Wednesday, 29 April 2020 05:04

Bali Ekspor Manggis dan Kerajinan Tangan di Tengah Pandemi COVID-19

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan,  di tengah ancaman lesunya perekonomian akibat pandemi COVID-19, Bali masih mampu mengekspor manggis dan produk kerajinan tangan ke sejumlah negara. Artinya, ekonomi Bali tetap tumbuh di tengah situasi seperti ini. Demikian dikatakan Wayan Koster saat melepas ekspor manggis dan kerajinan tangan Bali ke Uni Emirat Arab (UEA) melalui video conference di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (26/4).

Menurut Wayan Koster ekspor ini menunjukkan sektor pertanian dan kerajinan di Bali tetap berdenyut dan berjalan dengan normal bahkan mampu menembus pasar luar negeri. Ekspor ini juga memberikan peningkatan pendapatan kepada para petani di Bali, khususnya saat musim manggis seperti saat ini. Wayan Koster menjelaskan, selama ini pihaknya telah berupaya keras untuk meningkatkan hilirisasi dari produk pertanian dan industri kerajinan rakyat provinsi Bali. Diantaranya dengan membuka akses pasar dalam dan luar negeri.

Dalam pelepasan tersebut, satu ton manggis dikirim ke Dubai, Uni Emirat Arab dengan menggunakan jalur udara. Sedangkan kerajinan tangan sebanyak 504 kontainer lewat jalur laut melalui Pelabuhan Benoa.

Dilaporkan pula, secara rutin ekspor manggis dengan rata-rata 17 ton dalam dua kali seminggu dikirim ke Tiongkok dan kerajinan tangan melalui Pelabuhan Benoa dengan tujuan Amerika, Uni Eropa dan Australia.

Pada hari yang sama, produk perkebunan berupa kakao Bali serta bibit paprika juga diekspor ke Singapura dan Belanda. Produk kayu suar dan bambu Bali dikirim untuk menembus pasar Kanada, Portugal, Meksiko, Brazil dan Spanyol. Sedangkan pasar Jepang menjadi tujuan untuk hasil holtikultura seperti cabai keriting, cabai rawit, hingga buah jeruk nipis.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar I Putu Tarumanegara mengatakan ekspor produk pertanian hingga minggu ketiga di bulan April ini mencapai angka 799 ribu ton senilai 86 miliar rupiah. Diitambah tiga ribu ton ekspor produk hasil kehutanan ke berbagai negara senilai 42 miliar rupiah.

Khusus untuk manggis, periode Januari hingga Maret sudah diekspor 713 ton dengan nilai 53 miliar rupiah. Untuk bulan berjalan ini, angkanya di 65 ton dengan nilai  4,8 miliar rupiah.

Read 826 times