(voinews.id)- Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk meninjau dampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Menteri Basuki tiba di salah satu wilayah terdampak, yakni Kecamatan Cugenang, Senin malam."Sesuai perintah Presiden Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Cugenang, Cianjur. Tiba pukul 21.45 WIB, gempa susulan masih terjadi di lapangan," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya diterima di Jakarta.Ia menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin malam ini fokus menangani tanah longsor di Jalan Nasional Cianjur-Puncak akibat gempa yang terjadi pada Senin siang.
"Fokus penanganan dengan dua ekskavator yang sudah berada di lapangan untuk terus membersihkan pohon dan tanah longsoran yang menutup akses jalan Cipanas-Cianjur," katanya.Sebagai tambahan, tambah Endra, telah dikerahkan tujuh ekskavator dan 10 truk besar yang sedang dalam perjalanan dari arah Bandung dan Bogor ke Cianjur.Sementara itu, saat meninjau lokasi bencana di Cianjur, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 14 posko pengungsian telah didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa.
Sejauh ini tercatat ada sebanyak 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 hingga 100 persen.Mako Polres Cianjur yang terletak di Desa Nagrak menjadi posko pengungsian bagi warga di dua RT (RT 03 dan 02) RW 07, tercatat sekitar 20 kepala keluarga mengungsi di tenda yang disediakan di lapangan depan Polres.Pantauan ANTARA di lokasi, Selasa dini hari, warga yang mengungsi diutamakan untuk anak-anak, lansia, dan wanita. Sedangkan pemuda diimbau untuk siaga melakukan patroli di wilayah masing-masing untuk menjaga rumah warga tetap aman.Menurut M Supardi, Ketua RT 03 RW 07, warganya mengungsi di dua lokasi, selain di Mako Polres Cianjur, juga ada di Masjid Jami' Desa Nagrak.
"Di masjid ada 20 KK, Mako Polres juga ada sekitar 20 KK yang mengungsi," katanya.Menurut dia, warga memilih mengungsi karena kondisi rumahnya yang rusak. Selain itu, sesuai imbauan BMKG yang menyatakan masih ada 25 gempa susulan yang masih terjadi.Kerusakan akibat gempa juga dialami Mako Polres Cianjur, bangunan retak terpantau di ruang Sat Intelkam termasuk gedung utama.
Kerusakan cukup banyak pada genteng dan plafon bangunan.Pecahan genteng yang jatuh masih terlihat di pinggir-pinggir bangunan di Mako Polres Cianjur, sesekali Wakapolres Cianjue Silfia Sukma Rosa mengingatkan tim Divisi Humas Polri yang tiba untuk berkoordinasi, agar tidak mendekati sisi bangunan.Menurut Kabaglog Polres Cianjur Kompol Rusmadi kerusakan dialami Mako Polres Cianjur bila dipersentasekan hampir 80 persen, utamanya atap dan dinding yang rentak."Ada beberapa dinding yang retak, dan kerusakan paling banyak bagian atap," katanya.Selain tenda pengungsian, di Mako Polres juga telah berdiri mobil dapur umum Brimob, serta truk bermuatan logistik bagi korban gempa.
Setiap Polres yang ada di wilayah Jawa Barat juga dikerahkan, seperti personel dari Polres Subang dan Polres Ciamis tampak bersiaga di Mako Polres Cianjur.Tim Divisi Humas Polri tiba di Cianjur sekitar pukul 01.30 WIB, langsung menuju Polres Cianjur untuk mengkoordinasikan penyaluran bantuan Kapolri yang rencananya akan disalurkan besok pagi kepada warga yang tertimpa musibah.
antara