Pemerintah segera membentuk Komite Industri Nasional dalam upaya kesiapan mengantisipasi dan mengimplementasikan perkembangan revolusi industri tahap ke empat atau Industri 4.0. Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (1/4) menyebutkan, Komite Industri Nasional tersebut dipersiapkan untuk menyongsong era digital. Menurutnya, dibutuhkan koordinasi, baik itu terkait dengan harmonisasi regulasi, insentif-insentif fiskal, maupun infrastruktur telekomunikasi. Seperti dikutip Antara, Menteri Airlangga mengatakan, Komite tersebut diperlukan untuk memperkuat kerja sama dan memfasilitasi penyelarasan di antara kementerian dan lembaga terkait dengan para pelaku industri dalam negeri, agar Indonesia mampu kompetitif memasuki era digital. Ia menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, dimungkinkan untuk membentuk komite tersebut yang akan dipimpin langsung oleh Presiden dan dibawahi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. antara
Perajin Tenun Ulap Doyo terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang New York Now pada bulan Agustus mendatang. Mereka terpilih setelah Tim Kurasi Industri Amerika bersama Konsulat Jenderal RI melakukan penelitian dan kajian terhadap 25 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Kalimantan timur. Asisten Manajer Tim Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan timur, Dirwanta Firsta, di Samarinda, Minggu (1/4) mengatakan,ditunjuknya perajin tenun Ulap Doyo yang merupakan binaan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan timur, sebagai bukti produksi Tenun Ulap Doyo sudah memenuhi kriteria yang ditentukan Panitia New York Now untuk hadir dalam Pameran Internasional. Menurutnya, ini peluang berharga dan event yang tidak mudah. Seperti dilaporkan Kantor Berita Radio Nasional, Ulap Doyo, kain Tenun khas Kalimantan Timur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2013 lalu. Dalam kehidupan sehari-hari, kain ini banyak digunakan untuk berbagai upacara adat, busana pesta pernikahan, hingga mahar. kbrn
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara menyatakan, Komisi Penyiaran Indonesia -KPI harus kembali fokus mengawasi konten siar. Selama ini secara legislasi dan regulasi, KPI terlalu fokus pada perizinan. Hal itu disampaikan Menteri Rudiantara saat membuka Hari Penyiaran Nasional 2018 dan Rapat Koordinasi Nasional KPI ke-85 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (1/4). Seperti dikutip Antara, ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 2.700 izin lembaga penyiaran, baik swasta maupun khusus. Sekitar 1.100 izin untuk televisi dan 1.600 untuk radio. Menteri Rudiantara menambahkan, pengawasan konten perlu lebih ditekankan karena kini frekuensi bukan satu-satunya medium yang meneruskan konten kepada publik. Ada platform lain saat ini berkembang di masyarakat yang kontennya juga harus diawasi, seperti media sosial dan media online. Menurutnya, izin yang diberikan kepada platform baru itu, berdasarkan janji dari pemegang izin siar atas konten-kontennya. Antara
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Mohammad Faozal, mengatakan, sebanyak 18 negara dipastikan akan mengikuti balap sepeda internasional "Tour de Lombok Mandalika" 2018 yang akan berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, pada 13-15 April mendatang. Seperti dilaporkan Antara, Lalu Mohammad Faozal saat peluncuran Tour de Lombok Mandalika 2018 di Kota Mataram, Minggu (1/4) menjelaskan, Tour de Lombok Mandalika ini akan dilaksanakan dalam tiga etape balap, yang semuanya melintasi destinasi wisata di Lombok. Ketiga etape itu adalah Kuta Mandalika-Kota Mataram yang menempuh jarak sekitar 84,4 kilometer. Etape ke dua, Mataram - Sembalun, Lombok Timur dengan jarak tempuh sekitar 172.4 kilometer, dan etape ke tiga adalah sirkuit di Kota Mataram dengan jarak 110 kilometer. Sementara itu, perwakilan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia, Yunita menyebutkan, 18 tim dari 18 negara yang ikut dalam kegiatan ini, antara lain dari Malaysia, Jepang, Australia, Kazakhtan, dan Tiongkok. antara