Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan rencana pengusiran 23 diplomat Rusia dalam sebuah pidato di depan Parlemen hari Selasa (13 Maret). Tuduhan bagi mereka cukup serius; menjadi mata-mata Rusia. Langkah yang diambil Inggris ini menjadi yang terbesar dalam 30 tahun terakhir. Perdana Menteri May memutuskan mengambil langkah tegas ini karena menganggap Rusia tidak memberikan klarifikasi atas keterlibatan Rusia pada percobaan pembunuhan mantan agen Rusia yang tinggal di Inggris, Sergei Skripal dan putrinya Yulia dengan menggunakan racun Novichok yang pernah diproduksi di Uni Sovyet. Tidak berhenti sampai di situ, May juga memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan berkunjung pejabat kerajaan ke Rusia termasuk menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia 2018 di Rusia. Jelas ini bukan tuduhan main-main. Tantangan bagi Theresa May adalah membuktikan apa yang dituduhkannya benar.
Rusia melalui pernyataan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, jelas menyanggah tudingan Inggris sebagai dalang serangan terhadap Sergei Skripal. Sanggahan juga disampaikan Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia yang menganggap serangan itu menjadi provokasi terhadap Rusia jelang Piala Dunia dan Pemilihan Presiden. Rusia harus membuktikan bersih dari keterlibatan dalam serangan itu. Namun belum sampai pengusutan tuntas, Rusia sudah mengancam akan memulangkan para diplomat Inggris di Rusia.
Inggris tidak sendirian dalam hal ini. Sekutu Inggris, Amerika Serikat juga membuka persoalan ini dalam forum resmi PBB hari Rabu (14 Maret), setelah Inggris mendesak pelaksanaan pertemuan di Dewan Keamanan. Amerika Serikat menganggap Rusia bertanggung jawab. Duta Besar Amerika Serikat di PBB, Nicky Haley meminta pertanggung jawaban Rusia dan Presiden Donald Trump meminta Rusia memberikan jawaban. Amerika Serikat juga pernah mengusir Diplomat-diplomat Rusia beberapa waktu lalu.
Diharapkan, investigasi pihak Inggris dapat mengungkap kasus ini dan menjelaskan adakah keterlibatan negara lain. Inggris bisa saja mengusir diplomat Rusia, tapi Rusia juga dapat melakukan aksi balasan. Usir mengusir diplomat seperti ini tentu saja malah menjauhkan penyelesaian masalah.
Giatkan gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan-KLHK bersama Pemerintah Kota Palembang, dengan melakukan aksi bersih sampah dilaksanakan saat Car Free Day, di Kambang Iwak, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Pelaksanaan TBBS mulai tanggal 21 Januari 2018 sampai dengan 21 April 2018, namun demikian gerakan bersih sampah secara masif ini tidak akan berhenti setelah tanggal 21 April. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rossa Vivien Ratnawati kepada RRI, di Palembang Senin (12/3/2018) mengatakan agenda TBBS ini justru harus dijadikan pemicu dan pemacu kesadaran untuk selalu menerapkan pola hidup mengurangi, menangani dan mengolah sampah. Menurut Vivien, kegiatan dimaksudkan untuk mengajak masyarakat Palembang lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, sekaligus persiapan dan sosialisasi kampanye less waste more games saat pelaksanaan Asian Games mendatang. Sampai saat ini, kurang lebih 1.500 kegiatan TBBS di 20 Provinsi telah dilakukan, dengan melibatkan lebih dari 2 juta orang. Kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan seribu 173,98 ton sampah terolah, yang terdiri atas sampah organik 631,3 ton, dan sampah anorganik 542,6 ton. Sementara yang menjadi residu dan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir hanya 586,4 ton. Hal ini mengindikasikan, bahwa inisiatif pengelolaan sampah yang merupakan kolaborasi masyarakat dan pemerintah daerah sudah terlaksana dengan baik dan perlu diapresiasi. Selain itu, Vivien menambahka, juga akan ada kegiatan pembinaan pengelolaan sampah kepada Pramuka.
Sementara itu, Pejabat Sementara-Pjs Walikota Palembang, H. Akhmad Najib, mengungkapkan, Kota Palembang sedang berbenah untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan mendukung pencapaian Indonesia bersih sampah 2020. Akhmad Najib mengatakan, Aksi bersih sampah di Palembang juga diramaikan oleh artis yang peduli dengan isu lingkungan bersama tujuh orang duta Patroli Sampah. Selain itu, kegiatan juga diiisi oleh dialog partisipatif dengan sejumlah komunitas, sebagai ajang berbagi mewujudkan “Palembang yang Bersih dari Sampah. Seiring dialog, juga dilaksanakan edukasi pengelolaan sampah kepada 100 anggota Pramuka Saka Wanabakti, oleh Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Pengembangan Generasi Muda, dengan harapan Pramuka dapat menjadi agen perubahan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah. Kegiatan serupa dengan konsep “less waste event” (penyelenggaraan acara minim sampah) telah digelar di Semarang, dan masih akan berlangsung di sejumlah kota, antara lain Makassar, Ambon, Yogyakarta, Jayapura dan Banjarmasin, hingga 15 April mendatang.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan revolusi industri keempat atau Industry 4.0 yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk manufaktur nasional agar lebih kompetitif. Guna mewujudkan sasaran tersebut, diperlukan pusat-pusat inovasi dalam upaya menunjang peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan penumbuhan wirausaha baru industri yang siap mengimplementasikan teknologi digital terkini. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika menjadi narasumber pada acara Learning Innovation Summit 2018 di Jakarta, Rabu (14/3).
Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung. Dalam hal pengembangan industri berbasis digital ini, Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi melalui pembangunan gedung inkubasi bagi para pelaku usaha rintisan (startup), antara lain di Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC) atau TohpaTI Center, Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark, dan Pusat Desain Ponsel di Batam. Kawasan-kawasan tersebut menjadi basis inovasi dan kreativitas bagi parapelaku industri di bidang digital yang ingin mengembangkan perangkat lunak, web, aplikasi, film dan animasi, serta program-program digital lainnya.
Menteri Airlangga Hartarto meyakini, perkembangan startup di Indonesia akan tumbuh signifikan seiring momentum bonus demografi yang dialami, karena bisnis ini banyak diminati oleh generasi milenial. Untuk itu, anak-anak muda Indonesia diharapkan bisa menguasai bahasa Inggris, statistik, dan coding atau pengodean. Menurut Menteri Airlangga Hartarto materi ini bisa dipelajari dalam kurun enam bulan, dan Indonesia siap menjadi solusi dalam digital ekonomi.
Menteri Airlangga Hartarto menjelaskan dengan pusat penelitian yang aplikatif, seperti techno park yang dimiliki Kementerian Perindustrian, pemerintah memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan menargetkan 1.000 technopreneur, valuasi bisnis mencapai 100 miliar dolar Amerika Serikat, dan total nilai perdagangan elektronik sebesar 130 miliar dolar Amerika Serikat.
Menteri perindustrian juga menyampaikan, pihaknya tengah menyusun peta jalan mengenai strategi Indonesia menerapkan teknologi Industry 4.0. Teknologi itu di antaranya artificial intelligence, internet of things, big data, robotics dan 3D printing. Menteri Airlangga menyebut ada lima industri mercusuar yang pemerintah siapkan, yaitu indutri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.
Menurut menteri Airlangga Indonesia menjadi negara yang potensial untuk tumbuh dan berkembangnya perdagangan elektronik karena menjadi pasar terbesar di ASEAN. Potensi ini didukung dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Penetrasi internet telah menjangkau sebanyak 90,5 juta jiwa dan di antara mereka sekitar 26,3 juta jiwa telah berbelanja secara online. Selain itu, saat ini, di ASEAN ada sekitar tujuh unicorn atau perusahaan startup yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat. Empat di antaranya dari Indonesia, yakni Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, dan Gojek.
Menteri Perindustrian menambahkan, kekuatan ekonomi Indonesia dinilai sebagai salah satu pemain kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global. Indonesia mampu memberikan kontribusi sebesar 2,5 persen terhadap pertumbuhan dunia, di mana capaian tersebut mengungguli sumbangsih dari Korea Selatan, Australia, Kanada, Inggris, Jepang, Brasil dan Rusia.
Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN (USABC) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah peluang investasi di sektor maritim. Presiden dan Pimpinan Perusahaan –CEO,Dewan Bisnis AS-ASEAN Alexander C. Feldman di Jakarta, Rabu, mengatakan sejumlah peluang investasi yang dibahas mencakup sektor energi, pariwisata hingga industri garam dan upaya mengatasi sampah plastik laut. Feldman mengatakan, selain peluang di sektor pariwisata, organisasi tersebut juga melihat peluang perusahaan Amerika Serikat dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat soal sampah plastik. Selain itu juga tentang tantangan di pariwisata dan memastikan pariwisata dapat hidup di seluruh kepulauan dengan konsep 10 Bali baru. Feldman mengatakan pertemuan dengan Luhut merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (13/3). Ia mengaku akan melanjutkan pembicaraan mengenai peluang-peluang kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), juga beberapa menteri lainnya di Yogyakarta, Kamis. antara