KBRI Praha memberikan bantuan logistik kepada hampir 200 orang WNI di Ceko khususnya kalangan pelajar dan pekerja migran Indonesia (PMI) sejak merebaknya pandemi COVID-19 di Republik Ceko.Duta Besar RI Praha Kenssy D. Ekaningsih dalam keterangan yang diterima Antara London, Jumat mengatakan pemberian bantuan logistik tersebut merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk melindungi warganya, termasuk WNI di luar negeri. “Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, merupakan kewajiban KBRI Praha untuk memastikan kehadiran negara dengan memberikan bantuan yang diperlukan WNI di Ceko pada masa-masa yang sulit ini.
Guna memastikan lebih jauh kehadiran negara, KBRI Praha juga secara berkala menyampaikan perkembangan informasi terkait pandemi di Ceko kepada WNI di Ceko, khususnya mengenai kebijakan Pemerintah Ceko, dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial yang dikelola KBRI Praha.Bantuan logistik yang diberikan tersebut antara lain berupa bahan pangan, vitamin C dan masker. Bantuan diberikan sejak Ceko mulai memberlakukan lockdown pada 16 Maret lalu , dan berlanjut hingga sekarang. Antara,
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan erupsi Gunung Anak Krakatau tidak memicu terjadinya tsunami. Hal itu dinyatakan berdasarkan hasil pemantauan permukaan laut yang dilakukan menggunakan radar tsunami di Pantai Banten dan Pantai Lampung.Hal itu dikatakan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsuinami BMKG, Daryono, kepada Republika, Sabtu (11/4).
Hal tersebut ia sampaikan setelah melakukan pemantauan terhadap radar tsunami yang berada di Pantai Banten dan Pantai Lampung. Ia menjelaskan, hasil pemantauan yang dilakukan sejak Jumat malam hingga Sabtu pukul 05.00 WIB dengan menggunakan tide gauge dan radar wera menunjukkan tidak adanya anomali di permukaan laut. Demikian dengan hasil pemantauan dengan menggunakan radar wera yang berlokasi di Kahai, Lampung, dan Tanjung Lesung, Banten. Dari radar wera itu juga tidak menunjukkan adanya anomali permukan laut. Republika
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara-TNI-AU mengerahkan pesawat-pesawatnya untuk mengangkut alat pelindung diri (APD) dan masker untuk digunakan menangani COVID-19 di Papua. Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo kepada Antara, Sabtu menyatakan, berbagai kebutuhan untuk penanganan COVID-19 di Papua sudah tiba, Jumat (10/4) sebanyak 3,4 ton yang merupakan bantuan dari Gugus Tugas COVID-19 Pusat.Selain mengangkut 3,4 ton APD dan masker milik Papua, pesawat Boeing 7306 dengan pilot Kapten (pnb) Erik juga mengakui 1,2 ton APD dan masker milik Papua Barat.
Menurutnya, bantuan kemanusiaan tersebut berasal dari Junior Dokter Indonesia (JDI) dr Tirta cs yang dikoordinir Gugus Tugas Covid-19 yang ada di pusat.Sebagai contoh barang-barang APD dan masker atau alat kesehatan yang dibeli dari berbagai kota diluar Papua bisa dikoordinir dan dijadikan satu sehingga dapat diangkut bersamaan dengan menggunakan pesawat milik TNI-AU. Antara
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dalam penanganan ABK kapal pencuri ikan yang ditangkap di kawasan perairan nasional.Direktur Jendral-Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, menyatakan, sebanyak 22 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam yang ditangkap di Laut Natuna Utara telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Batam pada Jumat (10/4).
Ia menjelaskan pemeriksaan kesehatan ini penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dan prinsip kehati-hatian agar proses penegakan hukum yang akan dilakukan oleh KKP tidak membawa implikasi dan permasalahan baru terkait dengan penyebaran pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi perhatian semua pihak. Berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam tersebut, 22 awak kapal tersebut dinyatakan dalam kondisi sehat dan tidak ada indikasi yang terpapar oleh COVID-19. Antara,