Daniel

Daniel

17
June

Isu bahwa Amerika Serikat akan menarik sejumlah pasukannya dari Jerman menjadi nyata. Dengan alasan Pemerintah Jerman bertindak nakal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin 15 Juni 2020, menyatakan akan menarik pasukannya dari Jerman. Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Trump mengatakan akan mengurangi jumlah pasukannya hanya menjadi 25 ribu orang. Data menunjukkan bahwa hingga saat ini Amerika Serikat menempatkan sekitar sekitar 38 ribu tentaranya di beberapa wilayah Jerman.

Selain mempertimbangkan besarnya biaya pengerahan pasukan di Jerman, Donald Trump menjadikan lemahnya komitmen Jerman sebagai alasan yang lain. Trump menggunakan istilah nakal untuk kebijakan pemerintahan Angela Merkel yang tidak memenuhi komitmennya menggunakan dua persen pendapatan Domestik Brutonya.


untuk sektor pertahanan seperti yang disyaratkan NATO. Sejak berakhirnya perang dunia kedua, Amerika Serikat telah mengeluarkan biaya besar untuk menempatkan pasukannya di Jerman. Keluhan Donald Trump ini tidak hanya disampaikan kepada Angela Merkel, tetapi juga kepada negara lain anggota Nato.

 

Apapun alasan Donald  Trump mengurangi jumlah tentaranya di Jerman, kritik telah bermunculan. Tidak hanya dari Jerman, tetapi juga dari lawan politiknya di dalam negeri. Kalangan aliansi NATO menyatakan bahwa keputusan Trump menunjukkan lemahnya komitmen pemerintahannya untuk bekerjasama dengan NATO dan negara Eropa lainnya. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengindikasikan semakin rumitnya hubungan Amerika Serikat dan Jerman sejak Donald Trump menjadi Presiden. Walaupun demikian, keputusan Trump disambut positif oleh partai beraliran kiri di Jerman yang menginginkan penarikan pasukan Amerika Serikat secara menyeluruh dari Jerman.  

 

Keputusan itu juga  menguatkan kritik kepada Trump di dalam negeri, bahkan dari Partai Republik sendiri.  Kalangan partai Republik sebelumnya telah mengingatkan Trump bahwa penarikan pasukan dari Jerman dan Eropa akan membawa konsekwensi keamanan yang dapat ditimbulkan oleh Rusia dan China. Apakah langkah Trump akan berkonsekwensi bagi pencalonannya kembali sebagai Presiden, menyusul antipati sebagian rakyat Amerika Serikat akibat responnya terhadap kematian George Floyd, mata dunia masih harus menunggu hingga saatnya tiba. 

16
June


 

Beberapa pemerintah provinsi di Indonesia mengijinkan mal dan pusat perbelanjaan dibuka kembali mulai Senin (15/6/2020). Di Jakarta, setidaknya 80 mal beroperasi kembali. Persiapan telah dilakukan oleh pengelola mal, mulai dari lajur masuk ke mal, pengukuran suhu, fasilitas cuci tangan, serta fasilitas  dengan minim sentuhan. Yang sangat penting tentunya adalah pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam mal.

 

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan jumlah pengunjung dan karyawan yang bisa masuk saat bersamaan adalah 50 persen dari kapasitas mal. Selain itu, yang juga dibatasi adalah jam operasional. Jika sebelumnya, sebagian besar mal beroperasi dari jam 10 pagi hingga 10 malam. Pada masa transisi Perbatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta saat ini, mal hanya diijinkan buka dari jam 11 pagi hingga jam 8 malam.

Bagi sebagian masyarakat, dibukanya mal dan pusat perbelanjaan adalah salah satu yang ditunggu. Bagi mereka,  berkunjung ke mal setelah selama hampir tiga bulan di rumah, akan menjadi hiburan dan pelepas stres.  Tetapi tak sedikit yang khawatir dan takut, pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan justru akan meningkatkan jumlah yang terpapar virus corona baru atau Covid-19.

 

Memang jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan pada Senin (15/6/2020), ada penambahan 1.017 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Tetapi di sisi lain, ada fakta yang juga mengkhawatirkan. Konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia turun tajam akibat Covid-19. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama 2020 ini hanya 2,84 persen, turun dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 5,02 persen. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan salah satu  komponen yang menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran.

 

Dalam sebuah diskusi di sebuah stasiun siaran televisi nasional, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, Roy Mendey mengatakan, dibukanya mal dan pusat perbelanjaan bukan hanya secara fisik. Ada multiplier effect atau dampak berganda dari beroperasinya kembali kegiatan ritel, diantaranya  kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah,  angkutan online, dan kegiatan usaha masyarakat di sekitar mal atau pusat perbelanjaan.

 

Setiap kebijakan pasti memiliki risiko. Besar kecilnya risiko itu tergantung pada yang menjalankan. Diharapkan dari pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali meningkat. Karyawan yang dirumahkan dapat kembali bekerja, usaha mikro kecil dan menengah kembali mendapatkan pasarnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia. Kebijakan ini dilakukan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan. Salah satu kunci keberhasilannya adalah kesiapan masyarakat Indonesia dengan disiplin yang tinggi. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Semoga pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan tidak menjadi klaster baru  penyebaran Covid-19. 

16
June

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan ke depannya agar semakin banyak wirausahawan Indonesia yang dapat mengoptimalkan sumber daya kelautan dan perikanan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Edhy Prabowo dalam acara wisuda daring lulusan satuan pendidikan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan-KKP di Jakarta, Senin menegaskan, laut belum dioptimalkan untuk bangsa Indonesia.

Menteri Edhy mengemukakan dirinya lebih setuju bila lulusan satuan pendidikan lingkup KKP menjadi wirausahawan dan tidak bekerja sebagai pegawai. Dikatakan, KKP siap membantu serta membangun komunikasi karena di Indonesia dinilai masih perlu banyak nakhoda hingga petambak. Di budidaya perikanan, masih banyak sekali ruangan yang belum terisi. (antara)

16
June

 

Presiden Joko Widodo mencermati pertumbuhan ekonomi dunia saat ini terkoreksi amat tajam dan seluruh negara berjuang agar tidak masuk jurang resesi. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Presiden mengatakan, situasi tersebut dihadapi semua negara termasuk Indonesia. Menurut Presiden, sitiasi ini membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan tepat. Sasaran harus tepat, prosedur harus sederhana dan tidak berbelit-belit. Output dan outcome harus maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia. (antara)