Presiden Joko Widodo minta sebagai birokrat muda para calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil seleksi 2017 punya rasa ingin tahu tinggi. Hal itu dikatakan Presiden di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, saat menyampaikan kuliah umum bagi CPNS dengan tema "Bersatu Dalam Harmoni menuju Birokrasi Berkelas Dunia 2024". Total ada 5.165 CPNS yang hadir dalam kuliah umum itu mewakili 33.155 CPNS yang lolos dari seleksi reguler 2017. Presiden juga meminta mereka menjadi pembela Pancasila, birokrat-birokrat yang penuh intergritas dan bebas korupsi, yang melayani masyarkat serta birokrat yang membawa lompatan kemajuan bagi kejayaan bangsa Indonesia. Acara kuliah umum itu juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja termasuk Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir. (antara)
Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti Nugraha Mauludiah, menargetkan 50 ribu pengunjung pameran Pekan Indonesia atau InaWeek yang digelar di kota terbesar di Tiongkok itu. Hal itu dikatakan Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara di Shanghai, Senin (26/3). Menurutnya, target tersebut sangat realistis, mengingat selama tiga hari pada 11 sampai 13 Mei mendatang, InaWeek dipusatkan di Oriental Pearl Tower, ikon pariwisata Shanghai. Gedung pencakar langit setinggi 468 meter itu setiap hari dikunjungi ribuan wisatawan domestik dan mancanegara. Bahkan, jumlah pengunjung InaWeek juga diprediksi melampaui target, karena pengelola gedung turut membantu mempromosikan ajang tahunan kerja sama antara Konsulat Jenderal RI di Shanghai dan Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok itu. Rangkaian InaWeek digelar pada 4 sampai 13 Mei. Namun tiga hari terakhir dipusatkan di Oriental Pearl Tower yang akan didirikan 40 anjungan untuk memamerkan budaya, pariwisata, karya fotografi anak bangsa, dan produk-produk khas Nusantara. Antara
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Bambang Soesatyo, mengatakan, Indonesia dan Georgia sama-sama memiliki pengalaman pemberantasan korupsi. Karena itu ia berharap, kedua negara dapat berbagi pengalaman terkait praktik pemberantasan korupsi. Terutama terkait dengan dana repatriasi. Seperti dikutip Antara, Bambang Soesatyo menyatakan hal itu, saat delegasi parlemen Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Georgia di sela-sela sidang resmi forum Inter Parliamentary Union ke-138, di Jenewa, Swiss, Minggu (25/3) waktu setempat. Menurutnya, pada pertemuan bilateral tersebut, Ketua Parlemen Georgia menyampaikan keberhasilan negaranya dalam pemberantasan praktik korupsi. Data Indeks Transparansi Internasional mencatat, indeks pemberantasan korupsi di Georgia meningkat signifikan sebanyak 74 poin hanya dalam waktu 11 tahun. Indeks pemberantasan korupsi di Georgia tercatat lebih baik dari beberapa negara Eropa, seperti Ceko, Latvia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria. antara
Komisi Penyiaran Indonesia –KPI berharap, Keputusan Presiden tentang penetapan Hari Penyiaran Nasional pada 1 April segera ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (25/3) mengatakan, penetapan melalui Keputusan Presiden ini ditunggu oleh insan penyiaran Indonesia. Karena, penetapan tersebut menjadi bukti pengakuan pemerintah atas eksistensi dunia penyiaran nasional yang dimulai sejak berdirinya Solosche Radio Vereniging di Solo, 1 April 1933. Menurutnya, eksistensi dunia penyiaran dalam menyertai bangsa ini melewati berbagai fase, patut dihargai dengan ditetapkannya Hari Penyiaran Nasional dalam Keputusan Presiden. Seperti dikutip Antara, deklarasi hari penyiaran nasional dilakukan pertama kali oleh masyarakat Solo pada 1 April 2009. Inisiatif tersebut dilanjutkan oleh Wali Kota Surakarta saat itu, Joko Widodo, yang mengirim surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika tentang usulan penetapan Hari Penyiaran Nasional sekaligus diakuinya KGPAA Mangkunegoro VII (tujuh) sebagai Bapak Penyiaran. antara