Daniel

Daniel

26
March

 

Komisi Penyiaran Indonesia –KPI berharap, Keputusan Presiden tentang penetapan Hari Penyiaran Nasional pada 1 April segera ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (25/3) mengatakan, penetapan melalui Keputusan Presiden ini ditunggu oleh insan penyiaran Indonesia. Karena, penetapan tersebut menjadi bukti pengakuan pemerintah atas eksistensi dunia penyiaran nasional yang dimulai sejak berdirinya Solosche Radio Vereniging di Solo, 1 April 1933. Menurutnya, eksistensi dunia penyiaran dalam menyertai bangsa ini melewati berbagai fase, patut dihargai dengan ditetapkannya Hari Penyiaran Nasional dalam Keputusan Presiden. Seperti dikutip Antara, deklarasi hari penyiaran nasional dilakukan pertama kali oleh masyarakat Solo pada 1 April 2009. Inisiatif tersebut dilanjutkan oleh Wali Kota Surakarta saat itu, Joko Widodo, yang mengirim surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika tentang usulan penetapan Hari Penyiaran Nasional sekaligus diakuinya KGPAA Mangkunegoro VII (tujuh) sebagai Bapak Penyiaran. antara

26
March

World Wildlife Fund of Nature-WWF, sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah  konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan menyebut bumi sedang krisis. Kerusakan bumi berjalan begitu cepat. Dari laporan WWF-UK Living Planet Report, sebanyak 80 persen spesies air musnah, sedangkan lebih dari 50 persen populasi hewan darat punah. Ada 40 persen hutan berubah menjadi lahan pertanian dengan 15 juta pohon hilang tiap tahun untuk bahan baku produksi minyak. Selain itu, perubahan iklim membuat satu dari enam spesies di dunia  dalam ancaman kepunahan.

Untuk menyelamatkan bumi, WWF melakukan kegiatan yang disebut Earth Hour. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan Earth Hour? Apa tujuan kegiatan itu?

Earth Hour atau dalam bahasa Indonesia berarti Jam Bumi, adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh World Wildlife Fund of Nature (WWF) pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini berupa pemadaman lampu  di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Kegiatan yang dicetuskan WWF ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan. Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada Earth Hour 2008. Tahun ini Earth Hour dilaksanakan di 180 negara termasuk Indonesia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa kota di Indonesia ikut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour. Sabtu Malam (24/3/2018) mulai jam 20.30 sampai 21.30 waktu setempat, peringatan Earth Hour Indonesia 2018 dilaksanakan serentak di Indonesia. Tahun ini, ada 60 kota yang ikut menggelar peringatan Earth Hour Indonesia 2018, di antaranya adalah Jakarta, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Yogyakarta dan Pontianak di Kalimantan Barat.

Dikutip dari situs resmi World Wide Fund for Nature (WWF), mematikan lampu selama 60 menit menjadi simbol yang menunjukkan solidaritas untuk planet bumi.


Meskipun hanya dilakukan selama 1 jam dan sekali setiap tahunnya  kegiatan Earth Hour ini terbukti telah berdampak sangat besar, terutama dalam menghemat energi. Untuk wilayah DKI Jakarta saja, pemadaman yang dilakukan di Stadion Utama Bung Karno, Gedung Balai Kota, Monumen Nasional (Monas), Monumen Selamat Datang, Simpang Susun Semanggi dan kantor pemerintah provinsi DKI Jakarta ini diperkirakan berhasil menghemat 170 mega watt listrik. Selain menghemat dari segi biaya dan daya, pemadaman listrik yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta juga berdampak terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.

Bagaimana dengan di dunia? Selain berhasil menghemat energi, selama sekitar 10 tahun lebih terlaksananya aksi, Earth Hour telah membantu terciptanya 3,4 juta hektar kawasan lindung laut Argentina. Juga  hutan  Earth Hour seluas 2.700 hektar di Uganda dan undang-undang baru untuk perlindungan laut dan hutan di Rusia.

Melihat besarnya manfaat, ke depan hendaknya tidak hanya perkantoran dan bangunan  milik pemerintah saja yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour ini.  Penghematan energi hendaknya tidak hanya melalui kegiata setahun sekali selama satu jam saja, namun dilakukan dan diterapkan secara terus menerus.

Earth Hour hanyalah satu dari sekian upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan bumi. Mari melakukan sesuatu, sehingga  Bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditempati.

23
March

Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman melakukan lawatan ke Amerika Serikat selama tiga pekan. Selasa lalu (20 Maret 2018), Pangeran Mohammed  telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tentu saja Washington membuka lebar-lebar pintu bagi kedatangan sang Pangeran. Trump sendiri dengan senang hati menyambut pangeran Mohammed  dan menunjukkan dengan bangga dalam sebuah papan besar nilai kunjungan sang Pangeran yang potensial bagi AS. Sambil berseloroh Trump menyatakan nilai pembelian yang mencapai lebih dari 12 milliar dollar AS itu hanya seperti membeli kacang.

Trump  dengan hangat menyambut kedatangan Pangeran Mohammed dengan mengatakan Arab Saudi sebagai Negara sangat kaya dan membagi kekayaan itu kepada Amerika Serikat dengan membeli perlengkapan militer AS. Dalam soal senjata, Saudi royal berbelanja. Dengan peralatan tempur itulah, Saudi berani melakukan intervensi ke Yaman.

Di samping urusan pembelian  senjata, Pangeran Mohammed  bin Salman dengan Presiden Trump juga mendiskusikan beberapa isyu penting seperti blokade Qatar, perang di Yaman, keamanan Timur Tengah dan soal perjanjian Nuklir Iran. Sebelum tiba di AS, sang Pangeran sempat menyampaikan hubungan Saudi dengan AS akan terjalin kembali setelah 80 tahun.  Memang di masa pemerintahan Barrack Obama, hubungan bilateral Saudi dengan AS relatif dingin. Terkait hal  itu, Trump menyalahkan Obama, yang disebutnya membuat nilai perdagangan AS dengan Saudi menurun, dan berdampak pada penurunan lapangan kerja di AS.

Kunjungan untuk mengembalikan hubungan baik kedua Negara tentu positif saja. Yang menjadi persoalan, jika hasil lawatan itu membawa pulang senjata, yang digunakan untuk memperpanjang masalah di Timur Tengah. Bila pendekatan senjata yang dikedepankan,  maka persoalan di kawasan itu  rasanya malah akan semakin parah dan  bukan semakin baik. Ini yang sama sekali tidak diinginkan.

Diharapkan, pangeran Mohammed bin Salman, yang telah mencetuskan visi 2030 Arab Saudi, melakukan reformasi sehingga dapat menjadi pimpinan masa depan Saudi. Sangat disayangkan bila sang Pangeran   mengurangi kecemerlangan visi nya dengan senjata yang dibeli dari AS.

21
March

 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK RI) terus berkomitmen untuk menciptakan kota ramah lingkungan yang hijau dan sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian LHK RI akan terus memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak dan secara khusus melakukan pengawasan terhadap kawasan hutan yang berada di wilayah kota. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar dalam wawancara khusus bersama Voice of Indonesia, Selasa, 20 Maret di Jakarta.

“ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memperkuat kerja sama dengan perencana kota, real estate, praktisi, dan masyarakat untuk membuat kota kita lebih hijau dan lebih sehat. Kami sebenarnya juga sudah mengeluarkan Keputusan Menteri tahun 2009, semacam pedoman pengelolaan hutan kota dan memberikan pengawasan kepada pemerintah kota dalam persiapannya untuk hutan kota. Jadi, kami  sedang bekerja dengan aspek tersebut sekarang “.

Menteri Siti Nurbaya Bakar menambahkan, komitmen untuk mewujudkan kota ramah lingkungan tersebut sejalan dengan Undang – Undang Dasar (UUD) 1945 terkait implementasi Hak Asasi Manusia (HAM). Karena hak masyarakat untuk hidup di lingkungan yang sehat dan hijau merupakan bagian dari HAM. Terkait dengan keterkaitan antara hutan dan kota, Menteri Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, kota sangat bergantung kepada hutan karena hutan yang memberikan suplai berbagai kebutuhan vital bagi masyarakat di kota seperti air, udara segar, dan kebutuhan lainnya. (Rezha)