Dalam sambutannya, Pahala menyampaikan simpati terhadap Vanuatu yang sebelumnya dilanda Siklon Judy dan Kevin pada Maret lalu. Siklon tersebut turut merusak gedung VIP Bandara Internasional Bauerfield, yang akan direnovasi ini.
“Sebagai negara yang juga rawan dilanda bencana, Indonesia memahami hal tersebut, dan tegaskan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Vanuatu. ‘A friend in need is a friend indeed’ (Teman di saat membutuhkan adalah teman yang sejati),” ucapnya seperti dikutip dari rilis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu (23/08/2023).
Pahala berharap renovasi ini dapat meningkatkan kontak antarmasyarakat kedua negara. Selain itu, ia berharap renovasi ini akan memudahkan Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur lain di Vanuatu. “Saya berharap masyarakat kita dapat saling mengenal satu sama lain, membangun kesepahaman, dan hubungan yang lebih dekat,” ujarnya.
Proyek renovasi gedung ini merupakan hibah dari pemerintah Indonesia senilai VT111.215.860 (hampir Rp14 miliar). Pengerjaannya melibatkan 30 ahli dan teknisi Indonesia. Desain gedung ini, yang disetujui oleh otoritas Vanuatu, akan memadukan budaya Vanuatu dan Indonesia.
Sementara itu, Matai dalam sambutannya berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungannya dalam renovasi gedung ini. Ia berharap renovasi ini dapat menjadi momentum bagi kedua negara untuk dapat memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
Pahala melakukannya di tengah-tengah kunjungannya untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi ke-22 Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila. Pertemuan negara-negara rumpun Melanesia tersebut berlangsung pada 23-24 Agustus 2023.