Dinas Kehutanan Sumatera Barat membagikan 1.000 batang bibit pohon ke masyarakat di Nagari atau Desa Adat Pelangai Gadang Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangkaian Patroli Simpatik, Rabu,(14/2). Ketua Tim Patroli Simpatik Dinas Kehutanan Sumatera Barat Amsar di Painan mengatakan, Patroli Simpatik merupakan patroli pengamanan dan perlindungan hutan secara preventif dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka berperan aktif menjaga kawasan hutan. Salah satunya cara dengan membagikan bibit pohon dengan maksud untuk menumbuhkan semangat menanam pohon kepada masyarakat. Bibit pohon yang dibagikan diantaranya Mahoni, Petai, Durian, Pinang, Jengkol, Bayur dan Lengkeng. Bibit tersebut diserahkan secara simbolis ke Wali Nagari Pelangai Gadang, Ketua Badan Musyawarah Pelangai Gadang dan selanjutnya diserahkan ke kelompok tani di nagari tersebut. Selain itu pada kegiatan tersebut pihaknya juga menggelar sosialisasi terkait pentingnya menjaga hutan yang diikuti sekitar 30 orang warga Nagari Pelangai Gadang. Pelaksanaan Patroli Simpatik ini juga melibatkan jajaran Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit IX (sembilan ) Kabupaten Pesisir Selatan.
Kawasan Industri Kendal Tarik 39 Investor
Kawasan Industri Kendal tarik 39 investor. Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah telah menarik 39 investor per Januari 2018 dari beberapa negara di Asia. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, (14/2 ) mengatakan, 39 investor tersebut berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang dengan menyerap tenaga kerja hampir 2000 orang. Berbagai investasi yang masuk tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri furnitur, makanan, kemasan makanan, baja, label printing dan boneka.
Saat ini, terdapat dua perusahaan industri yang telah beroperasi yaitu pertama PT Tat Wai Industries dari Singapura dengan jenis usaha di bidang furniture dan menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang. Saat ini perusahaan tersebut telah melakukan ekspor ke Singapura sebanyak 6 container per bulan. Perusahaan lainnya adalah PT APP Timber dari Malaysia dengan jenis usaha pengolahan kayu. Sedangkan perusahaan yang masih dalam konstruksi sebanyak 12 perusahaan dan pada tahun 2018, direncanakan akan dibangun 14 perusahaan. Kawasan terintegrasi pertama di Provinsi Jawa Tengah tersebut ditargetkan menyerap potensi investasi hingga 200 triliun rupiah.
Permintaan Ekspor Kopi Gunung Tilu Ke Jepang Tinggi.
Sekitar 80 persen kopi yang dihasilkan dari wilayah Gunung Tilu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, diekspor ke Jepang. Total yang diekspor sebanyak 80 ton dari total 100 ton beras biji kopi per musim panen. Kopi tersebut berasal dari petani yang tergabung di Koperasi Produsen Kopi Margamulya. Ketua Koperasi Margamulya, Aleh Setia Permana, baru–baru ini mengatakan, permintaan beras biji kopi dari luar negeri, khususnya Jepang, tergolong tinggi dibandingkan dalam negeri. Kopi yang diekspor ke Jepang dikirim terlebih dulu ke Semarang, Jawa Tengah, untuk disortir kembali hingga menjadi kelas specialty. Penyortiran dilakukan dengan mesin yang memilah biji kopi secara otomatis sesuai grade. Kopi tersebut diekspor melalui PT Taman Delta Indonesia di Kawasan Industri Terboyo, Semarang. Ekspor dilakukan dalam rentang Juli hingga Agustus. Koperasi Margamulya memiliki sekitar 200 petani yang sekaligus juga sebagai anggota. Total luas lahan yang digarap untuk ditanami kopi yaitu 250 hektare. 50 hektare-nya merupakan tanah milik per orangan dan sisanya milik Perhutani. Luas garapan kopi ini sedang diusahakan untuk ditambah hingga menjadi 300 hektare.
Setiap tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Peranan radio diakui sangat penting, karena radio dapat dengan cepat menjangkau masyarakat luas. Wakil dari Keuskupan Palangkaraya, Pastor Subandi, usai Dialog Kalimantan Tengah Menyapa di RRI Palangkaraya, Selasa (13/2) mengatakan, keunggulan yang dimiliki radio seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait isu-isu lingkungan hidup. Pastor Subandi menjelaskan, radio di zaman sekarang harus terus berinovasi agar dapat diterima masyarakat pendengar. Media sosial yang semakin banyak, tidak dapat dipungkiri telah menjadi salah satu saingan dari radio. Namun Pastor Subandi berpendapat, media sosial pun masih terbatas, karena tidak semua warga mengikuti atau tergabung dalam grup media sosial. Ia menambahkan, radio juga mempunyai peranan strategis untuk mendidik masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak jelas yang terkadang disebarkan melalui media sosial. Ia berharap, radio dapat terus digunakan untuk menyiarkan hal-hal yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemuda Aceh Tengah Gelar Seminar Bahaya Narkoba.
Pemuda Aceh Tengah yang dimotori oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar kegiatan seminar bahaya narkotika dan obat/bahan berbahaya -narkoba yang berlangsung di Gedung Olah Seni Takengon, Selasa (13/02). Ketua Panitia, Mulyadi, di sela kegiatan seminar mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan didasari semangat pemuda untuk mencegah bahaya narkoba yang kondisinya saat ini semakin mengkhawatirkan. Seminar bertema "Pencegahan Narkoba melalui Kearifan Lokal" tersebut, menurut Mulyadi, mendapat dukungan dari Pemerintah kabupaten Aceh Tengah, Dewan Perwakilan Rakyat KabupatenAceh Tengah, dan pihak lainnya. Bupati Aceh Tengah, Shabela Abukabar, mengapresiasi langkah para pemuda yang sudah berinisiatif membuat kegiatan yang sangat penting untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya para pemuda, agar menjauhi narkoba. Menurut Shabela, kearifan lokal dapat menjadi benteng untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan masyarakat, dengan meningkatkan kebersamaan, saling mengingatkan, dan saling berbagi informasi, jika melihat ada warga yang terindikasi sebagai pengguna Narkoba. Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran Narkoba, mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan kampung hingga ke struktur pemerintahan lebih tinggi. Kegiatan seminar itu juga diwarnai dengan penandatanganan Fakta Integritas sebagai komitmen bersama untuk mencegah dan memberantas peredaran Narkoba.
Wakil Bupati Jember Kokohkan Komunikasi Tokoh Lintas Agama.
Wakil Bupati Jember, Kyai Muqit Arief, meminta seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur tidak termakan oleh isu yang mengarah ke upaya memecah belah kerukunan umat beragama dan menganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rentetan kasus penyerangan terhadap sejumlah tokoh lintas agama di beberapa daerah, disinyalir menjadi upaya dari kelompok-kelompok tertentu yang memiliki kepentingan terselubung dan tidak mendasar kepada ajaran agama manapun. Hal itu dikatakan Kyai Muqit kepada RRI Jember, Selasa (13/2). Menurut Kyai Muqit, Dalam ajaran agama manapun, motif penyerangan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab itu adalah bentuk tindakan anarkisme yang tidak dapat dibenarkan dan patut menuai kecaman. Oleh sebab itu, guna menangkal agar kasus serupa tidak terus merambah ke daerah lain, termasuk di Kabupaten Jember, maka diperlukan komunikasi yang lebih pro aktif di antara para tokoh lintas agama agar mampu menjadi pencerahan bagi masyarakat luas.
Indonesia dinilai sudah menjadi basis produksi manufaktur terbesar di ASEAN. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, hal ini seiring dengan upaya pemerintah saat ini yang ingin mentransformasi ekonomi agar fokus terhadap pengembangan industri pengolahan nonminyak dan gas. Dengan demikian, industri Indonesia telah bergeser dari berbasis komoditas ke manufaktur.
Menteri Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (11/2) mengatakan, manufaktur menjadi kunci penting guna memacu perekonomian nasional, karena lebih produktif dan memberikan efek berantai yang luas. Ia juga mengatakan, industri mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menyerap banyak tenaga kerja, menghasilkan devisa dari ekspor, dan menyumbang pajak dan cukai terbesar. Oleh sebab itu, Menteri Airlangga mengingatkan, agar Indonesia tidak terus menerus mengekspor sumber daya alam mentah tanpa pengolahan.
Menteri Perindustrian menjelaskan, pertumbuhan manufacturing value added atau pertumbuhan nilai tambah manufaktur Indonesia menempati posisi tertinggi di antara negara-negara di ASEAN. Pertumbuhan nilai tambah manufaktur Indonesia mampu mencapai 4,84 persen, sedangkan di ASEAN berkisar 4,5 persen. Di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dunia. Menteri Airlangga mengatakan, ekonomi Indonesia berbeda dengan negara ASEAN yang lain, disebabkan sekarang Indonesia sudah masuk dalam one trillion dollar club, yang ditandai dengan Produk Domestik Bruto Indonesia yang melampaui nilai 1 triliun dolar Amerika Serikat. Untuk itu, pemerintah menitikberatkan pada pendekatan rantai pasok industri nasional agar lebih berdaya saing di tingkat domestik, regional, dan global.
Menurut Menteri Airlangga, kekuatan ekonomi Indonesia 80 persen berbasis pasar dalam negeri dan sisanya ekspor. Hal ini tidak sama dengan Singapura atau Vietnam yang hampir keseluruhannya berorientasi ekspor. Namun, peluang ekspor industri manufaktur Indonesia masih terbuka lebar khususnya ke pasar ASEAN.
Sebanyak 50 pabrik Indonesia telah beroperasi di Vietnam dan Thailand. Potensi ekspor nasional bisa lebih ditingkatkan terutama melalui pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Beberapa perusahaan juga telah membuka pasar baru seperti di Nigeria.
Menteri Perindustrian menambahkan, pemerintah tengah berupaya memperbaiki sejumlah regulasi untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Misalnya, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai revisi perpajakan agar mobil sedan tidak dimasukkan lagi ke dalam kategori kendaraan mewah. Menurutnya, jika tarif pajak pertambahan nilai barang mewah sedan bisa diturunkan dan setara dengan produk mobil jenis lain, harga jualnya akan lebih terjangkau untuk pasar Indonesia. Selain itu, produsen otomotif nasional akan semakin banyak memproduksi jenis sedan untuk kebutuhan pasar ekspor. Salah satu sasarannya adalah Australia, karena banyak pabrik mobil di sana sudah tutup.
Perusahaan pertambangan milik negara, PT Timah sedang berupaya untuk melakukan ekspansi usaha pengolahan timah di Nigeria. Ekspansi usaha tersebut dilakukan setelah melihat karakter geografis di Nigeria yang mirip dengan Pulau Bangka serta adanya kesediaan dari pihak terkait disana. Selain mengolah timah yang ditambang di Nigeria, PT Timah juga akan mengolah timah yang ditambang dari beberapa negara di sekitar Nigeria. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Nigeria merangkap beberapa negara Afrika antara lain Benin, Togo, Burkina Faso, Ghana, Republik Kongo, Harry Purwanto kepada awak media di Jakarta, 13 Februari.
“ Jadi PT Timah itu melihat kesediaan yang besar dan karakter disana yang mirip dengan di Bangka dan mereka sangat tertarik. Dan mereka nantinya tidak hanya akan memproduksi smelter atau memproses timah dari Nigeria tapi beberapa negara tetangga. Nantinya akan ada turunan lainnya dari timah itu “. Ungkap Harry Purwanto
Harry Purwanto menambahkan, terdapat potensi pertambangan solid mineral termasuk emas yang cukup besar di Nigeria yang bisa dieksplorasi. Oleh karena itu ia mengharapkan adanya ekspansi usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yang bergerak di bidang pertambangan di Nigeria, mengikuti apa yang telah dilakukan oleh PT Timah. Terkait dengan ekspansi PT Timah, lebih lanjut Harry Purwanto menjelaskan PT Timah telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Nigeria dengan konsesi selama 30 tahun di tiga negara bagian. (Rezha)