Monday, 23 December 2019 00:00

Tradisi Gredoan, Jawa Timur

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Bagi masyarakat di Jawa Timur khususnya masyarakat Using di desa Macan Putih, kabupaten Banyuwangi, untuk mencari jodoh, ternyata ada cara unik yang mereka lakukan. Pria lajang yang tertarik dengan wanita tertentu harus datang langsung ke rumah si wanita untuk melakukan aksi goda-menggoda.

Tradisi ini dinamakan Gredoan yang dalam bahasa setempat berarti “menggoda”. Tradisi Gredoan diselenggarakan setahun sekali. Tidak hanya untuk ajang pencarian jodoh, Gredoan juga diselenggarakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ini dimulai pada pagi hari dimana, masyarakat terlebih dahulu mengadakan hajatan di masjid. Kemudian pada malam harinya para gadis biasanya membantu orang tuanya memasak di dapur. Saat itulah berlangsung tradisi Gredoan.

Laki-laki yang tertarik pada gadis tertentu, akan datang ke rumah si gadis. Ia akan memasukkan lidi lewat celah dinding rumah yang masih terbuat dari bambu. Si gadis kemudian akan mematahkan lidi jika ia bersedia untuk berkenalan dengan si laki-laki. Kemudian mulailah si laki-laki berkenalan sambil merayu si gadis. Namun obrolan mereka dibatasi dinding bambu di mana si gadis berada di dalam rumah dan si laki-laki di luar rumah.

Kini aturan tradisi Gredoan ini sedikit berbeda. Ketika lidi sudah dipatahkan, mereka tidak lagi berkenalan dan ngobrol dengan dibatasi dinding bambu. Kini, si laki-laki akan diundang masuk dan ngobrol di ruang tamu, tentunya dengan didampingi oleh orang tua si gadis. Namun khusus pada malam tradisi ini, mereka diberi keleluasaan untuk bercengkerama hingga larut malam. Tak jarang, pasangan yang mengikuti tradisi ini berakhir di pelaminan.

Tradisi Gredoan berlangsung sangat meriah. Warga lainnya, mulai anak-anak hingga dewasa berpawai keliling desa menyuguhkan berbagai macam atraksi untuk memperingati tradisi ini. Ada yang melakukan atraksi tongkat api, memainkan musik daerah hadrah dan karnaval boneka raksasa.

Di antara beragam atraksi tersebut, atraksi tongkat api yang paling ditunggu-tunggu. Atraksi tongkat api menggunakan bambu dan tali yang dibakar ujungnya. Dalam atraksi ini, para pemuda desa setempat unjuk kebolehan memainkan tongkat api. Mulai dengan pamer kebolehan membentuk formasi, atraksi mayoret hingga seni bela diri.

Read 1070 times Last modified on Tuesday, 24 December 2019 10:09