Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Australia, termasuk di bidang ekonomi. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan Indonesia-Australia 2+2 bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Canberra.
“Indonesia Australia-CEPA hendaknya menjadi aset baru untuk lebih meningkatkan hubungan di bidang ekonomi,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2).
Retno Marsudi mengatakan Indonesia menyambut baik terus meningkatnya perdagangan dan juga investasi. Menurutnya, investasi Australia di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 270% tahun lalu.
Didalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, dirinya juga menyampaikan kebijakan Indonesia untuk melanjutkan pembangunan industri hilir.
“Di dalam konteks pembangunan industri hilir ini, Indonesia melihat ada peluang kolaborasi antara Indonesia sebagai produsen utama nikel dengan Australia sebagai produsen utama lithium,” katanya.
Isu lain yang menjadi pembahasan dalam agenda bilateral kedua negara adalah komitmen kedua belah pihak untuk kerja sama keamanan siber dan mengatasi disinformasi digital. Selain itu, kedua negara juga melakukan pembicaraan terkait kebijakan pertahanan dan keamanan.
“Saya tegaskan bahwa upaya kita untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional harus dilakukan sebagai building block dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan yang lebih luas,” kata Retno.
Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga menyampaikan kembali pentingnya transparansi kerja sama pakta keamanan trilateral AUKUS dan pentingnya komitmen kepatuhan terhadap non-proliferasi nuklir, serta mematuhi traktat non-proliferasi nuklir (NPT) dan IAEA Safeguards.