VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengunjungi Ulanbataar dalam lawatan kerja pertamanya ke Mongolia. Menlu Retno dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan keesokan harinya.
Setibanya di Ulanbataar, Menlu Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mongolia Battsetseg Batmunkh.
“Kami menjajaki peluang untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Mongolia,” kata Retno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (28/6).
Didalam pertemuan tersebut terungkap rencana Mongolia untuk membuka kembali Kedutaan Besar di Jakarta.
“Kami senang dapat menandatangani MoU tentang Peningkatan Kerja Sama di Bidang Diplomasi dan Hubungan Internasional,” katanya.
Pada pertemuan kedua Menteri Luar Negeri itu, Retno Marsudi menyoroti sejumlah isu. Mulai dari kerja sama ekonomi hingga isu kawasan.
“Dalam kerja sama ekonomi, kami menyambut baik kerja sama B-to-B antara perusahaan Modena dari Indonesia dan Nomin Holding dari Mongolia. Ini merupakan investasi signifikan pertama dari Indonesia untuk membangun saluran distribusi peralatan rumah tangga di Mongolia,” kata Retno.
Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong fasilitasi perdagangan dan menekan hambatan perdagangan. Menurut Retno, Indonesia tertarik untuk meningkatkan komoditas ekspor potensial ke Mongolia seperti produk farmasi dan alat elektronik.
“Kedua negara juga sepakat menjalin hubungan antara Kamar Dagang dan Industri masing-masing,” sambungnya.
Hal kedua yang dibahas oleh Menlu Retno dan Menlu Battsetseg Batmunkh adalah hubungan people-to-people. Menurut Retno, Indonesia dan Mongolia sepakat untuk mengintensifkan kolaborasi di sektor pariwisata, termasuk dengan mempromosikan lima destinasi wisata super prioritas Indonesia kepada wisatawan Mongolia.
“Kami senang memiliki Pusat Kebudayaan Mongolia di Tanjung Lesung, Indonesia, dan merupakan Pusat Kebudayaan Mongolia pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang didirikan sejak 2017,” tutur Menlu Retno.
Hal lain yang juga menjadi perhatian kedua menteri luar negeri adalah terkait isu perempuan, perdamaian, dan keamanan. Isu ini dibahas karena kedatangan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Mongolia adalah dalam rangka menjadi pembicara dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Perempuan.
“Saya akan menyoroti pentingnya untuk melihat peran perempuan di tengah konflik melalui sudut pandang yang berbeda. Perempuan harus diberikan kesempatan yang lebih luas untuk memainkan perannya sebagai agen perdamaian,” kata Retno.
Lebih lanjut Retno Marsudi mengatakan dalam konteks hubungan bilateral kedua menteri luar negeri juga sepakat untuk memperkuat kerjasama dalam peningkatan kapasitas untuk operasi penjaga perdamaian terutama dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian.
Sementara terkait isu kawasan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan perihal Keketuaan Indonesia di ASEAN kepada Menlu Battsetseg Batmunkh. Retno Marsudi mengatakan Indonesia bersama dengan anggota ASEAN lainnya akan melakukan yang terbaik untuk menjadikan ASEAN Matters, dan mampu melanjutkan perannya dalam berkontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan dan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai Epicentrum of Growth.
“Indonesia juga akan melakukan segala upaya untuk membantu rakyat Myanmar untuk keluar dari krisis politik dengan dilandaskan pada 5 Poin Konsensus,” kata Retno.
Dalam kesempatan tersebut Retno Marsudi juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan di antara seluruh pihak yang berkepentingan di Myanmar untuk membuka kemungkinan terjadinya dialog yang inklusif.
“Kekerasan harus dikecam dan ASEAN berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan berdasarkan prinsip ‘tidak ada yang tertinggal’,” kata Retno.
Ia pun menyampaikan persiapan yang dilakukan oleh Indonesia menjelang pertemuan ASEAN Minister Meeting and Post Ministerial Meeting (AMM/PMC).
“Salah satu pertemuan yang akan dilaksanakan adalah ASEAN Regional Forum (ARF) dan Mongolia adalah salah satu anggota dari forum itu,” katanya.
Di akhir pertemuannya, Menteri Retno Marsudi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus membina kerja sama yang erat dengan Mongolia.
“Saya menantikan partisipasi Menteri Battsetseg pada Pertemuan ARF di Jakarta bulan depan,” tutupnya.