Jakarta (VOI News): Angkatan Militer Sudan dan kelompok Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) harus segera menghentikan pertempuran bersenjata. Hal itu disampaikan Syakuri, dari Majelis Ukhuwah Pusat Jama'ah Muslimin (Hizbullah) kepada Mediadalam jumpa Pers pada Rabu (3/5) di Kediaman Duta Besar Sudan untuk Indonesia Jakarta.Syakuri menjelaskan perang di Sudan telah menewaskan dan melukai banyak korban, baik itu dari kalangan sipil, militer, maupun utusan PBB.
"Kami menyerukan agar pihak-pihak yang saling bertikai untuk menahan diri dan secepatnya menghentikan perang saudara yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan dari kedua pihak,” kata Syakuri.
Syakuri juga menyatakan sampai dengan 2 Mei 2023, jumlah warga sipil yang tewas akibat konflik bersenjata di Sudan telah mencapai 528 orang. Sementara itu, 4.500 lebih korban mengalami luka-luka.Angka tersebut menurutnya belum termasuk kalangan militer dan utusan PBB serta 14.000 warga yang terpaksa harus mengungsi.
Selain itu, Syakuri mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam meredakan konflik. Termasuk umat Islam yang ada di seluruh belahan dunia untuk turut mengambil peran aktif agar perang di Sudan dapat segera berakhir.
“Kami menyerukan pemerintah Indonesia untuk mendamaikan pihak - pihak yang berkonflik di sudan sebagai bentuk pelaksanaan amanat konstitusi negara untuk turut serta nebjaga ketertiban dunia,”Jelas Syakuri.
Majelis Ukhuwah Pusat Jama'ah Muslimin (Hizbullah) juga menyerukan agar Muslimin menjadi penengah untuk mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik dengan semangat persaudaraan.
Syakuri berharap konflik di Sudan ini cepat berakhir dan mahasiswa Indonesia yang sudah kembali ke tanah air dapat kembali melanjutkan studinya.