Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh elemen bangsa tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong maupun fitnah yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, fitnah yang selama ini tersebar begitu jahat dan kejam, sehingga harus diusut dan ditindak oleh aparat Kepolisian hingga tuntas. Presiden Jokowi, ketika memberikan sertifikat tanah di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (06/03/18) mengatakan, fitnah yang selama ini tersebar begitu jahat dan kejam, sehingga harus diusut dan ditindak oleh aparat Kepolisian hingga tuntas.
"Saya kira Polisi tahu itu pelanggaran hukum atau tidak. Kalau pelanggaran hukum, saya perintahkan entah itu Saracen atau MCA, (untuk) kejar, selesaikan, tuntas! Jangan setengah-setengah. Itu bisa menyebabkan disintegrasi bangsa."
Hoax yang tersebar di media sosial selama ini cenderung mendiskreditkan Presiden Joko Widodo yang difitnah sebagai antek Partai Komunis Indonesia (PKI). Presiden sendiri mengaku heran dan kerap kali dibuat geram dengan "jahatnya politik" yang digunakan oleh oknum tertentu, untuk membunuh karakter seseorang dan memecah belah bangsa. (KBRN/PRADIPTA/AHM)
Direktorat Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung telah menyelenggarakan kegiatan “Familiarization Trip for Ambassadors of Middle East and North African Countries". Duta Besar negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara berkunjung ke Provinsi Lampung, pada 5 hingga 7 Maret 2018. Familiarization Trip ini diikuti oleh Duta Besar dan wakil duta besar negara Maroko, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia, Kuwait yang ada di Jakarta. Sementara dari Kementerian Luar Negeri RI diwakili oleh Direktur Timur Tengah, Sunarko dan Duta Besar RI untuk Yaman, Nurul Aulia.
Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung yang mewakili Gubernur Provinsi Lampung, bersama jajaran pejabat di lingkungan Provinsi Lampung menerima para Duta Besar dan Wakil Duta Besar di Pendopo Provinsi. Paparan mengenai latar belakang serta peluang investasi, ekonomi dan pariwisata Lampung diperlihatkan agar para Duta Besar dan Wakil Duta Besar mengenal besarnya potensi provinsi yang dijuluki 'treasure of Sumatera' itu. Dengan penduduk berjumlah 8,3 juta jiwa Lampung adalah provinsi dengan tenaga produktif terbesar kedua di pulau Sumatera. Lampung juga menjadi salah satu sentra padi dengan produksi sebesar 4,3 juta ton per tahun. Selain itu, Lampung merupakan penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia, serta menyumbang 26 persen produksi kopi robusta nasional. Hasil pertanian dan perkebunan lain yang menjadi andalan provinsi Lampung adalah kakao, lada, jagung, sawit, pisang dan nanas. Dubes Nurul Aulia yang mewakili Kemlu dalam acara di Pendopo Provinsi menyatakan bahwa kegiatan Familiarization Trip ini merupakan jembatan untuk mengenalkan berbagai potensi di Indonesia sekaligus mendorong perdagangan antar dua kawasan, yaitu Lombok dan lampung. Menutup rangkaian Familiarization Trip di Lampung, para Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang hadir merasa terkesan dengan keindahan alam serta potensi ekonomi dan investasi yang dimiliki Lampung. Mereka berjanji akan mendorong Pemerintah masing-masing untuk meningkatkan kehadirannya di Provinsi Lampung melalui kerja sama investasi, perdagangan dan pariwisata.
Indonesia Kembali Menunjukkan Komitmennya Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia.
Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan perdamaian dunia. Salah satunya adalah dengan menjadi tuan rumah “Konferensi Trilateral Ulama”, yang akan diikuti oleh Indonesia, Afghanistan dan Pakistan dalam waktu dekat. Konferensi itu termasuk dalam rangkaian proses perdamaian di Afghanistan. Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi serta jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan rapat tertutup membahas mengenai rencana konferensi trilateral ulama tersebut di Jakarta, Selasa (6/3). Pertemuan di Indonesia itu nantinya akan menjadi suatu payung hukum, sebelum diselenggarakannya pertemuan yang lebih teknis. Demikian dikatakan Jusuf Kalla ketika ditemui usai rapat bersama Menlu dan MUI di Jakarta, Selasa (6/3/2108). Jusuf Kalla menambahkan, penyelenggaraan konferensi trilateral ulama itupun merupakan implementasi dari hasil pertemuan “Kabul Peace Process Conference” akhir Februari lalu. Menteri luar negeri, Retno Marsudi, mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang menjadi latarbelakang Afghanistan meminta Indonesia untuk memfasilitasi proses perdamaian. Indonesia dinilai sebagai negara netral, tidak memiliki kepentingan politik maupun ekonomi, dengan jumlah penduduk muslim terbesar serta memiliki catatan baik di bidang perdamaian. Sementara itu, Ketua bidang hubungan luar negeri MUI, Muhyiddin Junaidi, menyatakan, “Konferensi Trilateral Ulama” itu juga akan melibatkan ulama Taliban.
Dubes RI Untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, Meresmian Plakat Clubhuis Indonesia,
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, meresmian plakat Clubhuis Indonesia, wadah bagi asosiasi pelajar yang menjadi pusat kebudayaan dan nasionalisme Indonesia yang terbentuk sejak tahun 1937. Clubhuis Indonesia awalnya adalah asrama mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studinya di Belanda yang terletak di Leiden. Sekretaris Pertama Penerangan sosial budaya KBRI Den Haag, Noira Solani kepada Antara London, Rabu mengatakan Clubhuis Indonesia tidak hanya sebagai home away from home, namun menjadi pusat penyebaran budaya Indonesia di Leiden.
The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV) bekerjasama dengan Universitas Leiden dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leiden berinisiatif untuk membubuhkan plakat di asrama mahasiswa yang menjadi tempat awal pembentukan Clubhuis Indonesia yang beralamat di Hugo de Grootstraat 12, Leiden, Selasa. Sementara itu , Direktur dari KITLV Prof. Gert Oonstindie mengatakan Clubhuis Indonesia merupakan rumah bagi pusatnya pelajar indonesia untuk budaya dan nasionalisme Indonesia.
Kedutaan Besar RI Tunis kembali ikut berpartisipasi pada pameran pariwisata Internasional di Tunisia International du Tourisme (MIT) 2018 yang merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di Tunisia. Pameran berlangsung tanggal 28 Februari - 03 Maret 2018 di Le Kram Exhibition Park and International Trade Center, Tunis, Tunisia. Partisipasi Indonesia pada pameran tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia di Tunisia/Afrika Utara dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Selain dengan membuka stand, untuk memeriahkan partisipasi Indonesia, Tim Tari KBRI Tunis mementaskan 4 (empat) tari tradisional (Tari Indang, Lenggang Nyai, Maumere dan Poco-poco). Tari Indang mengawali acara pembukaan pameran yang menarik perhatian Menteri Pariwisata Tunisia, Salma Elloumi Rekik, duta besar asing yang hadir pada acara tersebut, termasuk Duta Besar RI untuk Tunisia, Bapak Ikrar Nusa Bhakti, turut menyaksikan pertunjukan Tari Indang yang digelar sebelum pengguntingan pita peresmian MIT 2018. Partisipasi Indonesia pada MIT 2018 merupakan ketujuh kalinya setelah sebelumnya berpartisipasi pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2016 dan 2017. Pada hari pertama pemaran, stand Indonesia yang dilengkapi dengan photo corner selalu ramai oleh pengunjung yang ingin berfoto dengan dengan mengenakan pakaian tradisional Indonesia, selain mencicipi makanan ringan khas Indonesia yang disuguhkan. Stand Indonesia menyediakan informasi terintegrasi mengenai paket tur pariwisata ke Indonesia dengan mengikutsertakan salah satu operator ternama Tunisia, Rouka Travel yang telah memiliki kerja sama dengan KBRI Tunis dan senantiasa mengorganisir package tour ke Indonesia bagi para wisatawan Tunisia.
1000 WNI Hadiri Konser Budaya di Seoul
1.000 WNI Hadiri Konser Budaya di Seoul. Kedutaan Indonesia di Seoul, Korea Selatan menggelar konser musik dan budaya di Kota Siheng. Gelaran ini sebagai ajang silaturahim antarwarga Indonesia dan untuk mengobati rasa rindu warga terhadap tanah kelahiran serta memupuk solidaritas sosial. Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Seoul, Purnowidodo kepada Antara, Selasa (6/3 menyebutkan, tidak kurang dari 1000 warga masyarakat Indonesia berbaur dengan masyarakat setempat, tumpah ruah berjoget, bersenda gurau, dan menikmati makanan khas daerahnya dalam helatan bertajuk Konser Musik dan Budaya Indonesia di Kota Siheng, Korsel. Purnowidodo menjelaskan warga Indonesia di Korsel saat ini berjumlah sekitar 40.000 orang, sebagian besar pekerja migran. Warga WNI di Korsel beraneka ragam yang tergabung dalam lebih dari 30 paguyuban kedaerahan. Bersama Perwakilan RI di Korsel, berbagai paguyuban turut mempromosikan seni dan budaya Indonesia. Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi ketika membuka Konser Budaya yang diadakan Minggu mengajak warga Indonesia bergembira dan juga berpesan agar semua WNI di Korsel selalu menjaga kesehatan dan lebih berhati-hati saat bekerja.
Indonesia Berpotensi Jadi Pelaku Penting Diplomasi Kesehatan Global
Indonesia Berpotensi Jadi Pelaku Penting Diplomasi Kesehatan Global. Merujuk pada keberhasilan Indonesia dalam memperoleh akses vaksin H5N1 pada tahun 2008, Indonesia memiliki potensi strategis untuk menjadi pemimpin dalam mengubah sistem kesehatan global yang lebih adil dan setara. Hal tersebut dikatakn, Dr. Makarim Wibisono, mantan Wakil Tetap RI untuk Markas Besar PBB Jenewa pada kegiatan Focus Group Discussion “StrategiDiplomasi Kesehatan Indonesia dalam Konteks Global" yang diadakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri di Depok, Jawa Barat (6/3). Kegiatan Focus Group Discussion tersebut merupakan bagian dari rangkaian proses penyusunan rekomendasi kebijakan yang dapat menjadi guideline bagi Kementerian Luar Negeri dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjalankan diplomasi kesehatan. Selain Dr. Makarim, pembicara-pembicara lainnya pada kegiatan ini adalah M. Rahman Rustam (Dirut Bio Farma), Prof. Dr. dr. Adik Wibowo (pengajar FKM UI, mantan country director WHO untuk Nepal dan Myanmar), dan Dr. Syarifah Liza Munira (pengajar FE UI). Kegiatan dihadiri lebih dari 90 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, pelaku kesehatan, pejabat pemerintah, dan kalangan masyarakat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo, Riau, sebagai upaya pemulihan fungsi kawasan, penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan pencegahan pembalakan liar. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Hariadi Kartodihardjo di Jakarta, Senin (5/3) mengatakan revitalisasi ini akan menjamin pemenuhan hak-hak konstitusional masyarakat termasuk meningkatkan kesejahteraannya. Selain itu dapat mewujudkan kepastian usaha yang berbasis hutan dan lahan termasuk harmonisasi hubungan usaha besar dan kecil. Dikatakannya, Wilayah ekosistem Tesso Nilo, meliputi tiga Kabupaten yaitu Kampar, Pelalawan dan Kuantan Singingi, termasuk kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan wilayah hutan produksi disekitarnya dengan total luas sekitar 900 ribu hektare.
Hariadi Kartodihardjo menuturkan, dalam wilayah ekosistem Tesso Nilo terdapat 23 desa. 4 desa diantaranya berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional tersebut. Kondisi ekosistem Tesso Nilo tersebut merupakan tipologi permasalahan yang cukup kompleks.
Dikatakannya, masalah-masalah yang berkaitan antara fungsi hutan, flora-fauna langka yang perlu dilindungi, dinamika sosial-ekonomi-politik masyarakat lokal, adat dan pendatang serta perusahaan-perusahaan besar perlu segera diatasi. Selain perlu dipahami akar masalahnya, penyelesaian persoalan ini memerlukan proses sosial di lapangan secara intensif serta pemahaman dan komitmen berbagai pihak.
Menyikapi kondisi ini, Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono mengatakan, rangkaian kegiatan revitalisasi telah dilakukan sejak tahun 2016, oleh tim yang melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selama dua tahun, tim melakukan identifikasi, inventarisasi, verifikasi areal dan permasalahan yang terjadi di lapangan. Hasilnya adalah kerangka Revitalisasi Pengelolaan Ekosistem Tesso Nilo dengan Pendekatan Berbasis Masyarakat. Program ini akan dijalankan oleh Tim Implementasi.
Dikatakannya, mekanisme utama dalam pelaksanaan revitalisasi ini terdiri dari instrumen Perhutanan Sosial (PS) dan Reforma Agraria (RA), selain perbaikan tata kelola kebun sawit, serta membangun pasar dan infrastruktur. Hal ini dilakukan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Bambang menambahkan, proses tersebut hingga saat ini terus berjalan, termasuk penegakan hukum. Jadi sifatnya simultan, penegakan hukum berjalan, Perhutanan Sosial berjalan, Reforma Agraria berjalan, dan pada akhirnya kesatuan ekosistem itu dapat dipulihkan.