Friday, 25 October 2019 09:59

Jelang KTT Asean – Republik Korea

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Republik Korea akan benrlangsung di Kota Busan, Korea Selatan pada 25-27 November. Pertemuan itu akan menandai betapa eratnya hubungan ASEAN dan Korea Selatan yang sudah berjalan sejak 1989. KTT itu juga akan menyusun rancang biru (blue print) bagi hubungan ASEAN-Korea untuk 3 dasawarsa mendatang. Hal ini disampaikan  oleh Lim Sung-nam, Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN yang berbasis di Jakarta dalam forum dialog yang diselenggarakan Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Kamis (24/10).  Sejak November 2017, telah terjadi perubahan alur politik luar negeri Korea melalui Kebijakan Selatan Baru ‘New Southern Policy’.  Pelaksanaan 'Kebijakan ke Arah Selatan Baru' difokuskan  pada 3P: people, peace, prosperity, atau masyarakat, perdamaian dan kemakmuran. Khsusunya dengan Indonesia dan ASEAN, Lim Sung-nam  juga menyampaikan komitmennya untuk membangun kemitraan ekonomi antara Korwa Selatan  dan ASEAN, yang dipimpin oleh Indonesia, setara dengan 4 negara kuat di sekitarnya. Hubungan erat antara ASEAN and Korea Selatan akan memperkuat kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia seperti pertukaran tenaga kerja, teknologi dan seni budaya.  Dia juga melontarkan harapannya untuk membangun komunitas kemakmuran bersama melalui kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan dengan Indonesia, untuk selanjutnya berkontribusi bagi perdamaian se-Asia melalui kerjasama keamanan.  Volume perdagangan bilateral ditargetkan akan mencapai 30 miliar dolar hingga tahun 2022 dan lebih dari 50 miliar dolar dalam jangka panjang.

Bagaimana dengan Korea Utara? Dalam KTT ASEAN ke-33 di Singapura, pada November 2018, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengusulkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diundang dalam peringatan 30 tahun kerjasama ASEAN-Korea Selatan November ini. Menurut Presiden Joko Widodo, undangan itu akan mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea; dia juga mendorong pertemuan tersebut agar Korea Utara berkomitmen  menuju Semenanjung Korea bebas nuklir. Selama 5 dekade, Indonesia telah menjalin hubungan bilateral dengan Korea Utara dan mendukung penuh situasi damai yang berkelanjutan di Semenanjung Korea.  Walaupun sempat disebut-sebut akan menghadiri KTT ini, sampai saat ini belum ada kepastian apakah Pemimpin KKorea Utara, Kim Jong-un akan memenuhi undangan tersebut.  Masih ada waktu 1 bulan ke depan untuk meningkatkan komunikasi diplomasi para pihak terhadap Korea Utara, sehingga pertemuan KTT ASEAN ke-33 ini bisa berjalan maksimal. Kita harapkan Indonesia bisa memainkan peran strategisnya untuk hal ini. Pada akhirnya, KTT ASEAN – REPUBLIK KOREA ini akan membawa perdamaian untuk kawasana ASEAN, Semanjung Korea, termasuk dunia Internasional. 

Read 782 times Last modified on Tuesday, 29 October 2019 10:00