Tim mahasiswa pascasarjana ITB menggorekan prestasi di tingkat dunia dalam ajang Imperial Barrel Award (IBA) Competition dan mendapatkan penghargaan di kategori Teamwork Excellent atau setara dengan Juara Harapan. Imperial Barrel Award (IBA) ini sendiri merupakan ajang kompetisi tingkat dunia yang diadakan oleh American Association of Petroleum Geologist (AAPG) tiap tahunnya. Dalam kompetisi ini, setiap peserta akan diberikan sebuah kasus dan data tentang industri minyak dan gas bumi. Kasus ini akan dianalisis berdasarkan aspek geologi dan geofisika.
Kelima mahasiswa pascasarjana ITB yang didampingi oleh Prof.Ir. Benyamin Sapiie Ph.D. ini telah berhasil melewati beberapa babak perlombaan dari babak penyisihan pada 17 Desember 2019 - 23 Januari 2020 hingga babak semi final pada tanggal 26 Maret 2020, pada akhirnya tim dari ITB ini berhasil dinobatkan sebagai pemenang di tingkat Asia Pasifik dan menjadi perwakilan dari Asia Pasifik di tingkat dunia dalam babak final pada tanggal 6 Juni 2020. Pada awalnya, babak final akan diadakan di Houston, USA. Namun, dikarenakan adanya social-distancing akibat COVID-19, acara final telah berlangsung secara virtual
Tim ITB harus bersaing dengan peserta yang berasal dari seluruh dunia. Mereka dinilai pleh juri yang merupakan ahli dan petinggi di perusahaan-perusahaan besar seperti Saudi Aramco, Chevron, Schlumberger, dan Shell. juri mengevaluasi hasil interpretasi geologi yang tim lakukan dan menetapkan tim ITB sebagai juara harapan mengalahkan peserta lain dari berbagai kawasan dunia.
Taman Wisata Kambang Iwak merupakan taman kota yang asri dengan danau ditengahnya yang kini semakin ramai, dan tiap hari dikunjungi oleh warga Palembang maupun wisatawan.
Kawasan yang terletak di Jalan Tasik, Palembang, ini menjadi salah satu objek wisata favorit untuk menikmati suasana hijau dan beberapa bangunan peninggalan Belanda. Kambang Iwak pun kini menjadi salah satu fasilitas publik bagi warga Palembang untuk berkumpul, karena ia dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.
letak taman ini, tidak jauh dari pusat kota Palembang membuat Kambang Iwak mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Tak ada tiket untuk masuk ke kawasan ini. Memasuki Kambang Iwak anda akan disambut dengan rimbunan pepohonan hijau. Di tengah-tengah taman terdapat danau yang bersih dilengkapi air mancur yang hidup setiap jam sepanjang hari.
Selain itu juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang bisa membuat wisatawan betah berlama-lama bercengkrama di sana. Ada trek jogging bagi anda yang ingin berolahraga, kemudian tempat duduk yang banyak terdapat dipinggiran danau taman tersebut. Di area taman itu juga banyak terdapat warung atau kedai makan yang menyajikan berbagai menu.
waktu yang tepat untuk mengunjungi Kambang Iwak adalah pagi dan sore hari, karena saat itu udara cukup sejuk dan nyaman untuk menikmati taman ini.
Karena letaknya yang strategis, taman ini menjadi tempat berkumpulnya para anak muda untuk melangsungkan kegiatannya, seperti bermain skateboard, menari, bermain gitar, berfoto, dan sebagainya.
Di malam hari, taman ini pun masih ramai dikunjungi oleh wisatawan karena sangat gemerlap dengan lampu-lampu hias yang mengelilingi hampir disetiap sudut tamannya.
Kebutuhan sterilisasi ruangan semakin penting untuk menekan mata rantai penyebaran COVID-19. Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan Si-Susan (Simple Smart UVC Sanitaizer), alat sterilisasi ruangan berbasis sinar UV-C yang dapat dikendalikan melalui aplikasi di ponsel pintar. Si-SUSan dapat mengatur target virus yang akan dibasmi dan penjadwalan sterilisasi melalui aplikasi berbasis Android. Si-SUSan juga dibekali sistem keamanan terhadap manusia di sekitarnya. Dengan desain sederhana, Si-SUsan dapat digunakan untuk sterilisasi di fasilitas layanan kesehatan, perkantoran, sekolah, dan rumah tangga
Si-SUSan agak berbeda dengan robot sterilisasi. Sebab, alat yang dikembangkan LIPI ini harus dipindahkan secara manual dari ruangan satu ke ruangan lain. Sementara robot sterilisasi virus bisa bergerak dari ruangan ke ruangan lain serta memiliki automasi lebih baik. Si-SUSan berbasis cahaya UV-C dengan panjang gelombang 254 nanometer dan tergolong berbahaya jika terpapar kulit dan mata. Oleh sebab itu, saat Si-SUSan digunakan, pengguna harus memastikan di dalam ruangan tidak ada orang sama sekali. Karenanya pengoprasian alat ini menggunakan aplikasi. Jadi operator nantinya akan mengendalikan Si-SUSan lewat aplikasi, entah di ruangan lain atau bahkan di balik tembok ruangan yang sedang disterilisasi. Sedang lamanya proses penyinaran tergantung jenis virus. Setelah Si-SUSan selesai melakukan sterilisasi, akan ada efek setelah penyinaran misalnya ada bau-bau tidak sedap karena bercampur dengan reaksi udara yang ada di dalam ruangan.
Saat ini Si-SUSan telah selesai menjalani uji keamanan listrik di Pusat Penelitian Teknologi Pengujian LIPI dan tengah menunggu uji efektivitas virus SARS-CoV-2 di Laboratorium Biosafety Level-3 LIPI. Si-SUSan akan diproduksi secara manufaktur bekerja sama dengan PT. Gerlink Utama Mandiri.Nantinya Si-SUSan akan dipasarkan dengan harga relatif terjangkau, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran, dan puskesmas.
Dompu merupakan salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat. Kabupaten ini semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan yang kagum akan keindahan Gunung Tambora. Gunung Tambora punya Kaldera terluas se-Asia Tenggara. Disamping Tambora, Dompu juga punya Pulau Satonda dengan danau air asinnya serta Pantai Lakey. Tak hanya kaya dengan destinasi wisata alam yang menarik, Dompu juga kaya akan kulinernya yang khas. Berkunjung ke Dompu cobalah beberapa kuliner khasnya. Salah satunya Puru Timbu.
Puru Timbu adalah ketan yang dimasak di dalam Bambu. Bagian dalamnya sedikit lunak, tetapi bagian luar Puru timbu mengeras karena lebih banyak terkena api saat dibakar. Puru Timbu terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama santan dan ampas parutan kelapa di dalam bambu. Untuk memasak Puru Timbu diatas api dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 jam. Setelah matang, Puru Timbu bisa langsung disantap. Rasanya lezat dan gurih. Menikmati Puru timbu semakin enak jika dicampur dengan tape. Untuk menikmati Puru Timbu di Dompu, anda bisa menjumpai penjual Puru Timbu di Pasar Atas. Datanglah sore hari, para pedagang Puru Timbu baru mulai berjualan pada sore hari. Disana, Puru Timbu dijual seharga Rp.25.000 hingga Rp.35.000 per batang.
bagi masyarakat Dompu, Puru Timbu bukan hanya sekedar kuliner semata. Puru Timbu juga menjadi bagian dalam keseharian mereka. Saat musim panen tiba, Puru Timbu hadir dalam pesta panen raya. Untuk mengekspresikan kegembiraan atas hasil panen, masyarakat setempat biasanya menggelar doa syukuran dan tradisi membakar Puru Timbu. Selain sebagai ekspresi kegembiraan panen raya padi, jagung, dan lainnya, tradisi membakar 'puru timbu' juga sebagai bagian dari bentuk budaya gotong-royong dan kebersamaan warga, karena untuk membuat Puru Timbu, warga bersama-sama menyiapkan bahan-bahan dan memasak Puru timbu.