Friday, 06 December 2019 13:52

Amerika Serikat – Korea Utara Diharapkan Saling Menahan Diri

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pada hari Kamis (28/11), Korea Utara menembakkan dua “proyektil tidak dikenal” ketika pembicaraan nuklir antara Pyongyang dan Washington masih menemui jalan buntu. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), Park Han-ki mengungkapkan bahwa proyektil itu ditembakkan ke arah timur dari provinsi Hamgyong Selatan dan jatuh di Laut Jepang.  

Anggota Dewan Keamanan PBB dari Eropa mengutuk peluncuran rudal  balistik Pyongyang yang dinilai "provokatif". Perwakilan Eropa ini pun menegaskan perlunya menegakkan kembali sanksi terhadap negara tersebut. Sebelumnya, Pyongyang sudah mendapat larangan untuk menembakkan rudal balistik dibawah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). 

Pembicaraan nuklir antara Pyongyang dan Washington terhenti setelah Korea Utara meminta berbagai jenis konsensi dari Amerika Serikat -AS. Pembicaraan telah menemui jalan buntu sejak pertemuan tingkat tinggi di Hanoi, Vietnam pada bulan Februari lalu. Korea Utara mengeluarkan serangkaian komentar pedas dalam beberapa pekan terakhir saat mendekati batas tenggat waktu hingga akhir tahun ini, termasuk peringatan yang dikeluarkan pada hari Rabu (4/12). Pyongyang  memperingatkan bahwa negaranya akan mengambil tindakan dengan segera, jika AS menggunakan kekuatan militer untuk melawan negara itu.

Peringatan itu muncul sehari setelah Presiden AS, Donald Trump dalam KTT NATO di London, mengindikasikan bahwa AS dapat menggunakan kekuatan militer untuk melawan Korea Utara jika diperlukan.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA), Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara, Pak Jong-chon mengecam keras pernyataan Presiden Trump dan menegaskan bahwa penggunaan angkatan bersenjata terhadap Korea Utara akan menjadi hal mengerikan bagi Amerika Serikat. Menurut Pak, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tidak senang mendengar pernyataan Presiden Trump dan dia bersikeras bahwa satu-satunya hal yang dapat mencegah konflik fisik antara kedua negara adalah hubungan dekat antara kedua pemimpin.

Ketidakstabilan di Semenanjung Korea dapat dipastikan tidak hanya akan mempengaruhi dan merugikan wilayah itu, tetapi juga wilayah disekitarnya, bahkan dunia internasional. Untuk itu, kedua pihak harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan serangan verbal yang membuat situasi lebih memanas.   

Read 812 times