Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, membuat dan menyebarkan fitnah di media sosial hukumnya haram dalam Islam, karena menimbulkan permusuhan, perpecahan, dan ketakutan di masyarakat. Hal itu dikatakan Zainut Tauhid Sa'adi di Mabes Polri, Jakarta, Senin. Ia mengatakan, MUI telah menerbitkan fatwa tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial. Dalam fatwa tersebut, dijelaskan bahwa setiap muslim yang bermuamalah di media sosial dilarang melakukan sejumlah perbuatan, di antaranya bergibah, fitnah, adu domba, ujaran kebencian, dan menebarkan permusuhan yang bernuansa SARA. Selain itu MUI juga mengharamkan perbuatan menyebarkan informasi yang salah demi kepentingan tertentu di media sosial. Zainut menegaskan, MUI mendukung langkah Kepolisian menindak para pelaku ujaran kebencian, fitnah, dan berita bohong di media sosial. Kendati demikian, pihaknya meminta dalam menangani kasus hukum para pelaku kriminal siber tersebut, polisi berfokus pada perkara pidananya, bukan pada isu SARA. Antara
Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, melakukan pembicaraan sejumlah agenda dengan Kepala Imigrasi Provinsi Madinah Al-Munawwarah, Dr. Khalid Muhammad Al Huwayshi. Pertemuan yang berlangsung di kantor wilayah imigrasi Madinah itu bertujuan menjajaki kerja sama untuk meningkatkan pelayanan keimigrasian bagi para jamaah haji Indonesia. Konsul Jenderal RI Jeddah mengusulkan tiga opsi, yaitu pengambilan biometrik jamaah dengan mobile unit oleh pejabat atau petugas Imigrasi Arab Saudi di Indonesia sebelum keberangkatan, atau melakukan integrasi biometrik data antar kesisteman Imigrasi Saudi Arabia dan Indonesia. Opsi ke tiga adalah melakukan sosialisasi mengenai teknik penerapan sidik jari yang mudah, saat pemeriksaan keimigrasian baik kedatangan maupun kepulangan dari Saudi Arabia. Hery Saripudin dalam keterangan tertulis yang diterima Republikaonline di Jakarta, Minggu (4/3) mengatakan, dengan mengintegrasikan kesisteman data biometrik jamaah dengan sistem yang ada di imigrasi Saudi, dapat dimanfaatkan sekaligus untuk verifikasi dini jejak rekam jamaah yang sebelumnya pernah tinggal di Arab Saudi, dan memudahkan proses pemeriksaan keimigrasian jamaah baik saat kedatangan maupun pemulangan pada musim haji.Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah dari segala usia, Konsulat Jenderal RI Jeddah menyampaikan masukan kepada pihak imigrasi Madinah agar disediakan konter pelayanan khusus bagi jemaah haji usia lanjut saat pemeriksaan keimigrasian.
KJRI Jeddah Perkuat Komitmen Bersama Promosikan Pariwisata Indonesia di Arab Saudi
Informasi berikutnya masih dari Konsulat Jenderal RI Jeddah, Arab Saudi.Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, menegaskan komitmen Konsulat Jenderal RI Jeddah, untuk secara konsisten mendukung berbagai upaya promosi pariwisata Indonesia di Arab Saudi. Penegasan tersebut disampaikan Mohamad Hery Saripudin saat menerima Tim Promosi Pariwisata dari Jakarta di ruang kerjanya, Selasa (27/2) lalu. Konsul Jenderal RI Jeddah dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/3) berharap, partisipasi Indonesia dalam Jeddah International Travel & Tourism Exhibition 2018 yang berlangsung pada 28 Februari sampai 2 Maret lalu, di Jeddah berdampak pada peningkatan arus wisatawan Arab Saudi ke Indonesia. Oleh karena itu, Konsul Jenderal mengajak tim promosi dan pemangku kepentingan yang terlibat, untuk bekerja keras menyukseskan upaya pemerintah dalam pameran tersebut.
Pabrik Tahu dan Tempe Milik Diaspora Indonesia di Australia
Perusahaan penghasil tahu dan tempe milik diaspora Indonesia di Australia, Nutrisoy Pty. Ltd. telah meresmikan fasilitas baru di Banksmeadow, Sydney timur berupa bangunan yang akan menjadi tempat penyimpanan produk. Keterangan dari Konsulat Jenderal RI di Sydney yang diterima Antara di Jakarta, Senin (5/3) menyebutkan, peresmian fasilitas tersebut dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Sydney, Heru Hartanto Subolo. Nutrisoy, yang telah menjadi salah satu produsen tahu dan tempe terbesar di Australia, didirikan pada tahun 1984 di Sydney oleh sebuah keluarga diaspora Indonesia, yaitu Tony Wondal beserta isterinya. Dengan semakin berkembangnya bisnis tersebut, ketiga anak mereka juga berperan aktif dalam menjalankan perusahaan dan manajemen. Nutrisoy telah memproduksi lebih dari 20 aneka tahu dan tempe berkualitas tinggi dengan tiga merek yang berbeda, yakni Nutrisoy, Soyco dan TLY, dan dijual ke seluruh pasar Australia. Nutrisoy selain menjual produk-produknya di seluruh Australia, juga ke beberapa negara secara terbatas, seperti Selandia Baru dan Kaledonia Baru. Sementara itu, Konsul Jenderal RI, Heru Subolo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan ketekunan mereka yang berbuah kesuksesan bisnis// Heru Subolo berharap, masyarakat dan diaspora Indonesia di Australia terinspirasi oleh ketekunan dan kerja keras Tony Wondal dalam mengembangkan bisnis yang membawa nama Indonesia di Australia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono menilai, impor beras yang dilakukan pemerintah harus dilihat dari berbagai aspek. Menurutnya, salah satu alasan impor beras dilakukan lantaran musim panen di berbagai wilayah yang tak serentak. Hal itu dikatakan Hari Priyono ketika ditemui RRI di Badung, Bali, Senin (5/3). Hari Priyono mengakui, secara nasional, stok beras sudah mencukupi. Hanya saja terkendala distribusi atau transportasi yang membuat ongkos pengiriman beras ke daerah lain kian mahal. Menurut Priyono, untuk mengatasi hal itu diterapkan kebijakan pengadaan beras Bulog. Namun Bulog juga memiliki kemampuan terbatas, sehingga impor beras diperlukan. KBRN
Pemerintah akan mempercepat revisi Undang-Undang-UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Anti-terorisme) untuk melawan aksi terorisme. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan-Menko Polhukam Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/3). Ia menyebutkan percepatan revisi UU itu merupakan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuannya dengan Panglima TNI, Kepala Kepolisian RI, Kepala Badan Intelijen Negara, Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Jaksa Agung terkait pembicaraan mengenai keamanan nasional. Ia mengakui revisi UU Antiterorisme sampai saat ini masih terkatung katung karena DPR mengembalikan kepada pemerintah. Ia menyebutkan pertemuan juga menyepakati bahwa karena sifatnya revisi maka tidak ada perubahan drastis yang secara substansi mengubah UU itu sehingga diharapkan pembahasannya segera selesai. Ia menyebutkan semua menyepakati bahwa upaya pencegahan, penanganan dan pemulihan aksi teror, memang motornya kepolisian karena merupakan tindak pidana. Antara