Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan semangat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942 bagi umat Hindu sesuai dengan imbauan Pemerintah untuk menjalankan jaga jarak atau social distancing selama pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan Wapres Ma'ruf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu. Wapres Ma'ruf juga mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu di Indonesia. Wapres berharap perayaan Nyepi di tengah wabah COVID-19 dapat memberikan kekuatan kepada umat Hindu dan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi cobaan pandemi tersebut.
Sementara itu, perayaan Nyepi di Bali tidak mengadakan pawai Ogoh-Ogoh pada Selasa (24/3) atau sehari sebelum Hari Raya, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19. Gubernur Bali I Wayan Koster juga mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap tinggal di rumah setelah Hari Raya Nyepi berakhir agar upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Pulau Dewata tersebut optimal.Hari Raya Nyepi berlangsung selama 24 jam sejak Rabu pukul 06 WITA hingga Kamis (26/3) pukul 06.00 WITA. Antara
Perbankan lokal Malaysia menawarkan moratorium atau penangguhan pembayaran pinjaman hingga enam bulan kepada peminjam-peminjam individu dan Perusahaan Kecil Sederhana (PKS) mulai 1 April 2020.Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin mengemukakan hal itu di Putrajaya, Rabu, usai mengadakan pertemuan dengan Kementerian Keuangan (MOF) dan Bank Negara Malaysia (BNM).
Tan Sri mengatakan kegiatan ekonomi dari berbagai lapisan pengusaha, petani, nelayan, pekerja harian akan terganggu dengan penyebaran COVID-19. Ia mengatakan, pemegang kartu kredit yang menghadapi kesulitan keuangan, dia, boleh memilih untuk menukar sisa kartu kredit kepada pinjaman berjangka. Untuk sektor korporat bisa berunding dengan bank masing-masing untuk menyusun pembayaran kembali yang sesuai dengan keadaan perniagaan mereka. Dia mengatakan semua langkah-langkah penangguhan pembayaran pinjaman, penyusunan sisa kartu kredit dan penstrukturan kembali pinjaman perniagaan melibatkan jumlah nilai sekurang-kurangnya RM100 miliar. Antara
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memastikan persediaan bahan pokok di tengah pandemi virus corona penyebab COVID-19, aman dan tersedia sesuai kebutuhan nasional. Hal itu dikatakan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto saat konferensi pers di Graha BNPB, Rabu. Menurut dia, pemerintah telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pelaku usaha untuk segera mendistribusikan bahan pokok agar ketersediaan di retail maupun pasar terjamin.
Adapun bahan pokok yang menjadi fokus pemenuhan seperti beras, minyak goreng, terigu, daging sapi, telor ayam, bawang merah, bawang putih, hingga gula. Pemerintah juga telah membuka keran impor bagi komoditi yang dirasa kurang maupun mengalami kenaikan harga.Selain itu, Kemendag bersama Satgas Pangan akan rutin melakukan pengecekan kepada sejumlah pelaku usaha agar tidak terjadi penimbunan bahan pokok. Antara
VOI NEWS Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong pemerintah daerah untuk melakukan langkah relaksasi pajak bagi dunia usaha demi meringankan beban di tengah ekonomi yang lesu akibat wabah COVID-19. Hal itu dikatakan Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal, saat konferensi pers di Graha BNPB, Rabu. Menurut dia, relaksasi pajak dan retribusi daerah yang dilakukan Pemerintah daerah-Pemda bakal menjadi dukungan serius agar dunia usaha tetap hidup di tengah tekanan ekonomi akibat wabah tersebut. Ia juga menyoroti perihal ekonomi mikro yang sangat rentan terkena imbas dari COVID-19 ini. Maka dari itu pemerintah bakal mengindentifikasi agar kegiatan ekonomi yang mereka jalankan tetap hidup.Menurut dia, penanganan COVID-19 perlu dilakukan secara serempak baik dari level pusat ke level terendah mulai Pemda hingga kecamatan/kelurahan. Jika dilakukan secara serentak maka penanganan akan lebih ringan. Antara