VOInews.id- Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn melihat peluang untuk meningkatkan kerja sama dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), dengan fokus pada berbagai bidang. Berbicara pada “EAEU Day” di Jakarta, Senin, Kao mengatakan bahwa ASEAN dan EAEU perlu meningkatkan keterlibatan para pelaku bisnis guna mendorong lebih banyak dunia usaha untuk memasuki pasar, baik di ASEAN maupun di EAEU. EAEU merupakan blok kerja sama ekonomi yang terdiri dari Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia.
“Untuk lebih mendorong interaksi bisnis ke bisnis, EAEU-ASEAN dapat memanfaatkan platform ASEAN Access yang menyediakan informasi pasar dan peluang virtual business matching bagi dunia usaha untuk memasuki pasar ASEAN,” ujarnya. Selanjutnya, Kao mengatakan bahwa kedua pihak juga perlu meningkatkan dialog kebijakan untuk transformasi hijau dan transformasi digital demi kemitraan ekonomi jangka panjang. Ia menyebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ASEAN secara aktif telah memperkenalkan sejumlah inisiatif, seperti strategi ASEAN mengenai netralitas karbon, ASEAN digital master plan 2025, peluncuran perundingan perjanjian kerangka ekonomi digital ASEAN, dan kerangka kerja ASEAN mengenai efisiensi dan ketahanan rantai pasokan. Inisiatif-inisiatif ini penting tidak hanya bagi integrasi ekonomi ASEAN, tetapi juga menawarkan peluang kolaborasi dengan mitra-mitra di luar kawasan, termasuk EAEU, katanya.
Dia mendorong EAEU untuk bekerja sama dengan ASEAN dalam memanfaatkan potensi dari transisi hijau dan digital, serta bidang-bidang lainnya seperti pertanian berkelanjutan, teknologi maju, kendaraan listrik, dan ekowisata. “Selain itu, kita perlu secara aktif mempromosikan pertukaran budaya, pariwisata, transportasi, dan konektivitas,” ujar dia. Dia menuturkan bahwa sebelum pandemi, ASEAN menerima sekitar 2,6 juta wisatawan dari negara anggota EAEU pada 2019. Meskipun pandemi berdampak buruk, EAEU tetap menjadi salah satu sumber utama wisatawan ke ASEAN. Oleh karena itu, dia merekomendasikan ASEAN dan EAEU untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata dan transportasi, dengan melibatkan sektor swasta dari kedua belah pihak untuk bekerja sama meningkatkan perdagangan, investasi, pariwisata, dan konektivitas.
ASEAN dan EAEU menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama ekonomi pada 2018. Pada 2021, total perdagangan bilateral antara ASEAN dan EAEU mencapai 17 miliar dolar AS (Rp262,5 triliun). Dalam kesempatan yang sama, Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia, Sergey Glaziev, mengatakan bahwa Asia Tenggara saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan pusat perekonomian dunia saat ini sedang bergeser ke kawasan tersebut. Untuk itu, penting bagi Uni Ekonomi Eurasia dan negara anggotanya untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan meningkatkan peluang kerja sama dengan ASEAN, kata Glaziev.
Antara
VOInews.id- Save Press 4 Gaza (SP4G) yang merupakan suara persatuan media Malaysia menyatakan keprihatinan atas jumlah kematian jurnalis yang meliput konflik di Gaza, Palestina, dan menyerukan perlindungan bagi mereka. SP4G dalam pernyataan tertulis yang diterima di Johor Bahru, Minggu, mengatakan sebagai suara media Malaysia yang menyatakan solidaritas dengan teman-teman mereka di Gaza, SP4G mengutuk keras tindakan tentara dan pemerintah Israel yang menargetkan jurnalis dan keluarga mereka. “Sebagai jurnalis dan pekerja media,
kami menyerukan kepada para pemimpin redaksi Barat untuk memastikan liputan yang jelas mengenai tindakan Israel terhadap warga Palestina, dan mengakui kekejaman yang telah terjadi,” demikian isi pernyataan itu. Serangan dan pengepungan yang dilakukan rezim Zionis selama empat minggu terakhir telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk 42 jurnalis – angka yang menandai konflik terburuk bagi pekerja media sejak 1992, menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).
Temuan CPJ menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengakhiri kekerasan di Gaza, termasuk terhadap jurnalis. Jurnalis tidak hanya menghadapi tantangan dalam melaporkan konflik, namun juga risiko dari faktor lingkungan termasuk pemadaman listrik, kekurangan makanan dan air, dan runtuhnya sistem medis. Hal itu mengakibatkan hilangnya secara tragis para jurnalis, editor, fotografer, dan penerbit yang bekerja tanpa kenal lelah untuk membawa realitas konflik ke permukaan kesadaran global.
SP4G yang merupakan gabungan dari 26 organisasi, klub hingga asosiasi pers dan media di Malaysia menyebut penargetan jurnalis yang disengaja telah menjadi perkembangan yang mengkhawatirkan di Gaza. Hal itu terbukti lewat investigasi Reporters Without Borders atas serangan Israel pada 13 Oktober 2023 di Lebanon Selatan. Videografer Reuters Issam Abdallah tewas dalam serangan itu, sementara enam jurnalis lainnya terluka. Insiden-insiden seperti itu menyoroti perlunya tindakan internasional yang mendesak untuk melindungi jurnalis yang beroperasi di zona konflik.
Save Press 4 Gaza bergabung dengan asosiasi pers, termasuk Reporters Without Borders, Asosiasi Jurnalis Arab dan Timur Tengah, dan Federasi Jurnalis Internasional menuntut komitmen yang jelas dari Israel untuk mengakhiri kekerasan terhadap jurnalis dan warga sipil. Selain itu dalam pernyataannya itu SP4G juga meminta ruang redaksi Barat, yang mendapat banyak manfaat dari kerja jurnalis Gaza, harus segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan mereka dan mengutuk tindakan apa pun yang membahayakan keselamatan mereka.
“Selain itu, kami meminta pertanggungjawaban redaksi media Barat atas segala retorika tidak manusiawi yang mungkin berkontribusi untuk membenarkan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina,” demikian pernyataan SP4G. Media internasional mempunyai tanggung jawab untuk menegakkan integritas jurnalistik, memastikan liputan yang adil dan akurat mengenai konflik yang sedang berlangsung. Seruan untuk pemberitaan yang adil dan diakhirinya penindasan telah berulang kali dilakukan, dan mereka mendesak rekan-rekan jurnalis di media Barat untuk memperhatikan seruan itu. SP4G juga menuntut Badan Internasional untuk menyerukan gencatan senjata segera dan menyalurkan bantuan segera bagi masyarakat Gaza dan daerah lain yang terkena dampak.
Antara
VOInews.id- Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengklaim negaranya berhasil mencapai kesepakatan dengan Azerbaijan tentang prinsip-prinsip dasar penyelesaian sengketa secara damai. Namun demikian, kedua negara masih menggunakan "bahasa diplomatik yang berbeda" sehingga tidak memahami satu sama lain, kata Pashinyan dalam pembukaan sidang Majelis Parlemen Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) di ibu kota Armenia, Yerevan.
Pemimpin Armenia itu juga menyebut konflik berkepanjangan antara kedua negara terkait wilayah Karabakh telah menimbulkan kerugian. Pernyataan Pashinyan disampaikan sehari setelah sidang Mahkamah Pidana Internasional (ICC) PBB terkait tuntutan Armenia terhadap Azerbaijan. Armenia menuding Baku melanggar Konvensi Internasional mengenai Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial akibat meningkatnya ketegangan di Karabakh baru-baru ini, meski sejumlah badan PBB tegas menyatakan bahwa mereka belum mencatat adanya kasus sikap diskriminatif Azerbaijan terhadap warga etnis Armenia.
VOInews.id- Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, Thomas White, pada Sabtu mengumumkan bahwa Israel hanya mengizinkan masuknya setengah bahan bakar yang dibutuhkan dari bantuan kemanusiaan harian ke Gaza. "Bahan bakar dalam jumlah yang terbatas telah masuk ke Gaza," kata White dalam sebuah pernyataan di akun media sosial X. Pejabat itu menyatakan bahwa "ketika otoritas Israel membatasi bahan bakar yang masuk ke Gaza - ini berarti mengurangi kapasitas di Perbatasan Rafah untuk menerima truk bantuan," ujarnya.
White menyatakan bahwa "otoritas Israel hanya mengizinkan 50 persen dari kebutuhan bahan bakar harian untuk bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan orang-orang." Ada "kesenjangan besar dalam respons bantuan ini - misalnya orang-orang hanya akan mendapatkan dua pertiga dari kebutuhan harian mereka terhadap air minum yang bersih," kata pejabat itu menekankan.
Saat 1,5 juta orang di Jalur Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan intensif Israel, lebih dari 800 ribu warga Palestina mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas UNRWA. Sejak Israel mulai melakukan pengeboman pada 7 Oktober, lebih dari 12 ribu warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 8.300 perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 30 ribu orang lainnya luka-luka, menurut data terbaru. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti yang dilakukan Israel di daerah kantong yang terkepung itu.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, dan mengurangi pengiriman bantuan hingga hanya sedikit yang tersalurkan. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut data resmi.
Sumber: Anadolu