Edisi pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda “Getuk Goreng”. Makanan khas Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini akan diikutkan dalam ajang festival kuliner di Slovenia pada pertengahan 2021. Menurut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah, getuk goreng dipilih untuk mengikuti festival karena ada inovasi baru yang dikembangkan oleh salah satu pelaku usaha di Kudus dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Mulai dari bahan baku utamanya, yakni ketela pohon atau ubi hingga pemanfaatan toppingnya yang menggunakan bahan baku lokal, seperti buah alpukat.
Getuk goreng berbahan dasar singkong dan gula merah. Getuk goreng ditemukan pada tahun 1918 secara tidak sengaja oleh bapak Sanpirngad seorang penjual nasi rames keliling di daerah Sokaraja di mana getuk basah adalah salah satu dagangannya. Pada saat itu getuknya tidak laku sehingga ia menggoreng kembali getuknya, agar bisa dikonsumsi kembali dan dijual. Ternyata getuk goreng ini digemari oleh para pembeli dan hingga kini banyak dijual di berbagai daerah.
Getuk Goreng bercita rasa manis, gurih dan mengenyangkan, Getuk Goreng cocok sebagai camilan sekaligus pendamping minuman panas, seperti kopi, teh, jahe, dan susu. Sebelumnya, getuk goreng yang dijual ada tiga varianyaitu original, gula merah dan gula putih, namun seiring perkembangan zaman, varian getuk goreng pun bertambah. Ada rasa urap kelapa muda serta rasa cokelat. Ada pula varian rasa yang berhasil dikembangkan baru-baru ini, yakni getuk goreng saus alpukat dengan aneka topping serta getuk goreng krispi. Harga getuk goreng pun relatif murah dan bergantung jenis varian rasanya. Harga getuk original seharga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per satu besek kecil yang berisi getuk goreng kurang lebih 4 ons.
Myanmar kembali menjadi perhatian internasional. Penolakan rakyat Myanmar terhadap Kudeta pemerintahan sipil oleh militer, menyedot perhatian masyarakat di berbagai negara. Kendati televisi dan pemberitaan di dalam negeri dibatasi, berita mengenai kudeta dan demo ribuan rakyat Myanmar di seantero negara itu, telah menyebar ke seluruh dunia. Untuk meredam penyebaran ajakan demo dan pemberitaan tentang itu, militer pun mengambil tindakan menutup akses media sosial.
Perhatian dan keprihatinan atas kudeta militer terhadap pemerintahan sipil akan menjadi pembahasan di Perserikatan Bangsa Bangsa. Diberitakan, Jumat 12 Pebruari 2021, Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan bersidang secara khusus. Sebagaimana dinyatakan oleh Dewan Keamanan PBB, yang diberitakan kantor berita Reuters, Agenda yang akan dibahas adalah krisis di Myanmar. Inggris dan Uni Eropa telah meminta pembahasan khusus mengenai hal itu, pada hari Senin 8 Februari 2021. Negara Asia yang ikut mendukung Gerakan di PBB tersebut adalah Korea Selatan dan Jepang. Sementara, hingga awal pekan kedua Februari 2021, belum satupun negara anggota ASEAN yang mengomentari masalah tersebut. Dapat dimaklumi, dalam Komitmen Bersama ASEAN memang ditegaskan bahwa anggota ASEAN tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri masing masing. Krisis politik di Myanmar pun tampaknya dipandang sebagai persoalan dalam negeri di negara itu.
Amerika Serikat akan mendukung usulan Inggris dan Uni Eropa, sebab sejak Joe Biden menjadi Presiden, Amerika Serikat telah menyatakan kembali masuk menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Washington pun telah memberikan reaksi atas kudeta militer di Myanmar dan menegaskan kemungkinan pemberian sanksi.
Menghadapi sikap dunia internasional tersebut, Junta Militer Myanmar sejauh ini belum memberikan reaksinya. Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing telah menyatakan akan segera mengadakan pemilu. Kemungkinan besar Pemilu ini tidak dapat diikuti Suu Kyi yang telah ditahan oleh polisi, atas tuduhan untuk perkara yang tidak substansial.
Apakah desakan internasional, minus ASEAN, akan menggoyahkan junta milter, memang masih belum tentu. Kudeta militer dan pemilu yang dipaksakan pastinya akan memberikan implikasi pada kehidupan demokrasi dan rakyat Myanmar. Negara yang belum lama memasuki era demokrasi dan mengakhiri rezim diktator militer itu, kini berada pada momentum menentukan. Akan kembali ke era totaliter atau demokrasi. Demikian komentar.
Lampung memiliki berbagai atraksi alam yang sangat mengagumkan, dari mulai gajah-gajah Lampung hingga serombongan lumba-lumba cantik yang seringkali muncul dan menampakan diri di Teluk Kiluan. Meskipun demikian selain dua atraksi wajib yang harus anda kunjungi jika sedang berada di Lampung, anda juga semestinya mencoba berkunjung ke sebuah lokasi pantai yang menawan dan eksotis. Bernama Pantai Pegadungan atau seringkali disebut sebagai Pantai Gigi Hiu. Pantai ini cukup berbeda dengan pantai lainnya yang banyak tersebar di Indonesia. Keeksotisan yang terletak dari banyaknya gugusan batu-batu karang yang tersusun menjulang tinggi bak tebing membuat pemandangan pantai ini cukup unik.
Gugusan-gugusan batu tersebut memiliki tinggi dan juga besar yang cukup bervariasi antara 1 meter hingga 10 meter untuk ketinggiannya. Susunan batu tersebut seolah membentuk gigi ini juga terlihat seperti layar perahu yang sedang tertiup angin. Ketika berkunjung ke pantai ini pemandangan terbaik yang bisa anda lihat yaitu ketika matahari terbit. Di waktu tersebut anda akan melihat pemandangan yang begitu menakjubkan. Pancaran lembayung disela-sela batu karang, dengan ditambah deburan ombak memantulkan cahaya dari matahari. Untuk berkunjung ke pantai ini disarankan saat bukan musim penghujan. Berkunjung saat musim panas, anda akan melihat pemandangan yang bersih dan jelas. Maka dari itu anda yang gemar fotografi sebaiknya datang saat waktu yang tepat. Ketika musim penghujan, biasanya Pantai Gigi Hiu akan diselimuti oleh kabut. Pemandangan indah di Pantai Gigi Hiu akan terhalang oleh kabut-kabut tersebut.
Anda mungkin tidak akan menemukan hotel-hotel mewah berkelas, namun anda bisa mencoba mencari penginapan di rumah-rumah warga sekitar, atau anda bisa kembali menuju ke Teluk Kilauan yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut untuk mendapatkan penginapan. Berlokasi di Kecamatan Klumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, lokasi Gigi Hiu sendiri adalah sebuah daerah yang cukup jauh dari lingkungan penduduk dan juga keramaian. Lokasinya cukup terpencil dan akses perjalanan cukup sulit, sehingga tempat ini cocok bagi anda yang benar-benar memiliki jiwa traveling sejati. Saat mengunjungi pantai ini disarankan bersama rombongan karena pantai ini masih terbilang sepi. Jadi alangkah baiknya jika Anda membawa perlengkapan yang dibutuhkan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan selama perjalanan atau ketika sampai di tempat.
Gili Labak adalah sebuah pulau kecil seluas sekitar 5 hektar. Dikelilingi oleh hamparan pasir putih dan air laut bewarna biru kehijauan. Pulau kecil l yang indah ini berada di sebelah tenggara Pulau Madura atau sekitar 5 mil laut dari Gili Genting. Secara administratif pulau ini masuk wilayah Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kecantikan pulau kecil ini tidak diragukan lagi. Pulau Gili Labak ini mempunyai pasir putih seperti yang terdapat di Pulau Lombok. Pulau Gili Labak juga memberikan kecantikan alam bawah laut yang cantik. Di beberapa titik tertentu pulau ini memiliki pemandangan yang luar biasa. Karang laut yang menawan, ikan-ikan cantik yang berenang di sekitarnya menambah indahnya sisi bawah laut pulau ini. Banyak kegiatan yang dapat anda lakukan di pulau ini, seperti snorkeling, diving, susur pantai dengan menyewa perahu lokal selama 30 menit, hingga menikmati indahnya matahari terbit atau terbenam. Di Gili Labak, anda juga dapat berkemah, namun jika anda tidak terbiasa dengan kegiatan ini, anda dapat menginap di rumah warga yang menyewakan rumahnya untuk pengunjung.
Untuk menuju ke pulau Gili Labak, anda dapat menempuh dengan cara menggunakan bus dari Terminal Bungurasih, Surabaya menuju Sumenep dengan jadwal keberangkatan tiap jam. Perjalanan dari Surabaya ke Sumenep ini membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Kemudian menyewa kapal pulang pergi Kalianget-Gili Labak. Waktu yang dibutuhkan menyeberang ke Pulau Gili Labak ini kurang lebih 2 jam. Tergantung keadaan cuaca dan angin yang kerap mengganggu perjalanan menuju ke Pulau ini. Fasilitas yang tersedia di pulau ini juga masih minim, Namun ada beberapa fasilitas seperti kamar mandi umum dan tempat untuk berbilas atau berganti pakaian, lokasi untuk berkemah jika anda berencana untuk menghabiskan malam di sana, tempat untuk menyewakan peralatan selam dan juga beberapa warung yang menjual makanan dan minuman walaupun tidak banyak. Jam buka dari Gili Labak sendiri adalah 24 jam setiap hari, jadi anda bisa datang kapan saja, namun anda harus memperhatikan jadwal perahu-perahu atau kapal yang bisa mengantarkan anda ke Gili Labak. Di obyek wisata ini, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk.