja sama tersebut merupakan realisasi pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden China Xi Jinping terkait peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Tiongkok pada Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, Tiongkok, Mei 2017. Tindak lanjutnya akan dibahas dalam kunjungan perdana menteri China, Li Keqiang ke Indonesia pada bulan Mei, dan kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada Juli mendatang. Di samping itu, Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah China mendukung implementasi Industri 4.0 yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasiona, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, guna mempercepat realisasi investasi pembangunan kawasan industri, rapat maraton yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman akan terus dilakukan. Rapat tersebut bertujuan untuk mencari berbagai solusi mengenai kendala di lapangan seperti aturan tata ruang, keselamatan hingga pemenuhan aturan lingkungan. Pihaknya ingin dalam tahun ini sudah ada yang terealisasi dari program OBOR.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Effendy Gazali dalam acara Dialektika Politik di Media Center DPR RI Jakarta, Kamis (19/4) mengapresiasi langkah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengadakan lomba kritik DPR 2018 sebagai upaya perbaikan kinerja DPR kedepannya. Menurutnya kritik akan mendatangkan perubahan bagi DPR kearah yang lebih baik sebagai lembaga negara.
“ Kritik itu sangat penting sekali, bahkan kritik yang dibuat dengan sangat baik harusnya ada mata kuliahnya dibikin dengan sangat professional dengan sangat baik itu sangat penting “.
Sebagai ketua Dewan Juri dalam acara Lomba Kritik DPR 2018, Effendy Gazali mengatakan lomba kritik dapat dilakukan secara bebas dengan kreatifitas masyarakat. Namun Dewan Juri akan mencari karya kritik yang terkait dengan kinerja, pernyataan maupun sikap politik anggota DPR ataupun pimpinan DPR. Dikatakan Effendy kritik tersebut harus memberikan penghormatan terhadap Bhineka Tunggal Ika dan tidak mengandung unsur kebencian ataupun kebohongan atau hoaks. (voi/AF)
Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI akan menggelar Lomba Kritik DPR dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun DPR pada 29 Agustus 2018. DPR meminta semua pihak dapat mendukung agenda tersebut agar DPR dapat mengetahui apa saja yang harus diperbaiki. DPR bersikap terbuka terhadap kritik yang keras sekalipun. Demikian dikatakan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam acara Dialektika Politik di Media Center DPR RI Jakarta, Kamis (19/4).
“ Karena bagi kami kritik itu pupuk. Saya ingin DPR ini tumbuh besar. Inilah barangkali semangat dari pada kita membikin kritik karena kami butuh kritik karena tanpa kritik kami tidak tahu dari mana kita mulai perbaikan. Tapi kenapa kritik itu perlu? Tapi juga harus konstruktif “.
Menurut Bambang Soesatyo, DPR yang sekarang bukanlah DPR yang dahulu karena DPR masa kini terbuka dan seluruh masyarakat dapat datang ke DPR, melihat DPR dari dekat, dan DPR terbuka bagi informasi apapun. Bahkan dikatakan Bambang, DPR akan meluncurkan aplikasi ‘DPR Now’. Seluruh kegiatan DPR ini dapat dilihat melalui perangkat telepon selular sehingga DPR seperti dalam genggaman rakyat. Lomba Kritik DPR 2018 dapat diikuti oleh setiap Warga Negara Indonesia yaitu dengan lomba Kategori Esai Maksimal 500 kata dan Kategori Meme seperti gambar, karikatur dan video berdurasi 2 menit. Batas waktu pengiriman kritik adalah 19 April hingga 15 Agustus 2018. (voi/AF)