VOI NEWS Lebih dari 80 orang tewas saat unjuk rasa di wilayah Oromiya, Ethiopia, setelah penembakan yang menewaskan seorang penyanyi terkenal. Musisi sekaligus aktivis Haacaaluu Hundeessaa ditembak mati pada Senin (29/6) yang menurut kepolisian merupakan pembunuhan terencana.
Ararsa Merdasa, kepala polisi Oromia, Ethiopia seperti dikutip AFP Kamis (2/7) mengatakan, dari jumlah korban tewas tersebut, 3 orang di antaranya merupakan anggota pasukan polisi khusus. (cnnindonesia)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak Israel agar tak mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Dia bahkan menyatakan tak akan mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang dicaploknya jika hal itu dilakukan secara unilateral. Hal itu disampaikan Johnson melalui sebuah opini yang diterbitkan surat kabar Israel Yediot Aharonot pada Rabu (1/7). Dalam tulisannya, Johnson menyebut dirinya sebagai “teman Israel”. Hal itu mengingat dia pernah bekerja di Kibbutz, sebuah komunitas kolektif di Israel yang fokus pada bidang agrikultura.
Johnson dalam tulisannya, seperti dikutip laman Israel National News, Inggris selalu berdiri di samping Israel dan haknya untuk hidup sebagaimana bangsa lainnya dalam perdamaian dan keamanan. Kendati demikian, dia menilai pencaplokan Tepi Barat akan membahayakan kemajuan yang telah dibuat Israel dalam membangun hubungan dengan sejumlah negara Arab. Di sisi lain, tindakan demikian melanggar hukum internasional. Piahaknya ingin melihat hasil yang memberikan keadilan bagi Israel dan Palestina. Repb
Inggris akan segera mengumumkan perubahan hukum untuk menegakkan karantina wilayah (lockdown) di Kota Leicester, tempat kasus COVID-19 terus melonjak. Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Matt Honcock pada Selasa. Kota tua Leicester di Inggris menjadi area pertama Inggris yang menghadapi karantina lokal yang ditargetkan akibat wabah COVID-19 setelah pemerintah Inggris mulai melonggarkan pembatasan nasional pada awal Juni ini.
Leicester berkontribusi 10 persen dari seluruh kasus positif COVID-19 di Inggris dalam sepekan terakhir. Hancock mengatakan, dalam pengujian yang sangat signifikan yang dilakukan di Leicester, pihaknya melihat sejumlah kasus positif COVID-19 pada orang di bawah usia 18 tahun dan itulah sebabnya pemerintah memutuskan dengan berat hati untuk menutup sekolah di Leicester. Antara
Pemerintah Thailand pada Selasa memperpanjang status darurat COVID-19 sampai akhir Juli untuk mencegah risiko penyebaran virus corona baru gelombang kedua. Langkah itu diambil oleh pemerintah Thailand meskipun negara itu sebelumnya telah siap untuk membuka kembali bar dan mengizinkan warga asing kembali masuk ke dalam negeri. Kabinet pemerintah Thailand menyetujui perpanjangan status darurat karena dunia masih menghadapi wabah COVID-19.
Juru bicara pemerintah, Narumon Pinyosinwat, saat jumpa pers mengatakan, pemerintah perlu menetapkan status darurat itu untuk membatasi perjalanan dan mengurangi risiko gelombang kedua penularan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19. Sebelumnya, pemerintah tengah bersiap untuk mencabut sejumlah pembatasan sosial pada Rabu (1/7). Status atau dekrit darurat itu memungkinkan pemerintah Thailand untuk mengerahkan para petugas untuk memeriksa tempat acara, memberlakukan jam malam, membatasi perkumpulan massa, dan mengatur perjalanan. Antara