Daniel

Daniel

13
March

 

Diplomasi Sains memiliki arti penting untuk perubahan dunia dengan segala persoalan yang ada di berbagai negara. Sains berperan dalam rangka membangun kepercayaan dan hubungan antar negara. Demikian dikatakan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti dalam acara Workshop Science Diplomacy di Jakarta Senin (12/3). Menurut Tri Nuke, sains menjadi jembatan untuk meningkatkan hubungan kerjasama antar negara dalam memberikan solusi masalah-masalah seperti kemiskinan.

“ Kalau kita melihat pada tataran global ,kita bisa melihat ada Multi-Stressed zone yaitu di wilayah Afrika, Asia sebagian wilayah Eropa dan tentu ada di sebagian wilayah Amerika. Apa yang terjadi kalau kita menyebut Multi-Stressed Zone, disitu ada persoalan besar, apakah itu masalah air, demografi, kelaparan atau pesoalan coastal bahkan sampai pada konflik. Ini adalah isu- isu global yang luar bisa terjadi dan sampai hari ini menjadi tantangan besar belum juga bisa kita selesaikan “. 

Tri Nuke Pudjiastuti juga menjelaskan terkait pentingnya diplomasi sains, LIPI terus berpartisipasi mengirimkan lebih dari 500 peneliti ke berbagai negara untuk mampu meningkatkan kerjasama internasional. Dijelaskan Tri Nuke, sain juga berperan  dalam konteks geopolitik dan geostrategis negara. (voi/AF)

13
March

 

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) prioritaskan penelitian di bidang pangan, energi, maritim, keanakaragaman hayati dan lainnya. Prioritas tersebut terkait dengan acuan dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Demikian dikatakan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti kepada VOI RRI disela-sela acara Workshop Science Diplomacy di Jakarta Senin (12/3). Dikatakan Tri Nuke, prioritas penelitian tersebut juga menjadi tantangan bagi LIPI agar hasil risetnya dapat dirasakan orang lain.

“ Tantangan kedepan dari LIPI yaitu bagaimana menyampaikan hasil penelitian itu kepada pembuat kebijakan, apakah di tingkat nasional maupun ditingkat global yang mana tidak bisa lagi bilateral, tetapi multilateral dan disini adalah multipolar yang dibangun dari LIPI pada posisi upaya pada second track itu adalah kekuatan besar yang kita miliki “.

Tri Nuke berharap hasil penelitian LIPI dapat memberikan solusi dan berdampak positif untuk kepentingan Indonesia khususnya,  terlebih untuk kepentingan dunia internasional. (voi/AF)

12
March

 

Ratusan umat Hindu dari 12 pura di berbagai kabupaten di kawasan Tapal Kuda seperti Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi, menggelar upacara Melasti di Pantai Paseban, Kabupaten Jember, Minggu. Upacara dan ritual Melasti digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 pada Sabtu (17/3) dengan tema “Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan NKRI”. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Prosesi Upacara Melasti Wahyu Widodo di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember Minggu (11/3).

Menurutnya tema tersebut diharapkan dapat memperkuat toleransi berbangsa dan bernegara demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia-NKRI, sehingga kedepanya kebhinekaan antarsesama umat beragama tetap terjalin dengan baik. Selain prosesi Melasti dan prosesi menyambut Hari Raya Nyepi, panitia juga melakukan rangkaian kegiatan upacara Catur Brata penyepian. Selanjutnya akan di gelar pawai ogoh ogoh yang dilakukan pada Jumat (16/3) malam. Setelah itu umat Hindu melakukan puasa apati geni, apati lelalungan dan apati karya. Sebelum proses pelarungan jolen, umat Hindu dari berbagai daerah tersebut melakukan berbagai prosesi upacara keagamaan seperti ucap syukur dan juga melakukan doa-doa sakral dalam kegiatan tersebut. Antara.

 

12
March

 

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Indonesia membutuhkan elit politik yang berbudaya jika ingin mewujudkan bangsa yang maju. Hal itu dikatakan Sultan dalam pidato pada dialog nasional 8 `Indonesia Maju` di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Minggu. Sultan juga mengatakan, dibutuhkan cendekiawan yang cerdas, berwawasan ke depan, budayawan yang bermartabat serta rohaniwan yang menjunjung tinggi toleransi antarumat. Sultan mengatakan, Indonesia kini dan besok jelas membutuhkan keberpihakan terhadap pembangunan daerah, sebab keberpihakan itu akan melahirkan kebijakan yang berpihak pada daerah guna memperkokoh bangsa yang berbasis daerah. Oleh sebab itu untuk mewujudkan Indonesia Maju memang diperlukan ruang dialog untuk mempertemukan keinginan rakyat di daerah dengan pemerintah pusat, seperti dialog nasional di UMY ini yang perlu diapresiasi. Sementara itu, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan, tugas berat telah menanti generasi muda di Indonesia, sehingga para generasi muda harus siap dalam menghadapi tantangan yang semakin berat di era global ini. Antara