Pemerintah Turki terus membawa warganya dari luar negeri pulang sebagai bagian dari tindakan perlindungan warga negara terhadap virus corona tipe baru atau Covid-19. Kali ini, Turki memulangkan hampir 600 warganya dari Ukraina dan Montenegro. Sebanyak 103 warga negara, yang sebagian besar adalah siswa dibawa kembali ke Turki dari Ukraina. Sementara sebanyak 479 lainnya dipulangkan dari Montenegro. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Turki Melvut Cavusoglu dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (5/4).
Orang-orang yang baru tiba di Turki akan mengikuti prosedur kesehatan negara. Mereka akan dipantau selama 14 hari. Setelah awalnya muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, SARS-Cov-2 yang menimbulkan penyakit corona ini telah menyebar ke setidaknya 181 negara dan wilayah di seluruh dunia. Episentrum wabah virus pun kini telah bergeser ke Eropa dan Amerika Serikat. Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 60 ribu jiwa, dan menginfeksi lebih dari 1,1 juta orang di dunia. Turki memiliki jumlah infkesi dan kematian yang semakin hari semakin meningkat. Republika
Dua orang meninggal dan lima lainnya luka-luka dalam serangan pisau di Prancis tenggara pada Sabtu (4/4). Peristiwa ini disebut sebagai insiden teroris.Dua dari yang terluka dikatakan dalam kondisi kritis. Saksi mata mengatakan penyerang memasuki toko tembakau di kota Romans-sur-Isère, dekat Grenoble dan menikam pemilik dan pelanggan. Dia kemudian pergi ke toko tukang daging terdekat dan menyerang lebih banyak orang. Seorang tersangka, yang digambarkan di media Prancis sebagai lelaki berusia 33 tahun dari Sudan, telah ditangkap. Menurut jaksa penuntut, pada saat penangkapannya penyerang ditemukan berlutut di trotoar berdoa dalam bahasa Arab.
Pria itu tidak diketahui oleh polisi atau badan intelijen. Motif untuk serangan itu masih belum jelas.Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan akan bergantung pada Kantor Kejaksaan Nasional Antiteror untuk menentukan apakah penyerang bertindak sendiri. Dalam sebuah pernyataan, kantor kejaksaan mengatakan penyelidikan awal menunjukkan penyerang memiliki jalur pembunuhan yang bertujuan untuk secara serius mengganggu ketertiban umum dengan intimidasi atau teror. Republika
Stuart Baker (74 tahun) dan Adrian Baker (72 tahun) warga Pantai Boynton, Florida, Amerika Serikat (AS), sebelumnya dalam kondisi sehat sebelum tertular virus corona pada pertengahan Maret 2020. Suami istri pensiunan itu digambarkan sebagai pasangan yang harmonis dan selalu bersama. Mereka sudah mengarungi bahtera rumah tangga selama 51 tahun. Keduanya dipisahkan oleh maut setelah meninggal karena Covid-19. Waktu kematian mereka pun hanya berjarak enam menit.
Dilansir di laman New York Post, Sabtu (4/4) waktu setempat, awalnya Stuart terkena gejala virus lebih berat dibandingkan Adrian. Dia dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit. Sementara itu, Adrian telah pulih di rumah, tetapi kondisinya memburuk ketika dia mengetahui suaminya ada di ICU.Kronologis jarak kematian yang berdekatan ini bukan tanpa sebab. Rupanya, ketika keduanya dalam masa kritis, mereka dipindahkan ke ruang rumah sakit yang sama. Di sana, mereka memutuskan untuk melepas ventilator secara bersamaan dengan tujuan agar bisa meninggal bersama. Republika
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok meminta warga negara Indonesia (WNI) di Thailand untuk mematuhi kebijakan pemerintah setempat yang telah memberlakukan jam malam mulai tanggah 3 hingga 15 April, terkait penyebaran COVID-19 atau virus corona.Imbauan KBRI Bangkok tertulis dalam lembar pengumuman yang diunggah ke akun Instagram @Indonesian_Embassy_Bangkok, yang diakses di Jakarta, Sabtu. Dalam pengumuman tersebut KBRI Bangkok mengimbau WNI di Thailand untuk memperhatikan sejumlah hal terkait pemberlakuan jam malam tersebut; termasuk mematuhi kebijakan Pemerintah Thailand yang menerapkan jam malam pada pukul 22.00 hingga pukul 4.00 dini hari mulai 3 hingga 15 April.
WNI juga diminta untuk selalu tenang dalam menghadapi situasi dan terus memantau perkembangan berita di Thailand serta melakukan antisipasi apabila kondisi dan situasi memburuk. Selain itu, KBRI juga mengimbau untuk menjaga kesehatan diri dan melakukan pencegahan dampak COVID-19 dengan menjaga kebersihan, memakai masker, dan mencuci tangan secara berkala dengan sabun atau hand sanitizer. Antara,