Tuesday, 30 June 2020 09:58

Bekerja Non Linear untuk Penanganan Covid-19

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pada kesempatan ini, saya minta agar kita bekerja tidak linier. Saya minta ada sebuah terobosan yang bisa dilihat oleh masyarakat dan itu terobosan itu kita harapkan betul-betul berdampak pada percepat penanganan ini.

Itulah yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo ketika membuka  Rapat Terbatas mengenai Percepatan Penanganan Dampak Pandemi COVID-19,  29 Juni 2020, di Istana Merdeka, Jakarta. Dia mencontohkan, terobosan itu bisa dengan menambah personil dan tenaga medis dari pusat untuk provinsi-provinsi di luar Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang menunjukkan tren penyebaran yang masih tinggi. Juga bisa dengan memberikan bantuan lebih banyak peralatan dengan manajemen yang benar. Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan jika tidak dilakukan sesuatu dan tetap datar, tidak  akan ada pergerakan yang signifikan.

Sebelumnya dalam Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni 2020, Presiden Joko Widodo secara tegas juga telah meminta agar pembantu-pembantunya tidak bekerja secara linear.

 

Bila melihat ke belakang, Presiden Joko Widodo telah beberapa kali menegaskan pentingnya untuk meninggalkan pola kerja linear. Seperti yang disampaikan saat menyampaikan visinya untuk pemerintahan baru di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat pada bulan Juli 2019.  Jadi jelas, sejak awal, Presiden Joko Widodo telah mengingatkan bahwa tidak ada pola pikir lama dan kerja-kerja yang mengandalkan rutinitas di lingkungan pemerintahan.

 

Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, Indonesia masih mencatat pertambahan kasus positif Covid-19. Hingga Senin, 29 Juni 2020, terdapat 55.092 kasus  positif Covid-19.  Indonesia dan 216 negara, termasuk wilayah lain, saat ini menghadapi situasi yang sama, yaitu pandemi  yang belum diketahui kapan berakhir, yang telah menyebabkan krisis kesehatan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Sehingga diperlukan langkah-langkah, kebijakan-kebijakan dan regulasi yang mendukung untuk Indonesia bangkit. Kementerian  dan Lembaga Negara dapat segera menjalankan program prioritas. Anggaran yang tersedia segera dibelanjakan sesuai peruntukannya. Stimulus ekonomi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah –UMKM segera dipercepat.

 

Jadi sangatlah bisa dipahami, jika Presiden Joko Widodo secara tegas mengingatkan dan menegur menteri-menterinya untuk segera mengambil langkah luar biasa. Tentu saja, bukan hanya Presiden Joko Widodo berjalan cepat, akan tetapi juga seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, dan seluruh rakyat Indonesia harus memiliki rasa dan tanggung jawab yang sama. Sesuai kapasitasnya, secara terntegrasi, mereka melakukan kerja keras, mengambil tindakan cepat dan  melakukan terobosan untuk  memberikan efek besar pada bangsa Indonesia. Sehingga, jumlah yang terpapar Covid-19 mampu ditekan serendah-rendahnya, dan pemulihan ekonomi nasional dapat segera tercipta.

Read 679 times