Komisi Pemilu Pusat Rusia, Minggu 18 Maret, melaporkan bahwa 67 persen pemilih, memberikan suara mereka pada pemilu di Rusia yang baru saja berlangsung. Dari perhitungan sementara lebih dari dari 75 persen telah memilih Vladimir Putin. Meski penghitungan keseluruhan masih berlangsung namun para pengamat sudah bisa memastikan Mantan Anggota KGB, dinas rahasia di Era Uni Sovyet itu, untuk ke tiga kalinya akan kembali memerintah Rusia selama 6 tahun ke depan, menyisihkan 7 kandidat lainnya.
Kemenangan Putin telah menimbulkan reaksi yang beragam dari beberapai pemimpin dunia. Seperti dikutip dari Deutche Welle, Pemilihan kembali Vladimir Putin telah menimbulkan perasaan campur aduk di seluruh Jerman, termasuk pada tingkat kekuatan politik tertinggi. Dalam konferensi pers pemerintah pada Senin 19 Maret, juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert mengatakan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengirim ucapan selamat atas kemenangan Putin. Sedangkan pemimpin Tiongkok Xi Jinping Seperti yang dikutip dari XInhua, selain mengucapkan selamat atas kemenangan Putin, juga mengatakan Tiongkok berkeinginan untuk bekerja sama dengan Rusia, dan meningkatkan hubungan kedua negara ke level yang lebih tinggi. Sementara Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan Venezuela bakal meningkatkan hubungan bilateral dengan Rusia usai kemenangan Putin di Pemilu, terutama di bidang kebijakan internasional demi terciptanya perdamaian dunia.
Tokoh gerakan oposisi Alexei Navalny, yang dilarang ikut pemilu, sebelumnya meminta pendukungnya memboikot pemungutan suara yang disebutnya "palsu". Dia mengklaim telah mengirim lebih dari dari 33.000 pengamat ke seluruh negeri dan mengatakan telah terjadi "pelanggaran besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya". Namun, komisi pemilihan Rusia menolak tuduhan telah terjadi kecurangan.
Konon, kemunculan Putin setelah runtuhnya Uni Sovyet telah diramalkan oleh Peramal terkenal asal Prancis Nostradamus di abad ke 15. Menurut ramalan tersebut, akan ada seorang pemimpin di Rusia yang akan membawa kembali kejayaan Uni Sovyet dengan ciri ciri sama yang dimiliki oleh mantan agen KGB tersebut.
Terlepas dari benar tidaknya ramalan itu, dunia banyak berharap kemenangan Putin dapat memberikan kontibusinyata bagi kedamaian dunia. Karena usai era perang dingin berakhir, hegemoni kekuatan barat nampak sangat mendominasi. Hampir semua negara barat ikut andil dalam program perdamaian yang di gagas PBB di daerah daerah konflik mulai dari Timur Tengah hingga ke negara negara Asia.
Rusia memang tampak sangat bersemangat untuk berperan dalam penyelesaian berbagai konflik di dunia. Selain itu,kestabilan wilayah menjadi program politik Presiden terpilih Rusia ke depannya. Hal ini ditengarai sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan sebagai negara adikuasa.
Forum Tempe Indonesia (FTI) menyatakan mempunyai bukti bahwa tempe merupakan warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage of humanity) yang akan digunakan sebagai dokumen untuk diajukan ke UNESCO. Ketua FTI Prof Made Astawan di sela Lokakarya Internasional tentang Tempe yang diadakan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) di Surabaya, Selasa mengatakan salah satu bukti dokumen kuat adalah munculnya kata-kata tempe di Serat Centhini yang menunjukkan bahwa tempe telah dikenal sejak abad ke-16. Selain bukti dokumen, syarat lain yang dibutuhkan untuk maju ke UNESCO ialah pengakuan dari Pemerintah Indonesia bahwa tempe merupakan warisan budaya nasional. Pengakuan itu sudah diberikan pada Oktober 2017 lalu. Lokakarya ini, lanjut dia, merupakan bentuk selebrasi atas pengakuan Pemerintah Indonesia. Made mengemukakan, keuntungan dari pengakuan UNESCO atas tempe diharapkan seperti pada batik. Setelah batik ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tahun 2009, semua orang memakai batik, baik tua dan muda. Antara
Pemerintah diminta untuk segera merevisi Undang-Undang-UU tentang Narkotika, sejalan dengan perkembangan dan kecanggihan kejahatan narkotika global. Kalau tidak, maka Dewan Perwakilan Rakyat RI-DPR RI siap mengambilalih revisi UU Narkotika tersebut. Demikiandisampaikan oleh Wakil Ketua Badan legeslatif DPR RI Firman Subagyo dalam forum legislasi 'Urgensi Revisi UU Narkotika, Pengawasan dan Penindakan yang Ideal' bersama anggota Komisi III DPR M. Nasir Djamil di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3/2018). Ia menegaskan, UU Narkotika dan Psikotropika saat ini sudah jauh ketinggalan dan lemah. Padahal pemerintah sudah menyerukan soal Indonesia darurat narkoba. Untuk itu dia mendesak pemerintah untuk segera mengirimkan naskah perubahan revisi UU narkotika tersebut. Dikatakannya, dalam revisi tersebut diharapkan aparat kepolisian maupun BNN yang terbukti melakukan ‘permainan’ kejahatan narkoba harus dikenai sanksi hukum. KBRN
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI Selasa (20/3/2018) melaksanakan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Birokrasi , Akademisi, Tokoh Masyarakat, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI-TNI dan Polri di Ball Room Gamalama Grand Dafam Bela Hotel Ternate. Kegiatan yang dilaksanakan hingga tanggal 27 Maret 2018 tersebut dengan Pemateri Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dan Sultan Tidore H. Husain Syah dengan peserta 100 orang dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate juga akademisi, Tokoh Masyarakat dan perwakilan TNI dan Polri. Ketua Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo kepada RRI Selasa (20/3/2018) mengatakan, kegiatan ini pada intinya merupakan pembekalan untuk bisa saling bertukar informasi dan pengalaman untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika perkembangan lingkungan strategis yang semakin berubah dan memberikan tantangan baru. Dikatakannya, kemajuan teknologi terutama informasi ke masa depan harus dipersiapkan dan antisipasi, seperti akan banyak hal-hal yang sekarang ini dilakukan manusia di era digitalisasi, sehingga perlu diantisipasi supaya tidak memberikan pengaruh yang negatif dan tetap mengarah pada nilai-nilai kebangsaan. KBRN