Tuesday, 24 July 2018 08:32

Indonesia Dan Malaysia Kompak Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Kampanye hitam Uni Eropa yang mendiskriminasi komoditas kelapa sawit menjadi salah satu perhatian dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah. Usai pertemuan yang digelar di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pada awak media bahwa Indonesia dan Malaysia akan terus bekerjasama walaupun proses trialog antara kedua negara dan Uni Eropa sudah selesai. Selain itu ia juga menyatakan bahwa kedua negara juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Uni Eropa untuk menanggapi proses trialog ini.

“ Jadi kelapa sawit, proses trialog sudah selesai tapi kita masih harus terus bekerjasama untuk post-trialognya. Saya sampaikan saya sudah berkirim surat kepada Menteri Luar Negerinya Uni Eropa dan beliau tadi juga mengatakan bahwa beliau akan mengirimkan surat menanggapi proses trialog ini. Oleh karena itu beliau juga tadi sampaikan kepada Presiden bahwa Indonesia dan Malaysia Indonesia dan juga tidak ada pilihan lain selain bekerjasama kuat untuk menangani kampanye negatif yang dialami oleh kelapa sawit “. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad menyampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo bahwa  Malaysia dan Indonesia perlu bekerja sama memperjuangkan kelapa sawit karena tudingan Eropa bahwa produksinya merusak lingkungan tidaklah benar. Perdana Menteri Mahathir Mohamad  meyakini, alasan Eropa melakukan kampanye negatif terhadap kelap sawit asal Indonesia dan Malaysia lebih kepada motif bisnis semata. Namun, selama ini alasan yang dikemukakan selalu masalah lingkungan yang telah dibantah dengan berbagai penelitian oleh Indonesia dan Malaysia. Terkait dengan isu lingkungan dan kelapa sawit, Indonesia merupakan salah satu anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang dibentuk tahun 2004. RSPO berperan menginformasikan tentang minyak kelapa sawit yang lestari serta sistem sertifikasi minyak kelapa sawit. Indonesia telah berkomitmen kepada Uni Eropa melalui proyek kelapa sawit berkelanjutan Eropa tahun 2015. Proyek itu diadakan untuk membantu meningkatkan kepatuhan terhadap standar sertifikasi sesuai definisi RSPO. (VOI/Rezha)

Read 485 times