Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meluncurkan website Aliansi Anti Penyiksaan Se-Asia (Asia Alliance Against Torture). Website ini merupakan aliansi dari organisasi masyarakat sipil di seluruh Asia untuk mengadvokasi dan mengkampanyekan anti penyiksaan. Website ini dibuat dalam rangka untuk konsolidasi gerakan Hak Asasi Manusia yang melawan kekerasan dan untuk memastikan adanya pergerakan hukum secara jujur dan baik serta dapat mengintervensi negara lain di Asia. Hal tersebut disampaikan Direktur Lokataru Law and Human Rights, Haris Azhar, setelah konferensi pers peluncuran website Asia Alliance Against Torture di Jakarta selasa (24/04).
“ Website ini bertujuan dalam rangka untuk konsolidasi gerakan Hak Asasi Manusia yang melawan kekerasan, memastikan adanya pergerakan hukum secara jujur dan baik - dan nanti bisa melakukan intervensi ke sejumlah negara yang lain, ke sejumlah penguasa yang membiarkan penyiksaan itu terjadi “.
Haris juga menambahkan, website ini merupakan manifestasi dari kesadaran akan banyaknya praktek kekerasan yang semakin banyak terjadi di berbagai negara di Asia. Website ini merupakan hasil dari pertemuan KontraS dan beberapa organisasi HAM di Negara Asia beberapa tahun lalu dan berupaya untuk menurunkan angka kekerasan di Asia. Egi
Tantangan kinerja Pemerintah RI saat ini semakin berat dalam mencapai tujuan pembangunan negara, termasuk bagi jajaran Kemlu RI dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi, terutama untuk empat pilar yaitu diplomasi ekonomi, perlindungan WNI, kedaulatan dan kewilayahan, serta peningkatan citra Indonesia di mata dunia. Kondisi ini patut didukung oleh pengelolaan administrasi dan keuangan yang kuat, efektif, dan efisien. Hal inilah yang ditekankan Sekjen Kemlu RI, Dubes Mayerfas, dalam kegiatan diskusi bersama Kemlu – Kemkeu RI di KBRI Paris pada Senin 23 April 2018. Dikatakannya, terkait keuangan, masih banyak proses perbankan setempat yang kurang efisien, seperti lamanya proses transfer atau fee yang besar. Untuk tata kelola ini, Dirjen Perbendaharaan menyampaikan peran penting adanya suatu sistem keuangan yang efisien, sehingga pemanfaatan anggaran dapat berlangsung lancar sesuai perencanaan.
Produk dan Desain Furnitur Indonesia Diakui Dunia.
Furnitur berkualitas premium karya 27 desainer Indonesia hadir pada pameran furnitur dan desain interior terbesar di dunia, Salone Internazionale del Mobile, Milan, 17-22 April 2018. Para desainer dipilih melalui proses seleksi terbuka (open call) oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) secara ketat guna memamerkan ragam karya desain mereka pada ajang bergengsi tersebut. Paviliun Indonesia di Salone Internazionale del Mobile 2018 ramai dikunjungi para pelaku industri furnitur yang tertarik dengan ragam produk berbahan dasar kayu dan rotan.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf, yang hadir di Paviliun Indonesia bangga dengan furnitur Indonesia yang semakin diakui dunia. Banyaknya permintaan terhadap produk yang dipamerkan diharapkan terus mendorong desain karya perancang Indonesia untuk semakin memperoleh tempat dalam industri furnitur global.
Kopi Instan Indonesia Digemari pada Food Expo Kyrgyzstan.
Salah satu produk unggulan Indonesia, kopi, gencar dipromosikan oleh KBRI Tashkent. Setelah mengikuti pameran di Uzbekistan awal bulan ini, KBRI Tashkent kembali mempromosikan kopi, kali ini di Bishkek, Kyrgyzstan (17-19/4). KBRI Tashkent menggandeng salah satu produsen produk kopi dan makanan ringan dalam mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia pada pameran tersebut. Beragam produk makanan dan minuman yang ditampilkan seperti kopi instan, biskuit, cokelat, maupun permen kopi menarik minat para pengunjung untuk melihat dan mencoba sampel produk-produk yang ditampilkan. KBRI juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan tujuan wisata dan kebudayaan Indonesia.
Pameran Food Expo Kyrgyzstan merupakan pameran produk dan industri makanan terbesar di Kyrgyzstan. Pameran tahun ini dikunjungi lebih dari 3500 orang pengunjung dan diikuti 40 eksibitor dari 8 negara diantaranya Rusia, Belarus, Indonesia, Uzbekistan, Jerman, China, Kazakhstan dan Kyrgyzstan. Partisipasi dalam pameran ini merupakan salah satu upaya mencari peluang pasar baru bagi produk kopi Indonesia.
Produk kerajinan karya anak bangsa Indonesia berhasil tampil pada ajang pameran internasional, Salone del Mobile Milano 2018 di Italia. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Gati Wibawaningsih, di Jakarta, Minggu (22/4) mengatakan, produk kerajinan itu di antaranya dari Bali Creative Industri Center -BCIC, salah satu pusat inovasi di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian. Sejak tahun 2015, BCIC menjadi tempat berkumpul para wirausaha dan inkubator kreatif di bidang fesyen, kriya, dan animasi.
Gati Wibawaningsih menjelaskan, melalui BCIC, pihaknya fokus mendorong terciptanya wirausaha industri baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal agar dapat bersaing di pasar global. Adapun program yang dilaksanakan, antara lain Design Lab, Creative Camp, Inkubator Bisnis Kreatif, Indonesian Fashion and Craft Award, pelatihan, dan pameran karya.
Pameran desain dan furnitur internasional Salone del Mobile Milano 2018 berlangsung dari 17 hingga 22 April. 2.000 peserta dari berbagai negara di dunia menghadirkan inovasi produk kontemporer yang menggabungkan unsur desain, teknologi, fleksibilitas, dan keberlanjutan.
Dalam pameran tersebut, Indonesia memiliki satu paviliun yang dinamakan “IDentities”, berada di Hall 14 stand F30. Paviliun Indonesia ini menampilkan karya terkurasi dari 27 desainer Indonesia. Menurut Gati Wibawaningsih, sebenarnya banyak produk kerajinan Indonesia layak ditampilkan di dunia desain internasional, karena berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Dua produk unggulan Bali Creative Industri Center yang mewakili Indonesia, yaitu produk lampu dengan nama “Cengkeh” karya Genie Anggita yang terinspirasi dari masa kejayaan rempah Indonesia dalam perdagangan Internasional. Produk ini diproduksi bekerja sama dengan para pengrajin di Sentra Tembaga Tumang, Boyolali, Jawa Tengah.
Genie Anggita mengatakan, pihaknya mencoba memperkenalkan kekayaan Indonesia di produk mereka yang memakai material lokal, seperti rotan dan bambu. Pengerjaannyapun dilakukan pengrajin lokal. Ia menambahkan, di produk-produk tersebut diperkenalkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan cerita rakyat Indonesia.
Produk selanjutnya adalah Taratan, sebuah lampu rotan rancangan Ilhamia Nuantika yang bekerja sama dengan para pengrajin rotan asal Jawa Timur. Taratan terinspirasi dari filosofi budaya Madura dan menggunakan sifat rotan untuk memainkan impresi cahaya yang dihasilkan.
The 3rd Asia Pacific Rainforest Summit atau pertemuan tingkat tinggi hutan-hujan Asia Pasifik, APRS ke-3 berlangsung di Yogyakarta 23 hingga 25 April. Usai membuka pertemuan, Senin, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, banyak agenda perlindungan hutan dari pertemuan 2-tahunan tersebut.
“ Pertama, untuk memulihkan bentang lahan hutan yang terdegradasi, dan untuk melindungi hutan yang bernilai konservasi tinggi. Yang kedua, dari APRS ini kita bisa memformulasikan kebijakan nasional untuk mengurangi hilangnya hutan-hujan atau rainforests sebagai harta berharga di dunia ini, tetapi di sisi lain tetap bisa mendukung pembangunan ekonomi dengan pelestarian “.
Menteri Siti Nurbaya Bakar juga mengatakan, pertemuan tingkat tinggi hutan-hujan Asia Pasifik (APRS) ke-3 juga diharapkan membantu membangun sistem nasional untuk perlindungan hutan. APRS ke-3 berlangsung hingga Rabu, terdiri atas sesi presentasi perwakilan negara-negara Asia Pasifik, pertemuan antar pejabat, pertemuan ilmiah dan kunjungan ke kawasan hutan sosial di Gunungkidul serta Hutan Lindung Merapi. APRS diselenggarakan tiap 2 tahun sekali. APRS pertama berlangsung di Sydney tahun 2014. APRS ke-2 diselenggarakan di Thailand tahun 2016 dan APRS ke-3 saat ini sedang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan tema Melindungi Hutan dan Masyarakat, serta Mendukung Pertumbuhan Ekonomi. (voi/munarsih)