Ada yang unik dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25 Gang Liogenteng, Astana Anyar, Bandung. TPS yang menghimpun 269 pemilih tetap tersebut berhasil mencuri perhatian publik dan awak media. Pasalnya lokasi pemungutan suara dipercantik pernak-pernik olahan sampah seperti tutup botol, bungkus air mineral, bungkus kopi, dan sejenisnya.
Begitu pemilih masuk ke ruangan pencoblosan, tamu diminta mengisi daftar hadir pada meja yang ditutupi anyaman sampah plastik. Pemilih berjalan di karpet merah terbuat dari bungkus kopi yang memanjang hingga ke bilik suara.
Signage TPS 25 di atas tulisan "Bank Sampah" terbuat dari tutup botol plastik. Letaknya tepat di samping air mancur dan pot tanaman yang seluruhnya terbuat dari kemasan bekas air mineral. Ketua TPS 25, Sandi mengatakan bahwa ide kreatif pengolahan sampah juga terkait dengan keberadaan bank sampah di Desa Nyengsret, Kecamatan Astana Anyar, Bandung.
"Kebetulan memang dari Juli, di kelurahan Nyengsret itu sudah melaksanakan, sudah membuka Bank Sampah sendiri, sebelum darurat sampah kota Bandung, makanya ini juga inisiasi lah, lumayan daripada kita beli dekorasi, meningan kita pakai sampah yang ada" ujar Sandi kepada RRI Voice of Indonesia di lokasi TPS 25 Bandung.
Adapun tujuan dekorasi berbahan dasar limbah ialah agar masyarakat, khususnya pemilih lebih sadar untuk memilah sampah. Selain itu agar lebih sadar untuk mendaur ulang agar memiliki daya jual.
"Tujuannya biar masyarakat lebih sadar ya, benar-benar memilah sampah-sampah karena mungkin setelah melihat-lihat seperti ini, bahwa sampah bisa jadi bermanfaat dan bisa jadi ada nilai jualnya," tambah Sandi.
Melalui inovasi dekorasi berbahan dasar sampah, TPS 25 berhasil menarik minat partisipasi pemilih, "Alhamdulillah sampai sekarang kita sudah hampir 75 persen dari 269 (pemilih tetap) sudah mencapai 200-an pemilih, tinggal sedikit lagi alhamdulillah," pungkas Sandi saat ditemui pada menit-menit akhir pemilihan di TPS 25. (Post: Rama)