Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Arbraham Blok di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (3/7). Usai pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dirinya telah meminta Belanda sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa untuk membantu Indonesia menghadapi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia.
“ Salah satu komponen terbesar ekspor Indonesia ke Belanda adalah minyak sawit. Karena itu, saya mengangkat isu diskriminasi terhadap minyak sawit agar menjadi perhatian Menteri Blok. Kami telah membaca draf komunikasi tiga arah dan tetap sangat prihatin dengan potensi besar peningkatan diskriminasi. Draf itu menetapkan bahwa akan menggunakan indirect land-used changed atau ILUC, sebagai kriteria yang lebih mencerminkan pandangan Eropa daripada pandangan yang diterima secara internasional “.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi lebih lanjut mengatakan, Pemerintah Indonesia akan melanjutkan negosiasinya dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan salah satu kesepakatan perdagangan terbesar di kawasan tersebut, yakni Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia- Uni Eropa, meskipun perselisihan di antara keduanya terkait minyak kelapa sawit masih berlanjut. Menteri menegaskan, negosiasi yang akan dilakukan harus mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak, termasuk kepentingan Indonesia atas minyak sawit. (Rezha)